Chapter 5

681 43 5
                                    

Gue benci sama dia

Hari jumaat datang. Yuko menguap, berjalan santai menuju sekolah nya. Dia benar-benar tak banyak tidur semalam. Sehabis pulang dari rumah Tante Mita, dia dapat perkelahian kecil dengan Aldi. Yuko menatap horor jalanan dengan mata sayup. Memikirkan hal kemarin.

Aldi gak salah, tapi dia udah menendang nya sampai Aldi merasa kesakitan.
Pasti sakit!! Itu pasti sakit!! Kenapa aku selalu memikirkan hal kecil ini!! Yuko memegang kepala nya, menjambak rambut nya sendiri mulai panik. Dia pasti kesakitan! Serangan ku malam itu tidak di sengaja! Itu karena aku terpaksa!! Aku tidak benar-benar mau melakukan nya!! Yuko menjerit-jerit dalam hati nya, sekarang dia benar-benar senewen. Tunggu dulu!!

Mata Yuko yang belo kini membulat ingin keluar, kenapa aku harus mencemaskan ini!!! Seharus nya aku merasa senang akan bertemu Rangga di sekolah!! Kenapa harus memikirkan keadaan Aldi!!! Arrggh!! Ini membuat ku streess!!

"Yo.." sapaan seorang pria, membuat Yuko tersadar, dia pun menoleh.

Tatapan nya berubah aneh, ketika melihat wajah orang yang sangat di benci nya Aldi. Tersenyum seperti anak kecil meremehkan ke arah nya.

"Apa lo masih inget sama gue?? Gue udah bilang kan, anak cowok gak mungkin bisa di kalahkan sama anak cewek. Ingat itu!"

Mata belo Yuko jadi menyipit sebal, tapi sebagian hati nurani nya pun bicara. Pipi Aldi di pasangi plaster, apa ini salah nya??

"Muka lo.. plester itu..?" Yuko agak sedikit bersalah. "Apa..apa lo.. baik.. baik aja?"

Aldi sedikit tertegun di tanyai seperti itu, sedangkan cewek di depan nya sudah bergetar malu. Mata Aldi yang bingung, kini menyipit berubah jadi menyebalkan. "Kenapa lo nanya masalah itu..? Gue kayak gini kan gara-gara lo. Aneh."

"Bodo amat! Siapa juga yang peduli!" Yuko langsung membentak gusar.

"Siapa juga yang peduli sama cowok bego kayak elo!"

"Hah.. kenapa lo jadi marah-marah gak jelas! Dasar cewek buas!"

"Bodo amat!" Yuko langsung berlari pergi dari hadapan Aldi.

Aldi yang melihat itu terasa sedang tertantang. Jadi dia mau lomba lari sama gue ya! Liat aja siapa yang menang!

Cowok itu pun melesat, menyamai larian Yuko. Cewek itu kaget melihat Aldi sedang tersenyum meremehkan ke arahnya. "Jadi.. ini tantangan bukan? Siapa yang lebih cepat sampai sekolah, dia lah pemenang nya!"

Yuko mengeraskan rahang nya marah, ketika di terima tantangan seperti itu. Aldi pun cuman nyengir kuda, lalu melesat cepat menuju sekolah. Yuko tak mau kalah, dengan anugrah Tuhan yang telah memberikan nya dua pasang kaki. Yuko mengambil ancang-ancang dan kini melesat lari menyusul Aldi.

Suara derap kaki liar, membuat para orang yang telah sampai di sekolah menoleh heran ke arah sebuah suara.

Bimo, Leo, Tio dan Yoseph yang sudah sampai sekolah jadi penasaran tentang suara berisik itu. Sedang Rangga yang sedang bersender di tembok menunggu kedatangan Yuko mulai melirik ke luar sekolah tertarik.
Yuko dan Aldi berlari kesetanan.

Mereka menembus sekolah. Angin berhembus menyebarkan debu-debu lantai parkiran dengan kuat nya. Orang-orang di sana merasa kaget akan kedatangan dua umat manusia maenstrim itu di sekolah nya.

"Hah.. benar-benar hebat lo jadi cewek.." Aldi memuji mengusap keringat di jidat nya sambil mencoba mengatur nafas karena larian nya yang amat cepat tadi. Jantung nya berdegup tak stabil.

Yuko dengan nafas tersengal-sengal mengusap dagu nya sambil tersenyum kecil. "..lo emang tipe cowok.. yang penuh tantangan yaa.."
Mereka berdua terdiam berpandangan sambil melotot dengan aliran listrik keluar di antara dua bola mata mereka.

I Love You. Stupid! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang