♥︎ Curahan Hati ♥︎

11 2 3
                                    

Menatapmu mengingatkan aku pada Syurga.
XIII

• ♥︎ •

Mobil berhenti di pekarangan rumah yang luas. Rumah dengan tipe-tipe masa lampau seperti peninggalan penjajahan. Abhi kini melirik ke arah Khiana yang terlelap. Ia membuka sabuk pengaman milik Khiana. Wajahnya begitu dekat. Abhi mengelus pucuk rambut Khiana.

"Bangun, udah nyampe."

Khiana membuka matanya dan Abhi kembali ke kursinya.

"Udah nyampe ya.. Yaudah yuk keluar."

Abhi mengangguk.

Mereka semua disambut hangat oleh Sarah ibunda Rianti dan nenek mereka. Mereka saling berpelukan satu persatu.

"Nenek, aku udah nikah!" Khiana menunjukkan jemari tangan kanannya.

"Hah? Kan kamu baru lulus SMA. Terus suami kamu mana?"

"Iya gapapa dong, tuh suami aku."

Khiana menunjuk Abhi yang sibuk menurunkan oleh-oleh bersama Adrian. Sarah langsung melihat ke arah yang ditujukan Khiana.

"Abhi?"

"Iya, Raskara."

"Ini tuh sesuai permintaan papa."

"Emang kamu gak cinta sama dia?" Tanya Sarah sambil menyelipkan rambut cucunya ke daun telinga.

Khiana langsung memandangi neneknya yang sudah berusia lebih dari setengah abad itu. Ia lalu terdiam dan menunduk.

"Menurut nenek, dia laki-laki yang tepat buat kamu. Dia bisa membimbing kamu."

Senyum terukir di wajah Khiana.

"Udah yuk nek, kita masuk. Aku laper."

"Iyaa yuk masuk, ayo masuk Syerra.. Kita makan malem.." Ajak Sarah.

Mereka kini duduk di meja makan. Khiana duduk berhadapan dengan Abhi. Pemuda itu hanya sibuk dengan makanannya. Padahal ada Khiana yang sedang memandanginya.

"Raskara.." Bisik Khiana sambil kakinya yang mengelus kaki Abhi.

Abhi melihat ke arahnya dan mengangkat salah satu alisnya, seperti bertanya "Apa?"

"Ntar aku mau cerita."

Abhi mengangguk dan kembali makan. Semua orang sedang lahap menyantap masakkan nenek yang lama tak dijumpainya. Ada beberapa obrolan kecil diantaranya.

• ♥︎ •

Abhi yang sudah masuk kamar sibuk dengan laptopnya di atas tempat tidur. Ia beberapa kali melihat sebuah dokumen pekerjaannya. Khiana datang dan memberinya segelas susu jahe.

"Ini minum, disini dingin." Ucap Khiana dengan gelas yang ia letakkan di samping Abhi.

Abhi hanya mengangguk. Khiana duduk di samping Abhi, sudah setengah jam berlalu ia merasa seperti sedang dikacangi. Dengan kesal ia menutup layar laptop, seketika Abhi menoleh ke arahnya.

"Kan aku bilang mau cerita, lagian besok itu hari minggu. Kerja juga dimulai minggu depan. Terus kamu ngambil beberapa hari buat izin kuliah. Masa sibuk kerja mulu."

Beberapa kali Abhi mengerjapkan matanya. Sudut bibirnya tertarik. Ia menyimpan semua berkas dan laptop di meja sebrang tempat tidur. Abhi kembali ke atas tempat tidur dan duduk dengan setengah berbaring.

RASKHIA {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang