❄️ Sore Di Rumah

109 8 0
                                    

Jam yang melingkar di tangan Sunghoon menunjukkan pukul 15.30. Itu berarti sudah 10 menit sejak bel pulang dibunyikan. Sunghoon dan si kembar sedang duduk di halte di depan sekolah mereka. Ada Jiheon dan Kazuha juga bersama mereka.

"Bunda, bisa jemput Sunghoon sama adek-adek nggak?" Sunghoon menelepon sang bunda yang ada di rumah.

"Loh ayah nggak jemput ya, Hoon?"

"Ayah nggak bisa jemput, Bun. Ayah barusan chat Sunghoon katanya masih ada rapat di kantor."

"Oh gitu... Ya udah bunda jemput. Tunggu disana ya."

"Iya bun, hati-hati di jalan. Nggak usah ngebut."

Sunghoon memasukkan hpnya ke saku celananya setelah Minyoung memutuskan panggilan secara sepihak. "Jiheon sama Zuha pulang naik bis?" tanyanya ke Jiheon dan Kazuha yang sedang asyik mengobrol dengan si kembar.

"Iya, bang Hoon." Ini Kazuha yang menjawab Sunghoon. Sementara Jiheon hanya menganggukkan kepalanya.

"Nanti kalau bisnya belum dateng bareng aja sama abang." kata Sunghoon ke kedua gadis itu.

Niki mengangguk setuju. "Iya, bahaya kalau kalian nunggu disini sampai sore. Apalagi kalian ini cewek."

"Bukannya nakut-nakutin nih, tapi pernah pas Rihoon pulang ekskul basket dia kan cuma sendirian nunggu jemputan. Nah itu ada cowok-cowok lewat, kayak anak berandal gitu modelnya. Pas mereka mau deketin Rihoon ayah dateng jemput. Jadi Rihoon bisa bebas dari cowok-cowok itu." jelas Niki kemudian.

"Serem banget pas itu. Mana mereka bajunya acak-acakan terus bau rokok juga. Hampir aja mereka mau nyentuh gue, untung ayah cepet dateng. Kalau nggak bisa habis gue sama mereka." ucap Rihoon.

Jiheon pun begidik ngeri. "Ngeri juga ya. Jangan sampai kejadian deh."

"Eh itu bunda." Mata Niki menangkap kedatangan sebuah mobil berwarna putih ke tempat mereka. Itu mobilnya Minyoung yang datang untuk menjemput Sunghoon dan si kembar.

"Ayo sini naik. Kazuha sama Jiheon juga ya." suruh Minyoung dari dalam mobil. Terlihat dia membuka sedikit kaca mobilnya.

Tenang, mobilnya Minyoung kapasitasnya besar kok. Cukup untuk 6 orang termasuk Minyoung sendiri.

Kelima bocah itu pun segera naik ke mobil. Sunghoon duduk di depan bersama Minyoung, Kazuha dan Jiheon di jok tengah, sementara Niki dan Rihoon di jok belakang.

Setelah memastikan semuanya sudah naik, Minyoung pun menjalankan mobilnya meninggalkan area sekolah.

❄️

Setelah mandi dan ganti baju santai, Sunghoon mengajak si kembar bersantai di taman samping rumah. Mereka bertiga duduk di rumput sambil mengamati Gaeul dan Bisco, anjing peliharaan mereka, yang sedang asyik kejar-kejaran.

"Gaeul lagi mode usil ini ya? Masa Bisco dikejar-kejar mulu?" tanya Rihoon.

Sunghoon terkekeh mendengar pertanyaan itu. "Nggak papa, itu berarti Gaeul sayang sama Bisco."

"Bang, masih punya es krim nggak?" kali ini gantian Niki yang bertanya.

"Nggak tau, Nik. Coba liat di kulkas." jawab Sunghoon.

"Ri, mau nggak?" tawar Niki ke Rihoon.

"Boleh deh." jawab Rihoon mengiyakan tawaran Niki.

Niki pun beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju ke dapur untuk mencari es krim di kulkas.

"Ri, besok lo ada ekskul basket kan?" tanya Sunghoon ke Rihoon.

"Iya besok gue ada ekskul basket." jawab Rihoon.

"Berarti besok lo pulang telat dong?" tanya Sunghoon lagi.

Rihoon mengangguk. "Ada Kazuha juga kok. Ntar pulangnya bisa berdua sama Kazuha."

Saat itulah Niki tiba-tiba datang dengan membawa dua es krim di tangannya. Dia berikan satu es krim nya ke Rihoon. "Kalau bisa ajak temen cowok satu, Ri. Biar bisa jagain lo berdua ntar, takutnya ada apa-apa dijalan." ucapnya seraya membuka bungkus es krim nya.

Sunghoon setuju dengan Niki. "Iya tuh. Temenmu cowok ada nggak? Yang rumahnya deket-deket sini."

Rihoon tampak berpikir sebentar, lalu dia menganggukkan kepalanya. "Ada kok. Namanya Doyum. Anak kelas sebelah."

Niki menjentikkan jarinya. "Nah, kalau pulang ajak tuh si Doyum. Lo berdua saling kenal kan?"

Rihoon mengangguk. "Kenal. Bukannya dia temennya bang Niki dulu ekskul Taekwondo waktu SMP?"

Niki menampakkan wajah bingungnya mendengar ucapan Rihoon barusan. "Loh iya kah? Kok abang lupa ya? Bagi nomornya kalau gitu. Lo punya kan?"

"Nanti aja, hp gue di kamar. Udah terlanjur pewe gue." kata Rihoon.

"Ini nggak ada yang mau bagi es krim nya sama abang kah?" tanya Sunghoon tiba-tiba.

Niki dan Rihoon kompak menoleh menghadap Sunghoon. "Abang diem aja sih."

"Lah, kan abang dengerin lo berdua ngobrol..." ucap Sunghoon.

"Hilih biasanya abang mah langsung main comot aja, nggak bilang-bilang dulu." Ujar Niki, tentu saja dengan sedikit cibiran. Lalu dia menghabiskan sisa es krim nya.

Sunghoon pun mengomel. "Untung adek, kalau bukan udah abang asingkan dah lo berdua."

Niki dan Rihoon yang mendengarnya langsung menggeleng kuat-kuat. Takut mereka kalau sampai Sunghoon benar-benar mengasingkan mereka. "Eh, jangan dong bang."

"Kagak dah, bercanda doang." ucap Sunghoon sambil meluruskan kakinya, dan langsung diserbu si kembar untuk dijadikan bantal kepala mereka.

"Manja banget lo berdua. Adeknya siapa sih?"tanya Sunghoon dengan nada menggoda.

"Pakai nanya. Ya adeknya bang Hoonie lah." jawab Niki dan Rihoon barengan sambil mendongak menatap wajah Sunghoon di atas mereka.

"Gemes banget dah lo berdua." Sunghoon memeluk si kembar, lalu mengecup kening mereka satu persatu.

Yah, beginilah Sunghoon kalau sudah bersama kedua adiknya. Sunghoon sangat sayang pada si kembar, bahkan Sunghoon masih sering memperlakukan mereka seperti anak kecil. Karena bagi Sunghoon, Niki dan Rihoon tetap menggemaskan walau kedua bocah itu sekarang telah berusia 16 tahun. Dan ya, walaupun Sunghoon berbicara dengan si kembar pakai lo-gue, Sunghoon tidak pernah sekalipun berbicara kasar kepada mereka berdua.

❄️

To be continued
By: Keitaro_Nsh

December SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang