05

5 1 0
                                    

Kini Mei tengah bersiap-siap untuk segera berangkat karena Bela dalam perjalanan. Sesudah ia bersiap dan memastikan barang yang diperlukan sudah masuk kedalam tasnya.

Hari ini Mei memakai dress berwarna putih dibawah lutut. Karena memang dresscodenya berwarna putih. Sebelum ia keluar kamar, ia berkaca terlebih dahulu untuk memastikan rambut dia rapih. Rambut Mei kali ini simpel, yaitu hanya diikat saja/digelung.

Mei memang salah satu orang yang tidak suka ribet. Ia lebih memilih sederhana dan simpel sesuai kenyamanannya. Tak lupa juga ia memakai lipstik sedikit, parfum dan juga handbody.

Setelah selesai ia langsung kebawah berpamitan kepada Kiran dan Arga. "Bun, pah Mei berangkat dulu ya. Mungkin malam ini agak telat pulangnya" Mei mulai menyalimi Kiran dan Arga.

"Kamu berangkat sama siapa? Revan?" ujar Arga memastikan bahwa ia pergi tidak sendirian.

"Bareng Bela sama Lola. Mei gak bawa mobil kok, udah ya Mei berangkat dulu. Assalamualaikum, Bun jangan kangen sama Mei ya" Mei buru-buru keluar rumah karena Bela sudah sampai didepan gerbang.

"Hati-hati. Jangan pulang sekalian gue gak bakal kangen sama lo" teriak Kiran.

Arga terkekeh kecil dengan perilaku Kiran dan Mei seperti teman saja, bukan seperti ibu dan anak.

Mei langsung masuk kedalam mobil Bela dan mendapati Lola yang sedang vidcall dengan Garry.

"Aku berangkat dulu ya bye" ujar Lola tersenyum.

"Iya, hati-hati. Jaga mata, jaga hati, jaga semuanya oke?"

"Iya sayang"

Vidcall terputus, Lola langsung memasukkan ponselnya kedalam tas.

"Udah vidcallnya?" ujar Bela dengan nada tidak suka.

"Kenapa sih Bel kayak gak suka banget gue vidcallan sama Garry?" jawab Lola kesal.

"Udah-udah" lerai Mei.

"Gimana gue gak suka dan gak kesel coba Mei, sepanjang jalan gue jadi pendengar keuwuan yang tidak berfaedah!" gerutu Bela sambil fokus menyetir.

Mei terkekeh. "Mankanya lo jadian sama Brian biar lo bisa uwu juga. Bukan cuman mendengar keuwuan Lola"

"Tau lagian lo sama Brian kenapa gak jadian sih? Kalian berdua tuh punya sifat yang sama tau gak. Sama-sama cuek, dingin, gak peduli, gak banyak basa-basi--"

"Sssttt diem! Bisa gak kalian berdua gak usah bawa-bawa Brian. Gue jadi badmood denger kata Brian!" sentak Bela.

"Cie badmood cie..." ledek Lola.

Mei tertawa melihat kedua sahabatnya ini bertengkar tiada hari tiada henti tiada menit, jam dan detik. "Udah-udah. Kasian Belanya jadi badmood nanti dia bisa ngacauin acaranya"

"Nggak sampe gitu juga kali Mei" kesal Bela.

"Nye"

****

"Mah Revan izin keluar sebentar ya" izin Revan sambil merapikan jaketnya.

"Iya, tapi jangan malam-malam bahaya" Velicia mengizinkan Revan untuk pergi. Toh Velicia juga akan pergi.

Melihat pakaian yang dikenakan oleh Velicia yang sangat rapih, membuat Revan bertanya-tanya. "Mama juga mau keluar?"

"Iya mama mau keluar sebentar ngambil berkas di apartemen"

"Oh yaudah hati-hati ya mah. Mau Revan anter?"

"Nggak usah, mama bareng pak tarni aja. Mama duluan ya sayang" pamit Velicia.

Tokoh Utama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang