【 𝐒𝐀𝐌𝐄 】

892 191 31
                                    

"Hayooo ngelamun lagi yaaa? " Kau terhenyak kaget ketika mendengar suara temanmu, Ayato

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hayooo ngelamun lagi yaaa? " Kau terhenyak kaget ketika mendengar suara temanmu, Ayato.

Kau tersenyum kesal kearah Ayato, tanganmu terjulur dan langsung menabok kepalanya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Ayato langsung berpekik histeris.

"(Last name)-san lagi-lagi melamun, ya. "

"Dia memang begitu. Suka melamun. "

"Kasihan, apa dia terkena insomnia ya? "

"Masa' sih. "

Kau menarik alismu keatas, mendengar bisik-bisik para cewek. "Kedengeran mbak. Situ mau bisik-bisik atau mau jualan? Kenceng amat suaranya. "

Mendengar kalimatmu, mereka terhenyak dan buru-buru sibuk dengan makanan mereka. Kau mendengus.

Ayato berdecak, "kau tidak boleh begitu. Nanti tidak ada yang mau berteman denganmu! "

Kau hanya memakan makanan yang sudah kau beli, tidak memperdulikan ucapan Ayato. Ayato yang merasa di abaikan terlihat kesal.

"Hoy! (Name)! Kau dengar aku tidak sih?! Ku bilang, kalau kau begini terus kau akan ...!! "

"Berisik, Ayato. " Kau menatap Ayato datar, "mau punya atau tidak, aku akan mati sendiri. "

ah, Ayato gagal lagi.

"Tadaima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadaima."

Tidak ada sambutan, (Name) membuka sepatunya dan menaruhnya dengan rapi di rak sepatu. Berjalan kearah kamarnya namun terhenti ketika melihat sang ibu yang tertidur di meja.

Kau menatapnya datar, mabuk lagi.

Beruntungnya ada paman Hideki yang bisa di andalkan. Juga bibi Aiko yang bisa di percaya.

(Name) melangkah ke kamarnya, menutup pintu nya, melempar tas sekolahnya dan menidurkan tubuhnya.

Menutup mata, bersiap untuk terjun ke khayalan dan mimpinya. Lagi.

"Baru datang? " (Name) tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baru datang? " (Name) tersenyum.

"Maaf."

Medeia Beliard. Mendengus dan duduk di rumput (?) astaga, (Name) udah panik sendiri takut gaun Medeia kotor. Medeia yang sadar kekhawatiran (Name) menatapnya aneh.

"Ini kan khayalanmu, jangan takut. " Aduh, benar juga.

(Name) duduk di samping Medeia. Background kali ini berbeda, kalian tengah melihat ke langit dimana bintang bertebaran.

"Lihat. Bintang Orion. " Kau mengalihkan pandanganmu kearah yang Medeia tunjuk. Kau berbinar kagum.

"Benar! Rasi bintang Orion! " Kau mengalihkan pandanganmu, dan berbinar ketika melihat rasi bintang yang kau sukai, "lihat! Rasi bintang Cassiopeia! "

Medeia ikut mengalihkan pandangannya, dia terlihat berpikir. "Jadi keinget masa lalu. "

(Name) menatap Medeia sembari berdehem pelan, "pasti kepikiran Helio ya? "

Medeia menatap (Name) aneh, "kau cemburu? Aneh sekali. "

"Ap ... Ugh! Terserah deh! "

Medeia menatap (Name) aneh, namun dia tertawa menanggapinya. (Name) yang melihat + mendengar Medeia tertawa mendapatkan : heart attack!

(Name) langsung memalingkan wajahnya, gawat, mukanya memerah.

(Name) berdehem, menatap ke langit yang di penuhi bintang. Suasana seperti ini, adalah suasana yang membuat hatinya tenang tanpa rasa takut kehilangan lagi. Medeia juga sama, langit malam mampu membuatnya berpikir kalau besok mungkin akan terjadi hal yang baik.

Mereka menyukai langit malam yang indah bagaikan surga, bintang-bintang menghiasi langit malam dengan indah bagaikan permata mahal. Keduanya terhanyut dalam pesona langit malam, pesona yang sangat indah.

Brak!

(Name) terbangun, nafasnya tersenggal-senggal. Dia mendengar suara teriakan dan sebuah benda di banting.

"BERISIK! AKU BARU SAJA PULANG KAU SUDAH MENGAJAK KU BERCERAI LAGI?! "

"YA TERUS KENAPA?! HAK ASUH (NAME) AKAN JATUH KE DIRIKU! "

"GRRRR SIALAN KAU! WANITA TIDAK TAU DI UNTUNG! "

BAK!
BIK!
BUK!
DUAGH

(Name) menutup telinganya, mengambil headphone dan menyetel lagu kesukaannya dengan volume cukup besar agar meredam suara berkelahi mereka.

Hal sama yang di alami oleh Medeia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal sama yang di alami oleh Medeia. Terbangun dengan suara yang berisik dan mengganggu tidurnya. Dia berdecih, padahal dirinya sedang menikmati malam bersama (Name). Orang yang akhir-akhir ini datang ke mimpinya.

Berbeda dengan (Name), dia beranjak dari kasurnya dan mengintip apa yang terjadi. Ayahnya memukuli seorang maid, tunggu, memangnya orang seperti dia pantas di panggil ayah?

"Orang seperti itu tidak pantas di panggil ayah, Medeia! Percaya deh! "

Benar, orang seperti itu tidak pantas. Medeia memijat pangkal hidungnya kesal, jika dia kembali tidur itu mustahil. Suaranya sangat nyaring.

Jadi, Medeia memutuskan untuk ...

"BERISIK! AKU SEDANG TIDUR! "

Berteriak.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
# 𝐌. 𝐃𝐀𝐘𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐈𝐍𝐆 【𝐌𝐞𝐝𝐞𝐢𝐚 𝐁𝐞𝐥𝐢𝐚𝐫𝐝】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang