•HAPPY READING•
"Ciee ada yang terang-terangan ngajak saingan nih!!" Celetuk nya.
Membuat beberapa orang dikelas mereka memperhatikan ratu yang terang-terangan, memberi bendera perang kepada sahabatnya. Ralat mantan sahabatnya.
"Tu lo apaan sih" desis sandrinna tak suka.
Aqeela yang disindir pun masih diam tak mengubrisi sindiran ratu, karena itu hanya omong kosong belaka.
Tingg!!
Jefan : ra, lo gpp?
Me : emang gue kenapa?
Jefan : ratu gak ganggu lo kan?
Membuat aqeela mengerling.
'Nih anak cenayang apa gimana dah?'
Jefan : soalnya kemarin kita liat kalian.
Satu pesan itu sudah menjadi dugaan aqeela sedari awal, karena sekarang ratu mulai berkoar-koar lagi. Membuat mood nya hancur seketika.
Me : thanx je, udah nge khawatirin gue. Tapi gue gpp.
Setelah itu aqeela memasukan ponsel nya ke kantong blazer seragamnya, dan mulai fokus membaca novel lagi.
Setelah itu rassya datang dan membuat ratu diam, mungkin jaga image?
Rassya duduk disamping sandrinna, dan belakangnya aqeela. Membuat rassya bingung harus bersikap bagaimana, setelah kejadian kemarin malam.
Ia sendiri tidak bisa lupa, malah sampai tidak bisa tidur semalaman karena over kesenangannya. Tiba-Tiba saja wajahnya menjadi merah seketika, membuatnya diam tak berkutik.
Sedangkan sandrinna yang melihat gelagat rassya aneh, belum lagi dengan pipi nya yang merah membuatnya mengerling.
'Jadi beneran? Rassya suka sama aqeela?' Sandrinna tersenyum gentir.
Karena sedari tadi rassya enggan menoleh kebelakang, yang biasanya dia banyak omong menjadi diam tapi diam nya itu aneh. Itu yang membuat sandrinna sadar akan suatu hal, bahwa rassya mempunyai feel dengan aqeela.
"Sya" panggil sandrinna.
Hal itu membuatnya menoleh pelan, sekaligus raut wajahnya berubah cool.
"Lo gapapa? Muka lo merah, demam kah?"
Aqeela yang mendengar itu, melirik mereka sedikit. Kemudian ia fokus lagi membaca novelnya.
"Gapapa, btw kemarin lo nge mall yah?" Tanya rassya.
"A-ah iya" sahutnya gugup.
"Kalian juga?" Lanjutnya.
"Oh jadi kalian beneran nge date" sambar ratu.
Membuat aqeela mengerling yang mendengarnya.
"Mungkin" sahut rassya.
Membuat ratu agak geram, dengan sikap rassya yang tidak peka kepada sahabatnya itu.
"Tapi kita gak berdua doang sih" lanjut rassya.
Membuat ratu, mendesah bersyukur.
"Triple date" tambahnya.
'Aduh!!! Pengen banget gue nampol nih anak' batin ratu kesal.
Kemudian ratu melirik meja aqeela, yang sedari tadi fokus dengan novelnya.
"Kalian triple date kok gak ajak-ajak?" Tanya ratu.
"Sorry mobil gue gak muat, buat nampung orang!" Ujar rassya ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cantarella Girl
FanfictionSelesai dipdf✔️ Jika didongeng dongeng cerita fiksi yang dimana karakter Seorang Putri selalu berakhir bahagia dengan Sang Panggeran, apa jadinya jika Sang Panggeran malah jatuh ke dalam pelukan Sang Penyihir? yang seharusnya jalan cerita Romeo dan...