07. Sad Girl?

93 14 1
                                    

•HAPPY READING•

Namanya Sandrinna Keyshaka, ia masih duduk dibangku kelas Satu SMA. Satu kata yang menggambarkan seorang sandrinna, yaitu sederhana.

Walaupun dia kaya, tapi dia termasuk orang yang tidak neko-neko. Apalagi dalam berteman.

Belum lagi sandrinna itu suka yang namanya diskonan, karena menurutnya bisa membeli barang bagus dengan harga miring lebih menarik. Dibandingkan beli barang mahal.

Kehidupannya sangat sempurna bak putri raja, disayangi oleh kedua orang tuanya. Diberikan apa saja jika dia mau sesuatu, tetapi dia sendiri tidak pernah manja.

Hidupnya menjadi lebih berwarna, ketika sandrinna menyadari perasaanya sendiri bahwa dia mencintai seorang rassya.

'My First Love, Rassya Virendra!!'

Tapi hidupnya tidak lagi berwarna, sejak rassya seolah menjaga jarak darinya. Entah karena apa.

'Karna aqeela? Gak banget!! Buang pikiran negatif lo jauh-jauh san!!'

Itu lah yang sandrinna pikirkan.

Miracles

Dia seseorang yang membuat sandrinna nyaman, dan sekaligus Penasaran akan gambaran tentang dirinya.

Entah sejak kapan ia mulai bertukar pesan dengan miracles nya itu, terkadang ia berpikir bahwa jika saja miracles nya itu datang mungkin saja dia bisa melupakan rassya. Mungkin.

Me : kamu gak ada niatan buat temui aku? Setelah setengah tahun bertukar kabar gini sama aku?

Sandrinna langsung to the point saat itu, karena ia sudah terlanjur sangat amat penasaran sama miracles nya itu.

Miracles : ya, mungkin kamu benar. Kita akan segera bertemu nanti

Tiba-tiba saja miracles nya itu membalas pesan nya dengan cepat, dan lagi jawaban yang diberikan nya sangat amat membuat sandrinna senang bukan main.

Me : beneran? Akhirnya!!!
Aku bisa lihat kamu secara langsung.

Miracles : tapi sebelum itu, aku punya saran untukmu. Jika ingin bertemu, silakan tebak aku nanti. karena aku slalu melihat mu.

Kira-kira begitulah pesan nya, dan itu membuatnya agak bingung.

'Jadi ujung-ujungnya gue harus nebak dia siapa?'

Sandrinna menghela napas gusar.

Drt... Drt...

Ponsel nya mulai berdering lagi, tapi kini agak lama dan sandrinna melihat nama sahabatnya sedang menelponnya.

Tutu Is Calling.....

Sandrinna segera menggangkatnya.

"Halo?"

"San!! Sini kuy ke cafe!!" Teriak nya dari sebrang sana.

Membuat sandrinna sedikit menjauhkan ponselnya, jika tidak telinga nya akan bermasalah. Karena mendengar suara bak malaikat maut itu.

"Ngapain?"

"Ya biasalah nongki, ini kan hari libur. Masa mau dirumah terus"

"Hmm,, oke deh, gue siap-siap dulu"

"Okeyy, 15 menit lagi gue jemput yahhh"

"Gue ny--"

Tut.. Tut.. Tut..

"Kebiasaan!! Belum selesai ngomong, main mati-matiin aja!!" Gerutunya.

Kemudian segera bersiap, dalam waktu lima belas menit. Sandrinna sudah sangat amat siap untuk pergi, tinggal menunggu sahabatnya yang kelewatan ngaretnya.

Cantarella Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang