15 | Peluk Aku

99 12 3
                                    

Joon Pov

Aku tidak berpikir bahwa aku pernah tidur dengan senyaman ini. Mataku masih tertutup tapi pikiranku sudah bangun.

Sebuah aroma ringan mengelitik hidungku. Dan tiba-tiba aku merasakan punggungku sedikit dingin tapi pipi dan dadaku terasa hangat.

Aku membuka mataku dan melihat keatas.

Dia masih tertidur dan sambil menahanku lebih dekat.

Aku melihat tanganku berada di pinggangnya. Mataku tertuju pada lehernya dan aku melihat ada sebuah tanda ungu berada dibawah rahangnya. Aku bingung. Aku tidak ingat kejadian semalam. Tapi jauh di dalam hatiku aku merasa senang.

Aku melihatnya lagi dan dia sangat cantik. Menarik. Sempurna. Aku tidak tahu kenapa tapi aku meletakan telapak tanganku di pipinya dan dia menyamankan seluruh wajahnya di tanganku sementara ia masih tertidur.

Aku menatapnya beberapa menit. Memperhatikan setiap detail di wajahnya. Bulu mata tipisnya. Tandaku di lehernya yang membuat aku tersenyum. Aku berharap bisa mencintai dengan mudah lagi. Aku perlahan menarik tanganku yang ada di pinggangnya dan bangun dengan perlahan laku berjalan kekamar mandi untuk menyegarkan tubuh.

JOON END POV

Ketika Aerin terbangun, Joon sudah tidak ada disampingnya. Dia langsung terbangun karena ia tahu Joon akan marah kalau melihatnya tidur di atas tempat tidurnya.

Aerin bangun dengan cepat. Tapi sebelum ia bisa keluar, dia melihat dirinya di cermin dan melihat tanda yang Joon buat. Ia mengambil bedak dari tas kantornya dan mengaplikasikan di beberapa tanda itu. Mencoba untuk menyembunyikannya.

Setelah beberapa saat, Joon turun. Masih menggunakan piyamanya tapi telanjang dada. Tidak ada orang. Joon melihat pada Aerin yang sudah siap dengan pakaian kantor dan bertanya,"Dimana semua orang?".

Aerin mengambilkan sarapan di atas meja dan berkata,"Nenek membawa Celeste dan maid lainya ke pasar".

"Dan kau disini?".

"Aku bangun dan Nenek sudah pergi".

Joon memperhatikan leher Aerin lagi dan berkata,"kau tidak perlu menutupinya". Dan Joon perlahan tersenyum pada dirinya sendiri dan menatap gelas yang ada di atas meja.

Joon bertanya,"Ini apa?". Aerin menjawab,"itu jus wortel, acar dan tomat yang dicampur".

"Kenapa?".

"Kau minum semalam. Itu akan membantu untuk meredakan mabuk".

"Aku tidak minum itu".

"Itu benar-benar akan membantumu meredakan mabuk".
Joon menatap Aerin dengan satu alis terangkat dan meminum semuanya sekaligus.

Pada akhirnya, Joon mengerang karena jijik dan membuat Aerin tersenyum kecil.

Aerin menunjuukanbsedikit senyumannya dan Joon menyukai itu. Joon berkata,"Aku tidak pergi ke kantor dan kau juga".

"Kenapa?".

"Karena beberapa jam lagi aku akan ada meeting di luar kantor."

"Iya Tuan".

"Dan aku tahu Nenek tidak akan kembali sebelum jam 10 malam".

"Iya, tuan".

"Dan aku akan kembali jam 4".

"Iya tuan".

"Jadi, aku ingin kau bersiap".

"Iya tuan. Tapi untuk apa?".

"Aku ingin membawamu keluar. Untuk makan malam. Will you go?".

Aerin tersenyum simpul dan menjawab,"I',d like to, Master".

PURCHASED WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang