10 menit.....
15 menit.....
25 menit pun sudah berlalu, shenna yang dari tadi menunggu sudah terlanjur kesal. Orang yang di tunggu tunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya, dia menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak. Dari sorot mata sipit mirip kucing itu tersimpan kebencian, terbukti dari cara dia menatap layar handphone yang sedang di pegang nya.
Menggertak kan gigi, shenna menoleh ketika ada seseorang yang sedang mencoba untuk membuka pintu ruangan ini. Selang beberapa detik, masuk lah pria tinggi nan tampan dengan setelan jas kantornya. Makin menambah kesan menawan di dirinya.
Pria itu adalah ares..
Iya, dia lah sosok yang di tunggu tunggu oleh shenna. Lama menunggu membuat shenna merasa kesal, bagaimana mungkin dia menunggu selama ini. Dasar sialan.
Ares yang melihat keberadaan shenna di ruangan itu lantas berjalan mendekat, sesampainya di depan meja ares mencoba untuk membuka suara lebih dulu.
"Apa aku membuatmu menunggu lama?" ucap ares menatap shenna.
Sedangkan shenna, gadis itu hanya diam sambil menatap ares dengan tatapan membunuhnya. Urat-urat lehernya terlihat menonjol dengan wajah merah padam menahan amarah, shenna berdiri dari duduknya. Dia berjalan cepat menuju ares.
Setelah berdiri tepat di depan pria itu, shenna merubah mimik wajahnya. Dengan nafas memburu dan mengepalkan tangan shenna melontarkan kata kata kasar ke arah ares.
"Anjing, lelet banget lo jadi cowok. Gue udah nunggu hampir setengah jam di sini BAJINGAN" marah shenna sambil terus mengepalkan tangannya kuat kuat.
Ares yang mendengar umpatan shenna kepadanya sontak terkejut, dia sedikit merasa bersalah dengan apa yang telah di lakukannya. Bukan tanpa alasan kenapa dirinya telat hampir setengah jam ke cafe ini, perjalanan dari kantor menuju cafe tidaklah mudah. Pasalnya di jam seperti ini sudah di pastikan jalanan akan macet.
Ya, ares terjebak macet di dalam perjalanan menuju cafe, itu adalah alasan mengapa dirinya terlambat dari jam yang sudah di tentukan gadis itu. Dengan tatapan bersalah ares mengambil satu langkah di depan shenna. Jarak mereka semakin dekat, tetapi entah mengapa seperti ada dinding tebal tak kasat mata yang menghalangi mereka berdua.
Sedikit menghembuskan nafas, ares menatap shenna kembali. Perasaan bersalah semakin menggerogoti hatinya ketika menyadari ekspresi gadis itu yang tidak bersahabat.
"Maaf shenna, tadi jalanan macet. Jadi aku sedikit terlambat dari waktu yang sudah kamu tentukan" Ucap ares dengan pancaran mata yang menyiratkan arti bahwa dirinya memang bersalah.
"Bacot tau gak!!"
"Harusnya gue gak nungguin lo, buang buang waktu gue aja sialan" desis shenna.Mendengar jawaban gadis itu, ares berusaha untuk menahan gejolak hatinya. Tidak tau mengapa setiap mendengar umpatan gadis itu, hatinya merasa sakit.
Shenna yang melihat ares diam akhirnya semakin mendekatkan dirinya lagi ke ares.
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo, ingat ini ares. Lo harus membatalkan perjodohan ini segera, gue gak mau tau" ucap shenna lantang.
Ares yang mendengar perkataan itu sontak menggeleng.
"Tidak semudah itu membatalkan perjodohan kita shenna" ares berkata dengan tenang sambil menatap teduh gadis cantik itu.
Tiba-tiba........
PLAKKK..
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi ares.."Anjing Lo!! gue gak mau kita menikah, gue gak mau di jodohin sama lo" ucap Shenna. Seorang wanita berparas cantik, bertubuh tinggi semampai ini terlihat begitu marah ketika semua keluarganya menyetujui dirinya dan juga ares untuk segera menikah. Tapi apa daya, semuanya memaksa terutama ayah dan juga ibunya untuk menerima perjodohan ini.
"Maaf, aku tidak bisa berbuat apa-apa karena kedua orang tua kita sudah sama sama setuju dan sepakat kalau kita harus secepatnya menikah" ucap ares di sertai dengan ringisan kecil akibat tamparan yang di layangkan shenna terhadapnya.
"Gue gak mau tau, pokoknya setelah 6 bulan kita harus bercerai. Karena gue gak akan pernah bisa menerima perjodohan ini sampai kapanpun" ucap shenna nyalang dengan tatapan yang sangat tajam dan menusuk.
Selepas shenna berucap demikian, dia melangkah pergi keluar dari cafe. Sebelum dia sampai di depan pintu, shenna berbalik dan menatap ares dengan tatapan yg sulit di artikan.
"Oh ya ada satu hal lagi yg mau gue sampaikan ke lo, jangan sampai lo suka sama gue, apalagi cinta. Karena sampai kapanpun gue gak bakal cinta sama lo, camkan itu!! Setelah itu shenna menuju pintu dan langsung keluar menuju ke arah mobilnya.
Ares hanya bisa memandangi punggung shenna dengan perasaan terluka.
"Mengapa ini semua begitu menyakitkan" gumam ares pelan.
Memandang ke arah pintu, ares lagi dan lagi hanya bisa bersabar. Iya cuma itu yang bisa dia lakukan untuk sekarang.
Hi gais, maaf ya saya lagi sibuk-sibuknya di rl so baru bisa update cerita ini sekarang hehe.
Tapi kalian ga usah khawatir, setelah ini saya akan sesering mungkin buat update lagi.
Kalau ga sibuk banget bakalan double up dong :)
Buat yang nunggu adegan 18+ nya di mohon bersabar ya, karna itu akan saya tulis di chapter depan, setelah chapter ini.
Next??????
Vote & comment ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Di Jodohkan
FanfictionAres di hadapkan pada sebuah pilihan sulit, kedua orang tuanya memaksanya untuk segera menikah.. Di saat dirinya sudah tidak mempunyai pilihan lain akhirnya Ares menyetujui perjodohan ini. Akan tetapi bagaimana jadinya jika gadis yang di jodohkan d...