Bl 6

22.9K 496 37
                                    

Warning⚠️
Terdapat bahasa kasar dan vulgar.
yang masih dibawah umur, mohon untuk tidak membaca.

"Udah dua kali gue liat sosok murahan lo kek gini"

"Sejak kapan?" Liana kaget. Baru saja dia ingin memakai baju nya tetapi lelaki itu menghampiri Liana duluan dan mencekik leher Liana.

"Lo itu murahan. Mommy meninggal karena melahirkan lo. Orang murahan kek lo ga pantas hidup Lea. Harus nya lo yang mati" Suara nya terkesan marah dan sedih.

"Sa-kitth- lep-asin" Liana berusaha melepaskan cekikan tersebut. Namun tenaganya tidak sebanding.

Bukannya melepaskan, dia semakin mencekik Liana. "Gue bakal lepasin kalau lo nurut sama gue".

Liana hanya mengangguk singkat. Dia sudah kehabisan nafas. "Hah hah" Liana menarik nafas sebanyak-banyaknya setelah pria itu melepaskan cekikan nya.

"Buka mulut" Suruh pria itu. Liana langsung menganga.

'Ciuh' Lelaki itu meludahi ke mulut Liana. Tubuh Liana yang setinggi dadanya, memudahkan dia memasuki mulut Liana dengan air liur nya.

"Telan! " Suruh nya lagi. Liana menelan. "Buka mulut!".

Kemudian dia memasukan tiga jarinya juga ke mulut Liana dan memaju-mundurkan tangannya.

'Blesh blesh' Mulut Liana terasa penuh dimasukin tiga jari sekaligus.

Melihat Liana seperti itu, dia mempercepat jarinya. 'Ahh jari gue enak banget di mulut nya' Ada yang tegak tapi bukan keadilan. Pria itu mulai terangsang.

Apalagi keadaan Liana sekarang hanya memakai celana sedangkan bagian atas tubuhnya tidak memakai apa-apa dan payudaranya yang sempat di remes tadi masih berbekas merah.

"Sekali nya cowo ini lebih gila dari Leo" Batin Liana sesak. 'Nghhh nghh'

Pria itu makin memperdalam jarinya, Lalu menarik ketiga jarinya.

"Jilat" Dia menyodorkan ketiga jarinya yang dipenuhi air liur Liana.

"Gue ga mau" kali ini Liana menolak. Dia tidak mau terus menerus nurut. Dia harus jaga image polosnya.

Liana pikir setelah menolak, pria itu akan mencekik dia lagi. Tetapi, pria itu malah tersenyum.

Lalu dia mengambil Handphone di kantongnya dan mencari sebuah video. "Lihat, ini video lo lagi martubasi di rumah sakit."

Tentu saja Liana kaget. Bagaimana bisa dia tidak menyadari sedang divideo. "Gue nikmatin nya sambil pejam mata, mana mungkin gue sadar" Sungguh Liana merutuki diri nya sendiri.

"Nanti malam datang ke kamar gue. Gue ga peduli lo ade gue atau bukan tapi kalau lo ga datang. Video ini gue sebarin" Suruh nya tidak ingin di bantah. Setelah itu dia pergi meninggalkan Liana.

"Sial sial! gue merasa bersalah sama Leana. Harusnya ga gini. Leana ga jalang, Leana anak baik." Liana memang tidak berpikir menjadi anak polos selamanya. Hanya saja ini terlalu cepat ketahuan. Image gadis polos udah hancur di depan lelaki itu.

Pukul 19.00

'Ting ting ting' Bunyi Alarm.

Liana terbangun dari tidurnya. Sebenarnya Liana tidak ingin bangun, dia ingin tidur hingga besok. Dia saja tidak peduli jika perutnya kosong karena melewatkan makan siang.

Namun perintah dari Pria tadi yang membuat Liana sengaja menyetel alarm tersebut agar tidak keterusan tidur. Cukup dia saja yang tahu kelakuan Liana. Jangan sampai dia menyebarkan video itu.

BL - bitch lia🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang