2. Straight

1.8K 255 43
                                    

Warning!!!

Cerita ini mengandung kata kata kasar, plot tak terdugong, kejadian diluar nalar, eljibiti, hipotesis, gangguan pencernaan, dan bronkitis knonis.

Jadi untuk anak anak sebisanya menjauh, takut otaknya gak nyampe:v

Flashback

Sepasang mata terbuka disambut cahaya yang menyilaukan mata, setelah beberapa saat beradaptasi akhirnya ia bisa membuka mata.

Menyadari tempat yang ia tempati berwarna serba putih ia panik bagaimana jika ia sudah mati? Namun saat berikutnya dia sadar aroma obat yang memasuki hidungnya ia bisa bernafas lega berarti dia berada di rumah sakit. Dengan sisa tenaga yang ia punya berusaha bangun dari posisi tidurnya.

Tubuhnya terasa sakit, mencari minum karena tenggorokan nya terasa kering.

Roseanne, gadis itu mengusap keningnya karena tidak biasa dengan poni pada rambutnya.

"Seinget gue gue gak punya poni dah."

Ia meneguk minumnya dengan cepat lantas kembali duduk. Kenapa kamar rawat ini sepi sekali?

"Lilis mana dah?"

Tiba-tiba ia terdiam dengan gumamannya. Kedua tangan menutupi mulutnya seolah sudah mengatakan kalimat terlarang "apeni? Ngapa suara imut gue jadi ngebas?"

Perubahan suara pada dirinya cukup membuatnya shock tanpa sadar memegangi jantungnya yang berdebar.

Belum selesai keterkejutannya ia kembali terlonjak saat merasakan dadanya berubah jadi bidang.

"Apani anjing, kemana dada montok gue!?"

Kedua tangannya terus meraba dan meremas dadanya berharap dadanya kembali namun nihil. Yang ada sekarang hanya dada bidang layaknya seorang pria.

"Haaah kecelakaan macam apa ini!? Kenapa Sampe ada operasi pengangkatan payudara!?"

Ia menyibakkan selimut dan kembali terkejut dengan kaki jenjang putih mulusnya berubah agak gelap dengan bulu lebat.

"Apa kaki gue diamputasi terus diganti kaki gajah?!"

"Gak bener."

Rosé melihat ada kamar mandi didalam ruangan ini. Segera dia melangkahkan kaki kesana dan menemukan cermin didekat washtafle.

"HAAAAAAAHH!"

Dia mundur beberapa langkah hingga terjatuh di kamar mandi. Dia menggeleng kuat menyadari wajah cantik imut manisnya berubah jadi muka cowok dewasa yang brewokan dengan curly hair yang menutupi mata tajamnya.

Beberapa Dokter dan Perawat masuk menyadari pasiennya terjatuh di kamar mandi.

"Astaga Tuan Park, anda sudah sadar?"

Rosé menatap pria berjas putih itu. "Apa!? Tuan!?"

"Iya Tuan Park."

"Ada apa ini?" para pekerja berpakaian serba putih itu menyingkir memperlihatkan sosok gadis dengan topi dan masker di wajahnya.

"Kamu udah sadar?"

Tubuh Rosé tertegun melihat wajah gadis yang familiar dimatanya. "Jennie?" gumamnya.

Ya, sosok gadis itu adalah Jennie Kim sosok bias Rosé yang sangat dia idolakan.

"Sean kenapa Dok?" tanya Jennie.

"Kami belum tau nona Kim. Dia terlihat masih shock dan kami belum sempat memeriksanya."

Jennie kembali menatap Rosé yang masih shock setengah mati. Tubuhnya merinding saat idol itu mengusap rambut acak acakannya.

Mrs. Hubby (Kesempatan Kedua)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang