Jangan beritahu dia kalo taehyung memang benar-benar tertarik dengan namja yg ia temui diacara party night waktu itu. Ah, jika saja dirinya menyadari, mungkin ia tak akan terbangun dari tidurnya tadi malam.
"Sial! Kenapa harus ada kata bangun dipagi hari?! Jika saja tadi pagi aku terlelap dengan impian indah itu, selamanya pun aku tak peduli, akh, bangsat!"
Yah, bisa dibilang.. kejadian dimana tn. Jeon itu datang kerumahnya tiba-tiba, dan mengelusnya sensual seakan akan melakukan hal bodoh, itu semua hanya mimpi. Mimpi yg taehyung pun tak tahu kenapa bisa sampai kealam mimpi dengan namja yg baru ia temui itu.
Terus menggerutu hingga tak sadar dirinya berhenti didepan toserba yg dekat dengan pekarangan rumahnya.
Taehyung mengeluarkan benda pipih dikantong celananya, dan mengangkat panggilan seseorang yg menelpon nya.
"Hm.. halo?"
__
"Yah, kemari,lah. Aku sendiri."
__
"Studio diliburkan selama satu minggu."
__
"Banyak sekali pertanyaan mu, bodoh! Jika ingin kemari, datanglah. Dan jika tidak, sebaiknya ku matikan panggilan tak berguna mu ini."
__
"Ditoserba dekat rumah ku."
Dia memutuskan panggilan itu sepihak. Ia terlalu malas jika harus melayani teman tak jelasnya itu.
Berfikir, jika harus berdiam dirumahnya dan melakukan hal yg tak jelas, lebih baik menghibur dirinya saja. Berhubung masih ada waktu 6 hari lagi dirinya bisa bersantai, kapan-kapan lagi kan.
Taehyung masuk kedalam toserba yg selalu ramai pengunjung itu. Dan memesan dua botol wine dan makanan santai lainnya. Sengaja memesan untuk dua orang, karena ia yakin, sahabatnya itu pasti akan datang menghampiri nya.
Sudah dua puluh menit mungkin, ia menunggu. Kini dirinya duduk dimeja pelanggan, berdua dengan namja yg ia tunggu sejak tadi.
"Kenapa studio tiba-tiba diliburkan? Bukan biasanya bos mu itu, jika tidak ada perusahaan yg dicutikan, ia pun tidak akan mencutikan pegawainya lebih dulu?" Tanya jimin panjang lebar.
Taehyung menyeruput satu gelas kecil wine sebelum ia menjawab pertanyaan karib nya itu.
"Dia dipanggil keluar negeri oleh orangtuanya. Perkiraan 1 minggu dia disana, jadi kita juga diliburkan." Jimin mengangguk.
"Sekarang, kenapa kamu bisa kemari? Bukannya perusahaan mu kondusif dalam hal bekerja?" Tanya Taehyung.
"Iyaa.. aku jengah dengan pekerjaan ku, terlalu padat dan tak ada waktu untuk istirahat satu menit pun. Makanya, aku beralasan sakit agar bisa kemari. Hahaha..." Taehyung hanya menatapnya datar, lagi.. dia melakukan nya lagi.
"Ck, jika saja presdir mu tau, bisa-bisa kau dipecat. Berhati-hatilah bodoh, dalam melakukan hal, kau bukan pegawai biasa." Kritik taehyung, jimin yg sudah terpengaruh alkohol pun ia sedikit kelimpungan dan sudah mulai berbicara tak jelas.
"Hahaha.. tenang kawan, dia tidak akan mengetahui nya. Aku beralasan akan pergi kerumah sakit untuk chek in penyakit. Apa aku pintar?" Dengan keadaan yg sudah mabuk berat, pipi tembam nya yg sudah memerah, dengan mata yg semakin menyipit menyeimbangkan penglihatan dengan benar. Sepertinya jimin sudah mabuk berat.
'Ia terlalu banyak minum, batin taehyung.
Dua jam berdiam ditoserba itu, kini taehyung pun sama keadaannya dengan jimin. Keduanya sudah tak bisa lagi melakukan apapun. Mereka pusing, dan tak bisa mengendalikan diri dengan baik.
"Jim, ayo pulang. Aku pusing." Gumam taehyung, yg masih bisa didengar oleh sang empu. Jimin pun mengangguk.
"Hehehe.. tae, coba lihat! Ada banyak kupu-kupu disana, akh! Mungkin aku terlalu senang sudah bertemu dengan namja tampan tadi malam."
Jika saja taehyung sedang dalam keadaan sadar, mungkin ia sudah memelotot kaget.
"Tuh, kan. Sudah kubilang, kau juga pasti memiliki gender yg sama dengan ku."
"Hiks.. iya, maafkan aku tae. Aku sempat menyetak mu karena perkataan mu waktu itu." Dengan isakkan dialam bawah sadarnya, jimin menangis.
Taehyung bangkit dari tempat duduknya, dan menghampiri sahabatnya itu, yg langsung dipeluk olehnya.
"Hiks.. jimin, jangan nangis."
"Iya, tae. Aku gk nangis kok."
"Kalo jimin nangis, tae juga ikut nangis. Hiks.."
'huaa!! Sentak keduanya, membuat mereka menjadi atensi orang-orang ditoserba itu. Mereka berdua benar-benar sudah dalam keadaan mabuk berat.
Pintu toserba terbuka, menampilkan dua sosok namja tinggi nan tampan. Membuat seluruh orang didalam sana, langsung menatap mereka penuh kagum.
"Jeon, kau yakin dengan niatmu?"
"Ck, berisik sekali! Kau sudah berapa kali bertanya Namjoon hyung? Ingat! Sebelum kita menjadi seperti sekarang, kita sering ke tempat-tempat kecil seperti ini." Yg hanya diangguki dengan anggukan malas oleh sang empu.
Mereka berdua pun duduk dimeja pelanggan, dan memanggil si pemilik toserba.
"Wahh.. tn. Jeon, tn. Kim. Senang sekali rasanya aku bertemu kembali dengan kalian, setelah sekian lama." Pekik si pemilik tempat.
Keduanya hanya menanggapi dengan senyuman tipis mereka.
"Silahkan, apa yg kalian inginkan?" Menyiapkan buku dan pen, untuk menulis pesanan pelanggan berbintang nya ini.
"Dua botol soju, dan wine. Lalu berikan kita makanan terenak disini." Ujar jungkook menjawab.
Yah, itu memang jungkook, dan Namjoon si saudara sepupu nya. Jungkook sengaja datang, karena ia telah merasa lama sekali tak pergi ketempat-tempat yg sering ia kunjungi dulu sewaktu masih berstatus sebagai remaja sekolahan.
"Jim.. ayo pulang. Udah, jangan nangis lagi. Hiks.. taetae jadi ikutan sedih, nih!"
"Tae jangan nangis lagi. Yasudah! Ayo kita pulang."
Keduanya kembali menjadi atensi, karena suara mereka yg lebih mendominasi disana. Dan betapa menggemaskan nya interaksi keduanya, seperti anak kecil yg sedang menenangkan satu temannya yg sedang menangis.
Mungkin memang hampir semua memperhatikan mereka berdua, tapi ada satu namja yg lebih intens memperhatikan keduanya, ralat.. mungkin pada namja dari salah satu nya.
Ia menyunggingkan senyumnya, dan berdiri dari kursi yg tengah ia duduki itu. Membuat si sepupu refleks melihatnya.
"Kemana? Jangan bilang kau akan pergi, setelah memesan makanan yg disajikan saja bel-"
"Berisik. Aku akan membayar nya. Sebelum itu, kita hampiri kedua namja itu." Sambil menunjuk kearah taehyung dan jimin.
Seketika, Namjoon langsung mengalihkan atensinya. Ia pun langsung melebarkan matanya, kaget.
"Yak! Apa yg kau katakan, hah? Jangan bilang kau akan membawa mereka pergi bersama kita?" Jungkook mengangguk, tanpa mengalihkan atensinya.
"Jung, ayolah. Setelah kau membuat ku pusing dengan pergi ketempat seperti ini. Dan sekarang? Kau juga harus berulah lagi dengan membawa mereka pergi bersama kita?"
"Aku akan membawa namja manis itu ke apartement ku, dan aku akan menyerahkan namja satu laginya ketempat mu, hyung." Dengan santainya jungkook mengucapkan kata seperti itu.
"Sialan, kau tahu bagaimana jinnie jika sudah marah, hah?! Apalagi ini, aku membawa orang lain tinggal ditempatku. Kau sengaja, ingin membuatku putus dengan jinnie, ku?!" Sergah Namjoon.
"Ck, banyak bacot!" Jungkook langsung menghampiri kedua namja yg segera melangkahkan kakinya keluar dari toserba itu.
1025 kata😊🤝
Bye!
KAMU SEDANG MEMBACA
BINAL ⟨⟨kookv⟩⟩
RomancePemuda dingin yg angkuh, terlihat seperti orang yg bodoamat dan tak mengetahui apa-apa. Jelas kalian salah mengira, pria satu ini begitu misterius bagi sekitaran yg baru melihat nya, memang sering terlihat seseorang yg selalu menutup diri, justru di...