6

177 17 4
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🏀 Shintarou senang

Di turnamen musim dingin kali ini rintarou tidak menonton karena dia juga melaksanakan turnamen di kota lain membuat aku menghela nafas kasar.

"Kau kenapa midorima?" Tanya Taisuke.

"Tidak apa-apa." Ucapku.

"Bilang saja kau ingin didukung adikmu itu." Ucap Takao.

"Biarkan saja dia." Ucap Kimura.

"Nanti dia minta yang aneh-aneh lagi." Ucap Miyaji.

Aku malas menanggapi hal tersebut lalu melihat tribun penonton hanya ada pacarku saja dan tidak ada kehadiran adikku rintarou.

"Sudah beberapa hari aku tidak bertemu dengannya." Batinku.

Pertandingan dimulai dan kami semua menang setelah selesai bertanding sekaligus rapat sebentar akhirnya pulang juga.

Tiba di rumah kok ramai sekali membuat aku heran saja dan ternyata ada rintarou tapi sepertinya ada suatu hal yang aneh.

"Eh adikku kenapa?" Tanyaku khawatir.

"Tangan kanannya patah karena bertabrakan dengan temannya sendiri entah bagaimana caranya."  Ucap Touchan.

"Hehehe peace." Tawa Rintarou.

Aku menaruh tasku dan memeluk rintarou sangat erat lalu mengelus surai rambutnya karena aku sangat merindukannya.

"Nakal sekali kau ini." Ucapku.

"Kan aku mau smash gitu eh malah jatuh coba dan yah jadi patah begini deh." Ucap Rintarou.

Aku melepaskan pelukanku dan keluar dari kamar rintarou untuk ganti baju saat kembali ke kamar rintarou ternyata sudah tidur.

"Temani adikmu saja shin dia merindukanmu." Ucap Kaachan.

"Iya kaachan aku juga berencana menjaga adikku kok." Ucapku.

Aku menjaga rintarou sambil membaca buku fisika milikku dengan tenang lalu kulihat rintarou terusik dari tidurnya.

"Sakit." Gumam Rintarou.

"Jangan ditindih tangan kananmu." Ucapku.

"Hm." Gumam Rintarou.

Aku menaruh buku fisika ku lalu tiduran di samping rintarou yang tidak bisa diam membuat tangan kanannya tertindih jadi aku membalikkan tubuhnya rintarou.

"Sst tidur ya niichan ada disini." Ucapku.

"Niichan." Gumam Rintarou.

Aku mengelus surai rambut rintarou dan akhirnya rintarou tidur dengan nyenyak membuat aku tersenyum akan hal tersebut.

✔️ Midorima Shintarou Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang