♥︎ Perjodohan ♥︎

44 10 3
                                    

Semua orang bisa jatuh cinta, namun hanya segelintir orang yang dapat merasakan apa itu cinta.
XXIV

• ♥︎ •

Khiana yang baru saja tiba di rumah sakit langsung turun dari mobil dan berlari menuju ruang rawat ayahnya, Eryan Cakrakusuma. Ia menatap ayahnya dibalik jendela.

"Papa, papa gapapa kan ma? Papa gapapa kan?!!" Ibunya menarik tangan putrinya dan membawanya ke dalam pelukan.

"Kita do'a kan saja, papa baik-baik selalu.. Papa bukan sekedar punya penyakit jantung, tapi papa juga sakit paru-paru sayang. Kita do'a kan yang terbaik buat papa ya.." Rianti mengusap air matanya, dadanya sesak namun ia harus tetap tegar di hadapan anaknya.

"Mama, khia gak mau kehilangan papa.. Khia mohon maa.."

"Shhtt.. sayang udah.. berdo'a yuk sama Allah.."

"Kakak mana ma?"

"Itu kakak baru datang." Jawab Rianti yang tak sengaja melirik ke arah datangnya Adrian Ranggara yang datang bersama pemuda yang tak lain adalah anak asuhnya.

"Kakak.." Khiana beralih memeluk kakaknya.

"Udah kita berdo'a yaa.."

Tiga jam berlalu, dokter keluar dari ruang pemeriksaan. Wajahnya tampak murung.

"Gimana papa saya dok?" Adrian tampak panik.

"Pak Eryan ternyata sudah lama mengidap penyakit paru-paru ini, bahkan hasil rontgen memperlihatkan 80% paru-parunya sudah rusak. Itu juga yang menjadi penyebab menyusutnya berat badan Pak Eryan."

"Dok, saya mohon, berapapun biayanya tolong sembuhkan papa saya dok." Ujar Adrian.

"Baik, kami akan berusaha semaksimal mungkin."

"Terima kasih dok."

"Oh saya hampir lupa, Pak Eryan meminta seluruh keluarganya untuk datang menemuinya di dalam. Tapi tolong jangan terlalu berkontak fisik ya."

"Baik dok."

"Saya permisi."

Khiana menatap papanya dengan mata yang penuh air. Hingga ia tak dapat membendungnya lagi.

"Papa, Khiana dapet rank 20 dari 300 orang di jurusan aku. Maaf ya pa, khia gak bisa jadi yang pertama."

"Sayang, papa udah bangga kok. Anak papa yang cantik dan pintar ini hebat."

"Papa, khia pengen meluk papa.." Adrian menarik adiknya dalam dekapannya.

"Khia, khia sayang kan sama papa?"

"Iya pa, khia sayaaaang banget sama papa. Papa kenapa nanya kek gitu?"

"Khia, papa punya satu permohonan sama kamu, papa ingin kamu putus sama Haidan, dia bukan anak yang baik sayang."

"Papa! Khia tau siapa Haidan pa, dia gak sama kaya ayahnya!" Nada bicara Khiana meninggi membuat ayahnya sedikit tersentak dan Khiana ditarik kakaknya.

"Khia!"

"Kak, aku gak mau putus sama Haidan."

"Khia.. papa gatau umur papa sampai kapan. Papa gamau kamu sama orang yang salah yang nantinya bikin kamu sedih. Papa mau kamu menikah sama Abhimana."

"Saya?" Tanya pemuda yang sedari tadi berdiri di belakang Khiana.

"Hah?" Khiana menoleh ke belakang dan mendapati pemuda bertubuh tegap yang sedang menatapnya.

RASKHIA {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang