Bl 7

24.3K 635 150
                                    

Warning⚠️
Terdapat bahasa kasar dan vulgar
yang di bawah umur, mohon untuk tidak membaca.

"Astaga gimana nasib gue. Ga mungkin kan gue diperkosa"

"Kak Liam, aku duluan ke kamar yah" Pamit Liana. Liam sedikit menoleh, lalu kembali memfokuskan mata nya ke handphone.

"Bisu kali ini orang" Ingatan Leana tentang Liam sangat sedikit. Tidak ada interaksi pendekatan Leana dengan Liam. Malah Leana sering menjauhkan dirinya dari Liam. Panggilan Leana ke Liam juga berbeda, dia memanggil Liam 'kakak' daripada 'Abang'.

Kini Liana beranjak dan mulai menaiki tangga menuju lantai dua.

Dari lubuk hati Liana paling dalam, kalau pun Arthur ingin memperkosa Liana. Maka Liana akan menerima dengan senang hati jika dia berada di tubuh nya dulu. Liana juga sedikit merindukan aktivitas tiap malamnya.

"Arghh kenapa gue masuk di tubuh gadis perawan gini sih, gue ga mau diperawanin dua kali secara paksa" Ucap Liana bermonolog sambil berjalan menuju kamar Arthur.

"Tapi siapa tau Arthur cuman mau nanya nanya doang. Benar! ga mungkin dia perkosa ade nya sendiri. Gue aja yang berpikir kejauhan" lanjutnya mencoba menenangkan diri.

Hufttt Hufttt

Liana menghela nafas panjang saat sampai didepan pintu kamar bertulisan 'Arthur Jeff'.

Tok tok tok Liana mengetuk pintu kamar itu.

Hanya selang beberapa detik pintu itu terbuka. Ceklek

"Lo kelamaan" Kata Arthur, kemudian menarik Liana ke dalam dan menutup pintu kamarnya.

"Hah? Lama gimana? kita ga ada janjian harus ketemu jam berapa, yang penting gue kan datang" Protes Liana.

"Lo lambat datang dua menit, hampir aja gue sebarin video lo" Jawab Arthur menyeringai.

"Gue tahu, lo tuh emang niat sebarin video itu kan?"

Arthur mendekati Liana hingga Liana terpojok ke dinding. "Lo mau tau sesuatu ga? " Tanya nya balik.

Liana menyengitkan alisnya, dia bingung Arthur bertanya seperti itu.

"Leana 'Ade' gue ga pernah bicara kasar ke abang nya." Ucap Arthur menekankan kata Ade.

'Maksudnya apa nih' Otak kecil Liana tidak bisa berpikir apa-apa, dia memejamkan matanya mencoba berpikir.

"Kenapa? lo sedih ade lo berubah. Lo semuanya juga kasar ke gue, emang kenapa kalau gue berubah jadi kasar" Tiba-tiba otak Liana mengerti maksud Arthur.

'Secepat ini Arthur curiga. Kok bisa sih. Apa karena martubasi itu dia langsung tau gue bukan Leana atau gegara sikap gue jadi kasar, ish sama sekali ga ada hubungannya'

Sama dengan Liana, Pikiran Arthur juga dipusingkan dengan Analisa diri sendiri.

"Apa mungkin gue salah? Gue masih ingat saat gue bawa Leana ke rumah sakit. Nafas Leana udah ga ada" batinnya mengingat kejadian hari itu.

Tepat hari Leana bunuh diri, Arthur lah yang membawa nya ke rumah sakit. Bunuh diri dari lantai dua tidak akan orang membuat seseorang langsung meninggal. Namun saat itu tubuh Leana sudah kehabisan darah dan nafas nya berhenti. Jadi bisa dikatakan Leana meninggal karena kehabisan darah sebelum di temukan Arthur.

Kemudian Arthur tetap membawa Leana ke rumah sakit untuk mengetahui kapan Leana meninggal. Hanya saja dia langsung pergi setelah membawa Leana di rumah sakit. Jadi dia tidak sempat mendengar penjelasan dari dokter.

BL - bitch lia🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang