Part 11

318 48 6
                                    

Anrez Kembali menuju ruang UKS dengan seragam baru dijinjingnya, ia sempat mampir ke kantin untuk membelikan makanan dan teh hangat untuk gadisnya di UKS, Anrez melihat petugas PMR, sedang Merapikan alat alat untuk mengobati Tiara, sepertinya baru selesai

"Ekhem." Anrez berdehem membuat petugas PMR yang bernama Dewi menatap ke arahnya.

"E-eh....kak Tiara udah selesai diobatin kak," ucapnya.

Anrez melemparkan seragam baru ke petugas PMR. "Gantiin. Gak pake lama." Perintah Anrez, ia memutuskan untuk menunggu di depan UKS.

Selesai mengantikan seragam Tiara, Dewi berniat memanggil Anrez yang berada di luar UKS.

"Hm....kak--" belum selesai dirinya berbicara Anrez langsung memasuki UKS. Dewi menghela nafas, ia ikut masuk kembali ke dalam.

"Keluar." Satu kata yang keluar dari mulut Anrez, si petugas menempatkan kotak obat ke asalnya.

"Nanti kak Tiara di olesin minyak kayu putih ya kak supaya cepat sadar. Minyak nya ada di nakas. Saya permisi dulu kak," katanya sopan.

"HM. Makasih."

Setelah dirasa Dewi sudah keluar, Anrez menarik kursi lalu mendekatkan ke sisi ranjang Tiara. Dibelainya rambut panjang Tiara dengan lembut. Anrez Kembali menggeram saat dirinya tau siapa pelaku yang membuat Tiara seperti ini.

Flashback on

"Kak Anrez!" Panggil seorang siswi membuat langkah Anrez terhenti.

Anrez berbalik menatap orang yang memanggilnya dengan menaikkan sebelah alisnya, seperti berkata apa.

"Hm.... Sebelumnya kenalin aku Dina adik kelas kakak. Aku cuma mau kasih tau ini...." Dina menunjukkan sebuah video, tanpa sadar tangan Anrez menggepal.

"Amanda." Geram Anrez.

"Dapet dari mana?" Anrez berucap dingin membuat Dina menelan selivannya kasar.

"A-aku tadi mau ke toilet, te-terus aku dengar suara kak Amanda lagi marah-marah. Aku ngintip ke dalam dan ngerekam apa yang kak Amanda lakuin. Pas kak Amanda mau keluar toilet, aku buru-buru pergi karena takut ketahuan. Saat itu, aku langsung cari cari kak Anrez di kantin tapi gak ketemu."

"Kenapa gak minta bantuan sama yang lain?!"

"Gak tau kak, pas itu terlintas di benak aku buat minta bantuan ke kak Anrez langsung," cicit Dina menundukkan kepalanya.

"Terus kalo gue gak ada atau gak masuk sekolah, Tiara mau Lo diemin gitu aja?!"

"Ma-maaf kak," niatnya memberi tahu pelaku yang membully Tiara malah dirinya yang dimarahi.

Anrez menatap wajahnya kasar. "Sorry, lain kali minta bantuan ke siapa aja. Btw, thank video nya. Lo kirimin video ini ke Watsapp gue ya. Siniin ponsel Lo,"

Dina memberikan ponselnya ke Anrez. "Nih, udah gue save no gue," katanya, membuat Dina terkejut. Seorang Mostwanted memberikan No Watsapp nya secara cuma cuma.

"Kirimin videonya, sekali lagi makasih, gue cabut," anrez Meninggalkan Dina yang masih tidak menyangka.

"Sadar Dina.... Kak Anrez udah punya cewek," Dina menepuk nepuk pipinya sendiri.

Flashback off

Anrez mengeluarkan ponsel dari sakunya. Ia mencari kontak seseorang yang ingin dihubungi.

"Halo," sapa Anrez saat terhubung dengan panggilan.

"Kenapa Rez?" Tanya Gabriella.

"Ke UKS," perintah Anrez.

MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang