.
.
.
"A-aku haus sekali.." rintih wanita itu.
Tenggorokannya yang sangat sakit dan tercekat tak dapat lagi ia tahan bersama laju peluh yang terus mengalir di sisi wajahnya.Sedari tadi, wanita itu sibuk mendengarkan suara MC yang memimpin berjalannya acara tanpa bisa melihatnya dengan netra.
Bahkan ia turut terkejut saat seseorang menawar 100 dolar hanya untuk sebuah lukisan.Benar-benar acara yang menghabiskan banyak pundi-pundi kekayaan bagi siapa saja yang datang.
"Silahkan anda sekalian lihat dengan seksama!"
Hingga pada pengujung acara, wanita itu benar-benar merasa dirinya tak lagi berharga kala sang MC menawarkan sesuatu yang berada dibalik jeruji. Ada jeda beberapa menit membuat keheningan yang menyelimuti suasana meriah tadi.
Mereka sibuk menerka, raut wajah penasaran yang tak dapat lagi dihindari serta senyuman sang MC yang seakan membanggakan diri.
Semua mata langsung tertuju pada isi dari kerangka tersebut saat kain penutupnya ditarik oleh pria gempal itu.
Surai cokelat sepunggung yang tergerai tengah melenggok bingung. Beberapa kali mencoba menarik tangannya sendiri yang masih terbelenggu rantai besi.
"WAAAH!!"
Lagi-lagi sorakan semua manusia yang berada di dalam ruangan ini terdengar, namun kali ini lebih menggema--mungkin karena terlalu kagum pada sesuatu yang berada di baliknya.
Barang yang sangat bagus, seorang wanita muda yang terkurung bagai seekor burung berada di sana. Tak berdaya dengan sedikit darah pada bibir bawahnya yang membuka karena rasa perih.
Wanita itu tahu betul, semua mata tengah tertuju padanya saat ini.
Gaun hitam tipis yang sangat kontras pada kulitnya yang sangat putih tak dapat menutupi bulatan payudaranya yang sempurna. Bahkan puting kemerahan miliknya sedikit mengintip lantaran tekstur gaunnya yang transparan. Dadanya mulai naik turun, semakin menambah kesan erotis pada dirinya. Beberapa kali ia meneguk ludahnya sendiri, berharap bahwa semua ini cepat berakhir.
"Ppsst~ Kau. Walikota kita menginginkan dia, jangan sampai gadis ini lolos ke tangan orang lain."
Samar-samar ia menangkap sebuah bisikan. Entah siapa yang berbisik pada siapa namun dapat ia dengar sang MC tertawa kecil menyetujui.
"Baiklah, Tuan-tuan dan Nona nona. Ini adalah barang terakhir yang kami miliki." sang MC mulai membuka suara kembali, membuat semua orang semakin tak sabar untuk menawar harga bagi sang wanita.
"Seorang wanita cantik berusia dua puluh tahun. Dia juga seorang keturunan bangsawan, akan sangat beruntung jika anda sekalian dapat memilikinya."
Sang MC menelisikan tatapannya pada si wanita, netranya hanya fokus pada lekukan tubuh yang terbalut gaun tipis tanpa dalaman itu.
"Dia sangat manis dan terpelajar dan juga kalian dapat lihat betapa proposional tubuhnya. Harga awal gadis ini adalah....."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑲𝒂𝒏𝒂𝒓𝒊𝒆𝒔 | Jeno-Karina
FanficSeluruh penghuni mansion tidak ada yang mengetahui dari mana wanita itu berasal. Kecantikannya membuat Jeno Lee terpikat sehingga rela menghabiskan milyaran uang untuk membelinya. Benar, ia dibeli dengan harga tinggi yang menurut Jeno tidaklah sebe...