4

4K 146 3
                                    

7 bulan kemudian...

"QUEEN WHERE ARE YOU?."

"QUEEN LAGI DIKOLONG JEMBATAN!."

"QUEEN SERIUS?!."

"NGGAK! LAGI DITAMAN BELAKANG."

"Oh." gumam pemuda itu yang langsung berlari menuju dimana Queen berada dan memeluknya dari belakang. Dia Prince si psychopath berdarah dingin yang jatuh hati pada Queen, perjuangannya selama ini tidak sia sia bahkan membuahkan hasil. Selama tujuh bulan terakhir ini dia banyak bermodus pada Queen dan mencari kesempatan dalam kesempitan.

Para pelayan yang melihat atau mendengar teriakan tuannya hanya menggeleng kepala maklum. Queen dan Prince tinggal satu atap dan mansion yang digunakan adalah mansion milik Prince pribadi.

"Queen sedang apa?." tanya Prince mendusel nduselkan kepalanya dileher Queen dari belakang.

"Prince nggak liat Queen lagi apa." ucap Queen sedikit geli dengan tingkah Prince.

"Maaf Queen, Prince liat kok." Prince membalikkan tubuh Queen agar menghadap dirinya. Dia bisa lihat wajah Queen yang panas dan berkeringkat akibat sedang berperang dengan arang panas yang memang niatnya ingin barbeque.

Mengeluarkan sapu tangannya dari saku lalu mengelap keringat yang bercucuran disekitar kening gadisnya.

"Prince bantu ya."

"Nggak usah biar Queen aja."

"No Prince aja biar Queen duduk sambil liatin Prince yang ganteng."

Keduanya berebut memegang capitan barbeque dan pada akhirnya. Queen terkena ujung capitan itu yang masih panas.

"Awh!." rintih Queen mengibas ngibas jarinya.

"Tuh 'kan ngeyel sih." tangan Prince memegang jari gadisnya lalu meniupnya secara pelan.

"Makasih... Sayang."

Nah, nah dag dig dug nggak tuh. Apalagi ini pertama kalinya Queen memanggil Prince dengan sebutan sayang saat pertama kali pacaran. Prince yang mendengar itu sontak menggigit bibirnya lalu berbalik badan membelakangi Queen.
"Yes. Uhuy." ucap Prince lirih dengan senyum yang semakin mengembang.

"Prince?."

"Ya?." reflect Prince memutar badannya menghadap Queen yang tengah memasang raut wajah bingung.

"Prince kenapa? Sakit? Atau kesurupan capitan barbeque?." tanya Queen beruntun.

"Prince nggak sakit kok cuma lagi seneng aja." jawab Prince mengusap kepala gadisnya dengan gemas.

"Seneng kenapa? Dapet permen Yupi? Atau permen lollipop?." tanya beruntun dengan mata berkedip kedip polos.

"Prince seneng dapet hatinya Queen dan senyuman Queen yang manis ngalahin permen." ucap Prince memegang kedua tangan Queen dan menatap Queen yang begitu pendek didepannya.

"Prince bisa aja ngegembelnya." sikut Queen menyenggol lengan Queen dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan olehnya. Prince mendatarkan eskpresinya sembari menatap dongkol Queen.

"Oh ya, Queen punya lowongan pekerjaan buat Prince." ucap Queen serius.

"Apa?."

"Karena Prince cocok ngegembel. Jadi, Prince jadi gembel aja, itu lowongan pekerjaannya Prince." jelas Queen menatap Prince dengan menggangukan kepalanya.

"Nggak gitu juga markonah bin laden." greget Prince gemas.

"Hikss... Hikss... Hikss." Queen menangis sesegukan.

"Lah, lah. Aduh Prince goblok anak orang malah dibikin nangis." panik Prince mencoba menenangkan Queen yang menangis secara tiba tiba.

"Aduh Queen kenapa nangis, hm?." tanya Prince gelagapan.

"Prince selingkuhin Queen!."

"Prince nggak selingkuh, suer deh, suer tak kewer kewer." katanya sembari memegang kedua telinganya.

"Trus itu apa! Prince nyebut nama perempuan lain!." marah Queen bersedekap dada. Prince melongo mendengar jawaban Queen.

"Pacar gue yang polos apa guenya yang goblok?."Prince bertanya frustasi.

__________

"QUEEN!."

"ABANG!."

"Abang kangen sama kamu, Queen." ucap pemuda tampan dengan bandana merah melingkar dikepalanya yang bernama Arsenio Qalesya--Abang ketiga Queen yang maniak jailin Queen. Arsen yang juga teman Prince bahkan sekelas dengan Prince.

Keduanya berpelukan diruang keluarga tanpa tau ada seseorang dibelakang mereka dengan bersedekap dada yang tengah panas panas dingin.

"Minggir lo nggak boleh peluk anak orang sembarangan!." Prince menarik Queen kedalam pelukannya dengan tangan melingkar dipingang ramping gadisnya.

Arsen harus menghela nafas sabar dengan temannya ini yang amat amat posesif terhadap adiknya.

"Mirror bro." ucap Arsen menatap jengah Prince yang malah Prince menatapnya tajam.

"Queen jalan jalan yuk!." ajak Arsen langsung mengandeng tangan Queen. Prince mengkerucut bibirnya sebal dan mengganguk tak kala gadisnya sekarang memohon.

"Makasih." ucap Queen dengan senyuman lebarnya yang mana membuat Prince mundur satu langkah dan memalingkan mukanya.

'Cantik.' batin Prince.

Keduanya pergi meninggalkan Prince yang saat ini tengah mendatarkan ekspresinya dan pergi menuju kamar untuk menghilangkan kerinduan yang saat ini menjalar.

Bunga bunga bermekaran, rumput rumput hijau yang begitu indah dipandang mata. Taman. Ya saat inilah Queen dan Arsen berada sembari duduk dengan tangan bergandengan tangan.

Mata Queen terus tertuju pada sebuah gerobak mini membuat Arsen jadi ikut tertuju pandangan gadis itu.

"Mau eskrim hm?." tanya Arsen membuat gadis itu mendongak menatap Arsen dengan berbinar binar. Arsen mengacak acak rambut gadis itu dan berdiri.

"Tunggu disini jangan kemana mana, okey?." perintah Arsen.

"Oke." jawab gadis itu menggangukan kepala tanda dia setuju. Saat Arsen sudah sampai digerobak eskrim tanpa tau bahwa Queen kedatangan seorang pemuda tampan.

"Gue boleh duduk disini?." tanyanya dengan nada datar.

"Huh?."

'So cute.' batin pemuda itu.

"Boleh." pemuda itu duduk disebelah Queen dengan tatapan yang terus tertuju pada Queen.

"Sendirian?." tanya pemuda itu.

"Apa?." lola Queen yang tidak memperhatikan.

"Lo sendirian?."

"Nggak Queen lagi sama abang, tuh orangnya." gelengnya sambil menunjuk abangnya menggunakan dagu. Pemuda itu melirik keberadaan Arsen yang tengah mengantri.

"Lingga."

"Hah? Nanas?." ucap Queen.

"Queen nggak bawa nanas." lanjut Queen.

"Maksud gue, nama gue Lingga." greget pemuda yang bernama lengkap Lingga Keyvano.

"Queensha Qiana." balas Queen tersenyum sedikit lebar.

'Mine.' batin pemuda itu mengklaim Queen menjadi miliknya.

_______


Penulis:NVL.EL

Gadis Polos Milik Psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang