berkemah

6.1K 75 0
                                    

#Anak_anak_yang_hilang
#chapter_1

Namaku Leo aku anak tertua dari dua bersaudara, ayahku seorang mandor di perkebunan teh di salah satu perkebunan di provinsi sumatera Utara, adapun ibuku seorang leader pekerja wanita.

Awalnya kami adalah keluarga yg bahagia dan harmonis sampai ketika ayahku mulai mengenal narkoba dan minum minuman karena pengaruh teman temannya.

Saat itu aku masih berumur 10 tahun kelas 4 sd, aku bersama ibu bapakku dan adikku Dion yg masih berumur 6 tahun belum sekolah,  pergi darmawisata bersama kawan ayahku, aku manggilnya om Erick kami pergi berwisata di kawasan hutan lindung yg ada sungainya di provinsi sumatera Utara.

Kami berkemah, ayah dan om Erik mancing. Adapun ibuku bagian masak dan menyediakan makanan.

Aku asik main game online kesukaan ku di hp. Sedangkan adikku asik membaca komik kegemaran nya.

Tanpa sepengetahuan ibu dan aku, rupanya ayahku yg sudah kecanduan narkoba, mabok mabokan dan judi minta pinjaman ke kawannya yaitu om Erik.

Ya ayahku sudah kalah besar dalam berjudi, bahkan surat tanah sudah digadaikan nya. Ditambah kecanduannya sama penggunaan narkoba.

Ayahku memohon mohon agar rumahnya tidak diambil, katanya mau kemana kami tinggal kalau rumah diambil, belum lagi dia juga sudah mulai sakit sakit badannya karena sudah ketergantungan narkoba dan sangat membutuhkan nya.

Dijawab om Erik, kamu mau angsur pake apa, bunga hutang judimu di kasino sudah menggunung, kalau gak aku yg menjamin kau pikir kau masih hidup sampai saat ini, kata om Erik.

Ayahku menangis kaya anak kecil mencium kaki om Erik , aku mohon bantu aku, awalnya aku lari ke narkoba karena aku kangen sama orang tuaku, aku kawin lari karena istriku beda agama dan bukan orang Batak.

Ya ayahku orang Batak sedangkan ibu ku orang Jawa. Agama ayahku Kristen, agama ibuku Islam.

Ditambah lagi ayahku anak tunggal, ibuku anak yatim piatu yg dibesarkan dipanti asuhan tanpa mengenal keluarga nya

karena dari bayi dibuang orang tuanya di kardus sama surat suatu saat akan dijemput lagi di pintu rumah yatim piatu dan ditulis nama ibuku Sri,

orang tua Sri minta maaf karena gak bisa membesar kan Sri, dan berjanji suatu saat akan menjemput nya.demikian tulisan disurat yg ditinggalkan.

Sayangnya sampai ibuku beranjak dewasa, janji tinggal janji orang tua Sri tidak pernah menjemput nya.

Dalam keadaan kesepian ibu ku Sri mengenal ayahku togar, seorang anak tunggal yg ayahnya pendeta terkenal di kota Medan dan punya jamaah ribuan.

Tanpa disadari ibuku hamil diriku, buah cinta ayah dan ibuku dari perbuatan terlarang karena pacaran pas di SMA.

Ibuku panik dan minta pertanggungjawaban ayahku, ayahku juga panik. Ditambah kakekku murka karena ayahku dianggap mencoreng nama baik kakekku.

Sangking marah nya kakekku, ayahku diusirnya dan tidak diakui anak dan akan dicoret dari warisan keluarga.

Ayahku yg belum tamat SMA bersama ibuku melarikan diri dengan modal seadanya, akhinya bekerja di perkebunan teh.

Akhirnya lahirlah diriku, dan aku dibesarkan dipenitipan anak.

Karena ibuku juga bekerja di perkebunan teh tidak lama setelah melahirkan untuk membantu perekonomian keluarga.

Akhirnya setelah sekian lama  berpisah sampai puluhan tahun lamanya ayahku yg kangen kedua orangtuanya diajak kawan kawan kerjanya mabok mabokan untuk menghibur nya dan mengunakan narkoba, bahkan memperkenalkan  berjudi untuk mencari tambahan Karena ayahku sudah bosan miskin.

Namun rupanya ayahku bukanlah penjudi yg handal, satu demi satu barang berharga di rumah dijual, terakhir surat tanah.

Ibuku saat itu ribut besar namun ayah ku yg tinggi besar menampar ibuku, ibuku yg sedang hamil adikku akhirnya mengalah sambil menangis.

Ya ibuku menyesal kawin lari dengan ayahku namun dia gak tega sama aku dan adiku dikandungnya yg pasti akan butuh sosok figur ayah ibunya, itu yg membuat ibuku bertahan.

Om Erik tersenyum melihat ayahku menangis dan memohon mohon akan melakukan apapun yg diminta om Erik asal rumahnya jangan dijual serta minta dikasih pinjaman lagi untuk membeli narkoba.

Aku gak suka kamu, aku suka anakmu. Kaget ayahku mendengar nya, rupanya om Erik pedofil alias pecinta anak anak dibawah umur.

Dan dia ngiler liat aku, pas kita makan bareng. Ya saat itu aku dan ibuku merasa tidak nyaman.

Kok pandangan mata om Erik kaya predator melihat mangsanya. Ketika melihatku.

Pls jangan anakku kata ayahku, kau mau apa aku bersedia kata ayahku mengiba dan memohon ke om Erik.

Kau mau sodomi aku, atau suruh riming bokongmu dan mengisap anumu aku bersedia, walaupun aku belum pernah berhubungan sama pria asal jangan kau ganggu anakku kata ayahku sambil menangis.

Banyak cincong kau masih mau hidup ngak kata om Erik. Lupa kau aku yg menyelamatkan hidupmu  di kasino.

Dirimu gak berharga di mataku, tidak lebih bagaikan kotoran dan sampah.

Beda sama anakmu yg suci tidak ternoda bagaikan malaikat, kata om Erik.

Akhirnya ayahku pasrah dan bersedia menyerahkan diriku dan berjanji akan membantu om erik untuk memperkosa diriku.

Akhirnya menjelang sore, ibuku mulai berkemas membawa barang barang dan adikku karena barang kemah yg dibawa banyak gak bisa satu kali trip,  jadi awal ibuku Adekku dan sebagian barang

Jadi tinggal aku, ayahku, om Erik dan kemahku.

Ibu ku pergi diluan dan pas balik dia bingung karena gak ada aku dikemah. Hanya ada ayahku yg lagi fly memake narkoba. Om Erik juga gak ada.

Ibuku panik dan histeris, mencari ku. Menanyakan ke ayahku dimana aku dan om Erik berada, dijawab ayahku tidak tau.

Akhirnya ibuku berlari ke arah hutan, di kejar ayahku yg sempoyongan.

Ditengah hutan ibuku menemukan ku lagi menangis, ketakutan dan hanya pake celana dalam putih saja.

Om Erik jugs sedang bugil mencium cium diriku.

Ibuku marah dan memaki om Erik dan ayahku, serta memeluk diriku.

Lalu ibuku menarik tangan ku berlari dari hutan menuju ke jalan raya mau minta tolong dan melaporkan ke polisi.

Ayahku dan om Erik panik dan takut dilaporkan ke polisi, akhinya terjadi kejar kejaran.

Aku berlari sambil menangis bareng ibuku, dikejar marah ayahku dan om Erik.

Naasnya ibuku yg panik lari tidak liat kiri kanan rupanya ada mobil yg melintas, ibuku ke tabrak dan mati.

Adapun yg nabrak mati ibu kabur buru buru.

Aku menangisi mayat ibuku.

Keesokan harinya ibuku dikubur, ditempat pemakaman umum setelah sholat jenazah di mesjid.

Aku dan adikku sedih sekali, termasuk ayahku juga.

Dia malah semakin terjerumus ke narkoba dan minum alkohol, untuk mengobati kesedihan berpisah dengan ibuku.

dia mengaku dia sangat mencintai ibuku, namun semua itu sudah terlambat. Nasi sudah menjadi bubur.

Akhirnya om Erik datang lagi ke rumah ku dan minta janji ayah untuk menyerahkan ku, serta membantunya untuk memperkosa aku.

Anak anak yang hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang