Devano Gramasta cowok ketus, tampan dan populer di SMA LENTARA BANGSA dan di kenal jarang dekat dengan perempuan manapun semenjak kepergian kekasih nya, dan jarang mendapat kasi sayang oleh orang tua nya, yang selalu sibuk dengan pekerjaan.
Sedangka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana lapangan SMA Lentara Bangsa ramai dan di penuhi anak-anak yang sedang berolahraga, mareka berbaris empat berbanjar lantas melakukan pemanasan seperti yang di contohkan oleh Aryan dan Zidan didepan, Sesekali becanda dan kembali pura-pura fokus saat Pak Satyro memberikan tatapan tajam.
"Pak, udah panas nihh," Seru Elyza.
"Masukin sayang," Sahut Aryan yang langsung membuat semua anak laki-laki riuh dan bersorak heboh, dan yang cewek mengerutkan kan kening. "Ha? Maksudnya gimana ya?"
"Apaan, sih Lyz?" Tanya Jesicca kebingungan.
"Gak tau, Wajan buat goreng ikan udah panas kali," jawab Elyza mengangkat bahu. Adrian tertawa melihat Elzia pura-pura polos depan Jesicca, padahal Elzya tidak polos.
"Yaelah Za, Gak usah pura-pura gak tau," Ucap Adrian dari belakang, membuat Elyza menahan tawa.
Pemanasan yang penuh dengan canda gurau itupun selesai, anak-anak lainnya duduk di lapangan mendengarkan penjelasan Pak Satyro.
"Sebelum memulai praktek, ada yang tau apa saja jenis permainan bola besar?" Tanya Pak Satyro.
Parah murid berebut menjawab, yang tidak tau jawabannya asal saja berteriak tidak jelas. Membuat suasana lapangan menjadi ramai.
"Baik hari ini kita praktek bola basket, ada yang tau prinsip dasarnya apa saja?" Lagi-lagi para murid menjawab riuh, jawaban ngarang membuat Pak Satyro, mengeleng-gelengkan kepala.
"Lagsung saja kalau begitu, pertama yang paling terpenting dalam bola basket adalah melempar dan mengoper bola, nah ada satu operan bernama chest pass, ada yang tau apa itu?"
"Lemparan dada Pak," seru jesicca dari kerumunan cewek, membuat Devano dan yang lain berseru riuh, otak kotor kelima sahabat Devano lagsung bekerja.
"Enak tuh di operin dada," ucap Adrian merangkul punggung milik Aryan. Tetapi cowok itu melepaskan rangkulan itu.
"Masa dadanya di lempar?" Tanya Elzya
"Aku mau kok nangkapnya," balas Zidan mengangkat dagunya sombong, sementara itu Devano hanya geleng-geleng melihatnya tingkah laku sahabat-sahabatnya.
"Hahahaha," tawa para murid kecuali Devano, ia hanya memasang muka datarnya.
Pak Satryo Menggelengkan kepala. Maklumi saja soalnya beliau juga pernah muda, dan segera menyuruh anak-anak diam.
"Ayo, jesicca kamu berdiri!"
Jesicca beridiri, ia di minta melakukan chest pass dari pusat lingkaran menuju lingkaran bebas, berpasangan dengan Pak Satyro.
