Part 5

260 51 4
                                    

Sesampainya di rumah Tiara Langsung berlari memasuki rumahnya.

Brak.

Pintu terbuka secara kasar membuat sang mama yang sedang membaca majalah tersentak kaget.

"Ya ampun Tiara, kalau masuk rumah tuh salam dulu," tegur Rossa menghampiri anaknya.

"Assalamualaikum," salam seseorang. Bukan Tiara melainkan Leon yang baru memasuki rumahnya.

"Waalaikumsalam, nah ini nih contoh anak baik kalau masuk rumah salam dulu. Buka pintu nggak kaya orang kesurupan." Sambil menunjuk nunjuk Leon.

"Hehe.... Maaf Ma," ucap Tiara menyengir.

"Yaudah sana kamu ganti baju. Nanti kita akan makan malam bersama dengan keluarga Sahabat Mama Papa. Dress nya udah disiapin, nanti kamu pakai terus dandan yang Cantik dan jangan malu maluin," ujar Rossa.

Tiara menghela nafas. Huft, perjodohan itu lagi. Ia mengangguk pasrah.
Kemudian berjalan ke dapur mengambil coklat nya di kulkas.

Di kamar, Tiara nampak melamun sambil memakan coklat. Ia memikirkan nasib nya jika sudah menikah nanti. Pasti ia merasa kerepotan mengurus suami, menyiapkan makanan, dll.

"Dek," Leon menepuk bahu kanan membuat Tiara tersadar dari lamunannya.

"Lagi mikirin apa?" Tanya Leon mendudukkan dirinya di samping Tiara.

Tiara menggeleng pelan. Leon tahu jika adiknya ini memikirkan perjodohan konyol itu.

"Kamu yakin ga sama keputusan yang kamu ambil?!" Tanya Leon mengelus bahu adiknya.

"Yakin," kata Tiara.

"Terus apa yang kamu lamunin?!"

"Aku setuju sama perjodohan ini tapi....." Jeda Tiara

"..... Aku belum siap nikah mudah. Gimana sama sekolah aku?!" Disaat remaja lainnya asik main sama teman-temannya, sedangkan aku.... Mengurus suami dirumah. Aku belum bisa apa apa," sambung Tiara lirih.

"Dek. Yakinin dalam diri, kamu pasti bisa jadi istri yang baik kok, asal mau belajar. Kamu juga nantinya ga beda jauh sama remaja lainnya. Kamu masih bisa have fun sama teman-teman," ujar Leon menasehatinya.

"Mulai besok kamu belajar sama Mama gih, gimana jadi istri yang baik," saran Leon.

Grep

Tiara tiba-tiba memeluk Leon.

"Makasih ya bang, besok Ara mau belajar jadi istri yang baik dan berguna," mendengar itu Leon tersenyum.

"Yaudah mandi dulu sana, siap siap ketemu sama calon suami. Jangan lupa dandan yang cantik biar ga kaget pas liat kamu," ucap Leon terkekeh.

"Ish Abang?!" Udah sana sana keluar. Hust..Hust," Usir Tiara mendorong Leon sampai depan pintu, lalu menguncinya. Ia langsung menuju kamar mandi.

Tiara keluar dari kamar mandi mengambil dress yang telah disiapkan mama Rossa dan menuju ke walk in closet. Setelah memakai dress, ia duduk didepan meja rias memoles wajah cantik nya dengan make up tipis yang natural.

 Setelah memakai dress, ia duduk didepan meja rias memoles wajah cantik nya dengan make up tipis yang natural

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiara memakai baju white dress membuat siapa saja Menatapnya kagum. Ia menatap penampilannya dari atas sampai bawah didepan cermin.

"Aduh cantik banget sih Lo Ra, kalau penampilan gue kaya gini bisa klepek klepek calon suami gue," pujinya pada diri sendiri sambil memutar mutar badannya didepan cermin.

"Jam 19.00 PM

"ANREZ!! CEPAT TURUN KITA MAU BERANGKAT NIH?!" Pekik Duma dari lantai bawah.

"IYA BUN?!" Dibalas teriakkan Anrez dari dalam kamarnya.

"Mah Abang kok lama banget sih, nih liat bibir merah Alifa udah mau luntur," ucap Alifa sambil memajukkan bibirnya.

"Heh, siapa yang ngajarin pakai begituan?!" Kamu itu masih kecil belum pantas pakai lipstik," tanya Duma berdecak pinggang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Heh, siapa yang ngajarin pakai begituan?!" Kamu itu masih kecil belum pantas pakai lipstik," tanya Duma berdecak pinggang.

"Alifa kan tadi ngeliatin Mama pakai bibir merah, terus diem diem Alifa pakai deh supaya makin beautiful," Duma menghela nafas mendengar kepolosan Alifa.

"Lain kali kamu jangan pakai bibir merah lagi ya. Nanti aja pakai nya saat kamu sudah besar," ujar Duma, Alifa mengangguk polos.

"Ayo yah Bun kita berangkat," ajak Anrez sambil menuruni tangga.

Anrez mengenakan kemeja hitam motif bunga lengannya digulung sampai siku dan celana bahan hitam.

Keluarga Bagaskara kini sudah sampai di restaurant miliknya. Ayah Anrez selain memimpin perusahaan Bagaskara Company ia juga mempunyai restaurant yang dikelola oleh istrinya.

"Selamat datang Tuan Judika," sapa pelayan restaurant kemudian mengantarkannya ke private room.

Disisi lain, keluarga Clarence baru tiba di Restaurant Alskara milik keluarga Bagaskara. Saat masuk restaurant disambut ramah oleh pelayan.

"Reservasi atas nama Judika dimana ya?" Tanya Afgan pada salah satu pelayan.

"Tuan Judika berada di private room," ucap pelayan ramah.

Tiara merasakan ingin buang air kecil sedari tadi ia tahan saat dimobil. "Ma, Pa Tiara ke toilet dulu ya," izin Tiara membuat Rossa memicingkan matanya curiga.

"Kamu ga berusaha kabur kan?!" Tanya Rossa menatap Tiara lekat.

"Astaga Ma, Ara ga bohong udah kebelet banget ini, Ara ke toilet dulu ya, "jawab Tiara langsung mengacir ke toilet.

"Mari tuan dan nyonya saya antar," kata pelayan diangguki oleh keduanya.

Sesampai di privat room.

"Hallo Ross!" Gimana kabar kamu?!" Makin awet muda aja sih," sapa Duma cepika cipiki.

"Alhamdulilah baik, ah kamu bisa aja," ucap Rossa.

Sedangkan Afgan dan Judika menyapa ala laki-laki. Anrez dan Alifa hanya diam memperhatikan mereka.

"Oh iya, kenalin ini anak aku Anrez," kata Duma memperkenalkan Anrez."

"Hai Om Tante, saya Anrez ucap Anrez Seraya tersenyum.

"Ngomong ngomong, anak kalian mana!?" Kok cuma berdua aja!?" Tanya Judika, sedari tadi dirinya mencari anak dari sahabatnya itu.

"Dia izin ke toilet," jawab Afgan.

"Kamu sekolah dimana nak!?" Tanya Rossa pada Anrez.

"SMA TARUNA BANGSA Tan," jawab Anrez sopan.

"Lho!?" Sama dong kaya anak Tante, baru aja kemarin pindah," ujar Rossa.

Baru pindah!?" Apa jangan jangan yang dijodohin gue itu Tiara!?" Batin Anrez dengan cepat Anrez menepis pemikirannya itu.

"Maaf Ma, Pa Tiara telat," ucap seseorang gadis. Suaranya sangat femiliar di telinga Anrez, apa benar dia.....

"Tiara." Gumam Anrez saat Mendongakkan kepalanya.

                          TBC

           
                      See you

Jangan lupa Vote And komen!!" Ya Guys 🙏

MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang