Kini Mei, Bela dan Lola sedang menuju ke kantin. "Akhirnya lepas juga dari pelajaran Pak Bono" lega Lola.
"Aelah lo tidur juga dikelas" ujar Bela sambil mengkantongkan ponselnya.
"Yaudah sih suka-suka. Eh gue gak sabar banget buat nanti malam!" girang Lola.
"Kenapa si lo biasa aja kali La, kayak gak pernah reuni aja" ucap Bela.
"Reuni kali ini bakal lebih seru Bel, lo gak tau sih"
"Lah emang gue gak tau bego" Bela langsung duduk disebelah Mei yang sedang asik bermain ponsel.
"Lo mau pesen apa?" tanya Bela kepada Mei.
"Samain aja" jawabnya.
"Oke. Mba siomay 3, roti bakar 3 sama jus mangga 3" ucap Bela kepada pemilik warung siomay.
"Bel serius ih kali ini beda banget karena ada seseorang yang ikut, kan tahun kemarin dia gak ikut"
Pandangan Mei beralih. "Siapa?" tanya Mei sedikit penasaran.
"Gue juga gak tau siapa orangnya, yang jelas cowok" jawab Lola.
Entah mengapa pikiran Mei langsung teralih dengan seorang pria yang pernah menjadi kekasihnya.
"Apa itu dia?" -batin Mei.
"Hello everyone!" seseorang duduk dimeja mereka.
"Ada apa?" ketus Bela.
"Eh elah Bel biasa aja napa. Ini gue mau ingetin kalian ikut kan reuni nanti malam, soalnya ada yang sedikit berbeda" ucap Zidan serius. Yang diangguki oleh Erik.
"Tapi lo harus ikut Mei karena lo 'kan cewe paling spesial di reuni kita. Jadi lo harus dateng wajib!" ujar Erik serius.
"Kayak sholat 5 waktu aja lo pakek wajib segala!" sahut Lola sambil mengambil jus.
"Udah sana pergi, kita mau makan" usir Bela kepada Zidan dan Erik.
"Ngusir lo?"
"Iya kenapa gak suka?"
"Udah ayo kita balik aja nanti dicakar sama harimau Bela" bisik Erik.
"Eh gue denger ya lo ngomong apa!" sentak Bela.
Zidan dan Erik langsung lari meninggalkan meja mereka karena takut jika Bela sudah marah dan membolakkan matanya. Serem.
"Sabar Bel ujian" ucap Lola sambil mengelus pundak Bela.
"Sabar ada batasnya!"
****
Revan, Brian dan Garry berada di taman sekolah yang biasa digunakan untuk membaca buku. Mereka disina bukan membaca buku, tetapi mereka disini untuk mencari udara segar.
"Van, lo ikut ke acara reunian para temen SD Mei?" tanya Garry sambil menutup mata dan menghirup udara.
"Nggak, ngapain anjir gue ikut. Gue kan bukan alumni SD mereka" jawab Revan.
"Tapi kita boleh ikut anjir kata Zidan. Apalagi kan kita berdua pacarnya"
"Ya terus? Heh ngapain sih lo nguntitin terus Lola. Nggak malu lo hah?"
"Ya bukan gitu Van. Gue takutnya reuni berkedok balikan" Garry membenarkan duduknya agar lebih sedikit serius.
Brian tertawa mendengarnya. "Garr, Garr masi zaman lo gak percaya sama pacar lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokoh Utama
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA "Gue mau Lo care sama gue" ucap Ray dengan tatapan serius. Mei menatap Ray penuh selidik. "Buat apa Ray?" "Buat nebus kesalahan yang pernah aku lakuin ke kamu Mei. Tolong izinin aku untuk nebus kesalahan aku di masa...