Chapter 2 : Menolak

39 16 6
                                    

"Arghhhhhh...... Gak, gak mauuuuu!!!! Gue gak mau nikah muda. Apalagi di jodohin, gila aja ahhhh hiks..hiks..hiks" 

Tangis shenna pecah tatkala mengingat kejadian yg baru saja di alaminya beberapa jam lalu di cafe.

Shenna sekarang sudah berada di rumahnya, dia sedang menangis sambil memukul mukul bantal di dalam kamar.

Merasa tak terima apabila dirinya menjadi korban papanya dengan terikat dalam pernikahan yg menurut shenna sendiri dalam tanda kutip 'bisnis' ini.

"Gue benci banget ihh sama dia, siapa namanya? Oh ya ares. Gue benci banget. Bisa bisanya sih dia gak nolak perjodohan ini. Kesel gue, gedeg. Hiks..hiks"  ucap shenna dengan menangis. Sesekali dia mengusap air matanya.

Shenna mengingat kembali kejadian tadi.

Flashback on

"APAAA?" ucap ares dan shenna berbarengan.

Shenna, gadis itu menatap vino (papa ares) dengan ekspresi tak percaya. Jelas-jelas dia datang ke dinner ini memenuhi undangan kedua orangtuanya, tentu saja. Dia berpikir bahwa ini hanyalah sebuah acara dinner biasa, eh kok tiba-tiba jadi ajang perjodohan sih?

"Om vino, shenna mau tanya. Sebenarnya ini ada apa ya om?"  Ucap shenna dengan tetap menunjukkan ekspresi yg sama.

"Kok mendadak om nanya ke anak om dan bilang bahwa aku sama dia bakal di jodohin, ini maksudnya apa sih om"  tanya shenna beruntun kepada vino.

Berdehem sebentar, vino yg di tanya menantunya. Ok ralat, calon menantunya itu pun membuka suara.

"Om sama kedua orang tua kamu berniat untuk menjodohkan kamu dengan ares, putra om"  jawab vino santai sambil sesekali tersenyum.

Walaupun begitu, senyuman dari vino tidak dapat melunturkan keresahan hati dari shenna. Dia merasa bahwa ini semua hanya lelucon yg di buat para orang tua untuk mengerjainya saja.

Mengalihkan pandangan, shenna beralih menatap kedua orang tuanya. Terutama papanya untuk meminta penjelasan.

Sadar dengan tatapan putrinya, faisal akhirnya angkat bicara.

"Na, dengerin penjelasan papa. Papa pengen kamu segera punya pendamping hidup, usia kamu juga udah legal buat menikah. Di tambah kamu juga masih single, jadi apa salahnya kalau papa menjodohkan mu dengan nak ares?" Jawaban faisal membuat shenna mengumpat dalam hati.

'fuck, single apanya? anakmu ini udah punya pacar papaaaa'  batin shenna meronta ronta.

Perlu di ketahui, kedua orang tua shenna tidak pernah tau kalau putrinya sudah memiliki seorang kekasih. Karena shenna menjalin hubungan dengan cara backstreet.

"Papa harap kamu setuju dengan perjodohan ini na, ga ada penolakan titik"  lanjut faisal memutuskan perdebatan ini sepihak.

Shenna yg mendengar keputusan papanya hanya bisa menghembuskan nafas kasar. Sembari mengepalkan kedua tangannya erat erat di bawah meja, dia melirik ke arah pemuda di depannya, ares. Sembari menatapnya sinis.

'cih, awas aja. Gue ga bakal tinggal diam'  lagi dan lagi umpat shenna dalam hati. 

Di sisi lain, ares merasa bahwa shenna dari tadi terus menatapnya dengan pandangan yg bisa di bilang sinis.

Ares melirik dari ekor matanya, shenna gadis yg sangat cantik menurutnya. Selain memiliki tinggi bak model, dia di karunia wajah bak dewi dewi yunani. Dari mulai matanya, hidungnya, dan terakhir bentuk bibirnya. Bibir tipis itu.. uh rasanya ares ingin sekali mencicipinya. Mengecup dan melumatnya, nikmat mana yg akan kau dustakan hm.

Sadar dengan pikiran kotornya, Ares segera menggelengkan kepalanya.

'Apa apaan sih, kenapa aku malah memikirkan bagaimana rasa bibirnya. Sadar res, sadarr'  batin ares.

Setelah acara dinner berakhir, mereka semua akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Tidak terkecuali dengan ares dan shenna.

Akan tetapi, ada sedikit perbedaan di sini. Shenna masih tinggal di rumah kedua orang tuanya. Sedangkan ares, dia memutuskan pulang ke apartemennya.

Ya, ares selama ini tidak pulang ke rumah. Melainkan ke apartemen mewah miliknya, ares sudah lama tinggal dan menetap di apartemen dengan alasan supaya kelak bisa hidup mandiri.

Dia tidak mau terus menerus bergantung kepada anggota keluarganya, khususnya kedua orangtuanya.

Di dalam perjalanan, ares memikirkan shenna. Tidak tau mengapa, sejak pertama kali bertemu dan bertatapan. Ares merasakan hatinya berdebar-debar, jantungnya menggila.

Nafasnya memburu kala dia dan juga shenna sempat ber tatapan selama beberapa detik. Hanya dengan memikirkannya saja perlahan-lahan membuat sudut bibir ares tertarik ke atas. Senyuman tipis ares keluarkan.

'apakah ini first love? Kenapa aku terus saja memikirkan mu shenna'   gumam ares.







Silahkan tinggalkan jejak dan jangan lupa untuk memberikan vote ya.

           
       

Terpaksa Di JodohkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang