CAFE

170 43 20
                                    

Hallo aku update lagi!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo aku update lagi!!

Untuk part inu jangan lupa di ramein dengan VOTE DAN KOMENTAR NYA YA!
🥰🥰🥰

Spam💙

"Luna," Devano berdiri dari tempatnya dan mencoba mendekat dari tempat duduk jesicca. " Maaf siapa yah?" Tanya jesicca bingung melihat sosok lelaki tampan mendekati nya.

"Lo, Luna kan!!" Suara Devano agak seperti membentak, membuat jesicca tidak suka dengan nada bicara cowok dihadapannya ini. "Heeh, kalau ngomong yang jelas dong, nama gue jesicca bukan lunaa, yang lo bilang itu pahammm!" Jesicca berdiri dari tempat nya langsung mengambil tasnya menuju ke kasir membayar makanan yang ia pesan walaupun belum habis tetapi ia tidak suka dengan lelaki yang menganggu makan siangnya.

"Jadi cewek jangan galak-galak!" Devano membalas bentakan jesicca yang lebih keras suara bentakannya membuat penghuni cafe sontak kaget.

"Lahh terserah gue dong, mau galak atau gak bukan urusan lo!" Jesicca beridiri dan berniat untuk pergi dari tempat itu tetapi kakinya tiba-tiba keseleok. "Awww," suara ringkisan Jesicca terdengar jelas di telinga Devano, Devano melihat itu pun hanya tersenyum miring tetapi ia masi memperhatikan jesicca yang semakin susah berjalan Devano pun memutuskan untuk menbantunya. "Sini gue bantu," ucap devano lagsung mengendong Jesicca keluar daru cafe itu.

"Apa-apaan sih kamu lepasin gak," Jesicca memukul mulu pundak lelaki yang mendongnya itu tetapi devano tidak merasakan sakit dengan pukulan tangan yang munggil itu. "Diam atau lo gue cium Hhmm?" Ucap Devano menatap ke wajah jesicca yang seperti tidak suka di gendong, Jesicca hanya terdiam saat Devano mengucapkan kalimat itu ia sudah tidak berani membuka suara takut Devano tidak main-main dengan ancamananya, lagi pula jesicca belum pernah berciuman dengan lelaki siapa pun bahkan pacaran pun jesicca belum pernah ia lebih memilih senriri.

"Makanya jangan marah-marah mulu, keseleok kan jadi ngeroptin gue tau gak!" Ucap Devano, tetapi Jesicca tanpak tidak pempedulikan cowok dekatnya sekarang.

Sesampainya di rumah sakit Devano melanjutkan mengendong jesicca tetapi jesicca terus menolaknya. "Apaan sihh lo jangan modus yah!" Ucap Jesicca mendorong Devano agar cowok itu tidak mendekat padanya.

"Hee, cara lo jalan gimana? Kalau gak gue gendong," balas Devano. Jesicca nampak berfikir emang kalau gak ada devano mungkin ia akan susah berjalan karena kakinya yang sakit, lagi pula semua ini terjadi
karna devano yang membuatnya kesel.

"Ya udah tapi awas ya! Kalau lo macam-macam sama gue," Jesicca memutar bola matanya malas, Devano melihat jesicca ia sangat merindukan luna tepi sekarang rindunya terobati semenjak kedatangan jesicca walaupun sifatnya jauh berbeda tetapi wajah dan caranya berbicara ataupun marah itu sama persis, yang membuat Devano membantunya.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang