023

8.4K 389 87
                                    

"Persetan dengan cinta kalo semua hanya dusta!"
-
-
-

Seumur hidup, Jevin tidak pernah membayangkan apalagi menyangka bahwa dirinya selama ini dibohongi. Nesha dan Yudha tahu segala sesuatu tapi dirinya malah dibiarkan terjebak di masa lalu.

Bahkan mendengar pengakuan kedua orang yang akhirnya menjadi sasaran kebencian bungsu Nugraha itu sungguh terasa memuakkan. Dengan tanpa rasa bersalah membahas kenangan yang ternyata tidak manis sama sekali. Apalagi si perempuan yang paling dicintai sampai Jevin rela memberikan seluruh hidup malah mengkhianati. Bila tahu seorang yang sudah diberi hari ternyata selama ini mendustai, pasti tak akan ada satupun lelaki yang bertahan dan malah akan berakhir membenci.

Jevin salah satunya. Berkat pembenaran tentang sebuah pengkhianatan dari pasangan itu, adik Kevin tidak perlu lagi membuang waktu untuk langsung membenci. Persetan dengan cinta kalo semua hanya dusta!

Hati suami Yara remuk. Porak-poranda akibat mantan yang ternyata kurang ajar. Tidak tahu diri karena telah menyelingkuhi dengan si suami. Bertahun-tahun menanti, berharap dapat kembali dan selalu mengawasi nyatanya semua hanya sia-sia. Sebab Jevin adalah tokoh yang tidak tahu apa-apa bahkan mengenai dirinya.

Rasanya menertawakan diri sendiri yang terlihat bodoh juga tidak cukup. Cacian pada diri sendiri karena terlalu menyukai perempuan yang sekarang sudah menjadi kakak iparnya juga tidak memuaskan. Jevin selalu hilang akal kala beradu dengan hati. Ketidak seimbangan itu yang akhirnya menghancurkan diri.

Joni saja sampai terheran-heran mendengar cerita si kawan yang menyedihkan, "ha? Kok bisa? Plot twist banget, anjay!"

Mantan Nesha hanya mendengus. Wajah yang layu dan rambut acak-acakan sebab kepala rasanya pusing memikirkan kejadian kemarin.

"Cerita lo kayak fiksi banget, anjir! Gue jual ke penulis laku tuh."

"Anjing!" Jevin memaki untuk ucapan Joni yang kurang ajar juga umpatan untuk mantannya.

"Gue bingung harus ngejawab kayak gimana, Vin. Kesempatan gue pas denger ini ya pengen ngemampusin lo!"

Menceritakan keluh kesah dengan Joni memang tidak selalu berakhir bagus. Tidak berisi pujian atau belas kasihan. Seringnya malah tawaan.

"Ya gimana ya, Vin. Gue dari dulu udah wanti-wanti sama lo sejak mantan lo itu kerja dan jadi jarang perhatian sama lo, gue selalu bilang selidiki, cari tau siapa tau udah ada cadangan yang baru. Lo nya ngeyel dan bikin alesan kalo nyelidiki sama aja ngga percaya pasangan, mengkhianati hubunganlah atau bikin hubungan berantakan. Sekarang malah lo yang ternyata dikhianati."

Jevin membuang wajah. Tidak ingin menatap sahabatnya yang masih dengan wajah segar habis cengengesan menertawai dirinya yang kesakitan. Baru saja diberi kepahitan kenyataan.

"Mau lo bilang Nesha baik kayak bidadari kek, kayak malaikat tak bersayap kek, dia itu tetep manusia. Bisa aja khilaf gitu cari yang lebih dari lo-"

"Gue kurang apa sih? Kok dia berani selingkuh?"

"Gue ngga tau lah! Mata cewek sama cowok beda. Gue bilang lo tukang marah wajar kali ya Nesha pergi, tapi cewek nggak bakal ninggalin kalo udah cinta mati. Dia nggak bakal kemana-mana walaupun tiap hari lo ngamuk-ngamuk. Kayak Yara misalnya."

Adik Kevin berdecak. Kesal kala sadar istrinya adalah adik perempuan dari wanita yang dia benci. Kakak-beradik yang sama-sama menghancurkan dirinya.

"Nggak usah bahas Yara deh!"

"Seenggaknya dia masih mending kan ngga pernah ninggalin lo. Ngga pernah bantah omongan lo. Nggak pernah ngerepotin lo-"

"Diem nggak!"

START TO FINISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang