Bl 9

21.2K 504 59
                                    

Seminggu kemudian

"Gue salah apaan sih, Kenapa semua orang makin sering bilangin gue jalang? Kalau gitu gue jadi jalang beneran deh, lumayan kan dapat duit" Keluh Liana kesal.

Liana berada di taman belakang mansion. Dia kesepian selama seminggu ini. Di mansion hanya ada Leo, Alberto dan anggota inti 'yb'. Mereka semua lah yang makin gencar menghina Liana jalang setiap mereka berpapasan termasuk Leo. Entah mengapa Leo juga ikut menghina Liana.

"Anj- kesal banget gue sama Leo. Padahal di rumah sakit udah janji bakal jadi abang yang baik, terus juga sampai di mansion dia masih baik baik aja sama gue. Tapi kenapa udah seminggu gue dijauhin, mana dihina-hina juga.. Arghh dia kan tau gue masih perawan. Berarti dia sudah mengira gue bukan jalang" Omel Liana frustasi sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.

Dari awal Liana mengharapkan Leo, Satu-satunya orang yang bisa diandalkan dan dibutuhkan untuk saat ini. Walaupun Leo kadang jahat dan baik tetapi setidaknya Leo ada perasaan peduli dengan Leana.

Di sisi lain ada Alberto sedari tadi melihat Liana mengacau sendiri. "Lo udah mulai gila yah" Ejeknya mendatangi Liana dengan telanjang dada. Alberto baru saja memodifikasi motor di dekat taman belakang dan tangan nya masih terbalut sarung tangan.

"Alberto? Anjir badannya banyak tato"

Alberto sadar Liana menatap tubuhnya. "Hey jalang! Ngapain lo liat badan gue? Lo nafsu liat badan gue yah? Mending lo ga usah nafsu deh karena gue ga nafsu liat tubuh menjijikkan lo tuh" Ucap ge-er Alberto.

Deg

Inilah salah satu yang tidak disukai Liana bertemu Alberto. Selain mulut Alberto yang suka menghina, Setiap perkataan nya itu selalu membuat hati Liana nyesek.

"Giliran Alberto yang hina langsung nyesek di hati. Heran deh Leana. Terlalu sayang kah sama Alberto?" Pikir Liana dalam hati.

"Ish lo mulai gila ditambah mulai bisu juga yah kek Liam" Ejeknya lagi ke Liana dan menghina Liam juga.

Alberto memanyunkan bibir nya dan duduk di bangku seberang Liana. "Lo ngejauhin gue".

"Apa ngejauhin lo? Lo hina gue mulu setiap ketemu. Pasti lah gue malas ketemu lo" Batin Liana enggan bicara dengan Alberto.

"Yah dulu gue hina lo, tapi lo tetap ngedeketin gue" Jawab Alberto seakan tahu batin Liana. Alberto juga merasakan kesepian seminggu ini karena tidak didekati Leana. "Ish harusnya gue senang dia ngejauhin gue"

Liana hanya memalingkan wajah nya ke samping. Liana sudah pusing dengan sifat manis Arthur. Leo menjauh tapi Arthur mendekat. Namun seminggu ini dia hanya mendekati Liana pada malam hari karena Arthur pada siang hari sibuk berkerja dan kuliah. Jika memilih antara Arthur dan Leo, maka Liana akan memilih Leo karena lebih sedia 24 jam berada dekat Liana.

"Berapa harga lo?" Tanya Alberto tiba-tiba memegang dagu Liana.

"Harga? Dikira gue lagi jualan"

"Sepertinya lo terlalu murahan sampai-sampai ng*we sama abang sendiri. Sepi pelanggan yah. Ga ada cowo yang mau sama lo. Edgar aja sahabat gue ogah sama lo" Kata Alberto tajam.

"Ng*we sama abang sendiri? kapan?" Tanya Liana membuka suara nya. Sebenarnya tanpa di tanya pun Liana tahu yang dimaksud Alberto 'abang sendiri' itu adalah Arthur. Hanya saja dia dan Arthur tidak sampai berhubungan badan.

"Tapi kenapa Alberto bilang gitu?" Heran Liana dalam hati.

"Lo ga usah pura-pura polos, Semuanya udah tahu lo sama bang Arthur sudah ng*we. Dasar jalang murahan. Abang sendiri aja diembat. Untung aja gue kuat iman selama ini. Digoda sama lo ga bakal mempan." Ucap Alberto kesal, lalu pergi meninggalkan Liana sendirian.

BL - bitch lia🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang