Setelah si pemilik studio membukakan pintu untuk si CEO ini masuk, keduanya sekarang tengah berada diruang pribadi pemilik gedung ini.
"Rasanya lama sekali kita tidak seperti ini, bukan?"
"Jangan bicara seperti itu, disini aku yg merasa bersalah karena terus mengundur perjanjian pertemuan kita." Sang empu hanya menggeleng sambil tertawa renyah.
"Ck, kau masih belum berubah rupanya."
"Tak ada yg harus kuubah, lagi pula." Jawabnya datar.
"Berapa lama kira-kira kita tidak bertemu, tn. Jeon?"
"Ck, yg benar saja lah, Min. Kenapa cara bicara mu menjadi berbeda setelah 3 bulan kita tidak bertemu, eoh?" Jengah nya.
"Hahaha... Tak ada yg berubah denganku, kau ingat itu!"
"Baiklah-baiklah.."
"Sekarang hari minggu, kenapa kau mengenakan pakaian formal?" Si empu langsung melirik dirinya sendiri sekilas.
"Oh, pagi-pagi sekali diriku ditelpon jika lokasi yg akan ku bangun menjadi mall telah berhasil menjadi milikku."
"Jeon Jungkook, si mantan bad boy disekolah nya dahulu, sekarang telah menjadi CEO terbesar rupanya. Bagaimana perasaan mu, apa itu menyenangkan?"
"Pasti. Jangan merendah tn. Min, lihatlah dirimu, yg telah menjadi produser musik paling terkenal dikalangan agensi lain, ck!"
"Yah.. memang, si min yoongi yg terkenal acuh dan terlihat bodoamat ini, kini menjadi seseorang yg harus mengeluarkan suaranya agar bisa memerintah orang-orang, hahaha..."
Keduanya pun larut dalam obrolan mereka hari ini, setelah berbulan-bulan tenggelam dengan kesibukan masing-masing, akhirnya ada waktu dimana mereka bisa mengulang kegiatan yg biasa mereka lakukan dulu.
Kedua namja yg tengah luntang-lantung disekitaran sungai han ini, mereka tengah berfikir keras apa yg harus mereka lakukan.
"Aish! Jimin-sii! Aku jengah dari tadi." Sang empu hanya menatapnya datar tak berekspresi.
"Ya, bodoh! Kau pikir aku sedang tertawa terbahak-bahak sekarang, hah?! Lihatlah, aku pun sama halnya dengan mu.. aish!"
"Bagaimanapun, aku tidak ingin terus-terusan seperti ini."
"Benar! Astagaa.. kegabutan tingkat dewa tengah melanda wahai tuhann!!"
Seperti inilah mereka, jika sudah tak ada kegiatan lagi yg bisa mereka lakukan dihari cuti, akan marah-marah tak jelas dan saling melampiaskan. Ada-ada saja memang.
"Ekhem!" Keduanya langsung mengarah kesumber suara.
Didapati seorang yeoja cantik dengan menggunakan celana jeans yg dipadu dengan baju pendek sebatas perutnya itu.
"Ah, maaf mengganggu waktunya tuan-tuan.. aku hanya ingin menanyakan sebuah alamat, apa kalian tahu jalan xxx?"
"Ekhem! Anda tinggal lurus, lalu ada belokan, tak lama ada sebuah gang kecil. Setelah itu mansion yg anda cari ada disana." Jawab jimin sok terlihat berwibawa. Taehyung yg menyaksikan itupun, dia hanya bergidik ngeri dengan sikap sok iyey sohibnya itu.
Sang yeoja langsung mengangguk, tak lupa mengucapkan kata terimakasih. Ada yg aneh, taehyung merasa.. yeoja itu terus menatapnya sejak tadi.
Dia harus positif thinking dulu, siapa tahu yeoja itu hanya heran padanya karena diam terus sejak tadi. Yah, karena itu! Tak ada lagi. Taehyung, tak terlalu memikirkan nya, ia pun hanya mempertahankan wajah datar andalannya itu.
"Wahh... Daebak!! Tae, yeoja itu benar-benar cantik!" Pekik jimin, taehyung tak menggubris.
"Yak! Apa kau budeg? Sejak tadi ku ajak bicara kau tak mendengarkan nya sama sekali, hah?!"
"Ck, seme lebih menarik!" Celetuk nya, membuat jimin menganga tak percaya.
"Dasar, uke centil!"
"Aku pegal tae, ayo kita duduk dulu dibangku sana." Tanpa menjawab, taehyung melangkahkan kakinya lebih dulu, membuat jimin jengah akan prilakunya itu.
"Ngomong-ngomong tae, apa kau yakin bahwa dirimu itu... Emm-"
"Apa? Belok, maksudmu?" Potong taehyung, dengan gaya bicara yg tetap memfokuskan diri menghadap lurus kedepan.
Jimin hanya mengangguk, ia takut salah dengan pertanyaan nya, nanti takutnya taehyung merasa tak enak. Jadi biar taehyung sendiri yg berbicara, pikirnya.
"Itu bukan sebuah keputusan, melainkan kenyataan. Aku yakin, bahwa diriku memang seperti itu, karena dari banyaknya yeoja yg cantik, sexy, imut, manis, dan sebagainya.. aku lebih tertarik pada namja tulen, sexy, dan pastinya tampan. Uh, shit!"
"Astagaa.. kim, sampai hormon mu keluar hanya karena membicarakan namja tampan, eoh?" Jimin mengatakan itu dengan gaya yg dramatis, tangan yg menutup mulutnya dan menggelengkan kepala seakan tak percaya.
"Ck, gausah lebay jim. Ku yakin kau pun adalah namja yg sama denganku, lihat saja nanti." Sontak perkataan itu membuat jimin menggeleng keras.
"Yakk!! Bisa-bisanya kau berkata seperti itu, hah?! Kau lihat tadi? Aku bahkan memuji yeoja yg jelas-jelas parasnya memang tak patut diragukan lagi, sialan!" Taehyung hanya mengedikkan bahunya acuh.
"Jangan sampai kau memakan perkataan mu sendiri, tn. Park!" Jimin hanya mendengus mendengar nya.
"Memang tidak, dan tak akan pernah!" Tegas jimin.
Dilihatnya hari sudah mulai larut, kedua sohib itu memutuskan untuk kembali ketempat tinggalnya masing-masing.
"Jangan lupa, beritahu aku jika kau sudah pulang dari studio besok!" Peringat jimin, taehyung hanya mengangguk.
"Bye!"
"Hm."
Namja yg tengah bersantai dengan menyeruput kopi ditengah mansionnya yg megah itu, ia tengah memikirkan bagaimana cara nya, agar rencananya berjalan dengan mulus tanpa cacat sedikitpun.
"Tolong beritahu yg lainnya, agar semua cepat beres!"
"Baik, bos." Jawab si pengawal.
"Bos, ternyata.. dibalik masalah kita selama ini, karena adanya mereka yg telah kembali." Bodyguard itu mengatakan nya dengan hati-hati takut bos nya itu kembali marah.
Sudah terlihat, rahang nya tercetak jelas dengan mata yg memerah, lalu urat-urat yg bermunculan, sudah mereka duga, si ketua mafia ini kembali mengeluarkan dirinya yg sebenarnya.
Maaf sedikit bestii<3
Soalnya mau buka puasa dulu, bye!
Maaf banyak typo, pula..
Untuk kedua chapter ini, aku perkenalan terlebih dahulu, kalian akan mengerti dengan alurnya dichapter selanjutnya, kuusahakan:)Selamat berbuka bagi yg melaksanakan
KAMU SEDANG MEMBACA
BINAL ⟨⟨kookv⟩⟩
RomancePemuda dingin yg angkuh, terlihat seperti orang yg bodoamat dan tak mengetahui apa-apa. Jelas kalian salah mengira, pria satu ini begitu misterius bagi sekitaran yg baru melihat nya, memang sering terlihat seseorang yg selalu menutup diri, justru di...