Pencarian terus dilakukan. Entah sudah berapa jauh mereka meneliti hutan gelap itu.
Namun meski begitu mereka nampak tidak menyerah.
Mereka terus mencarinya hingga ke pelosok hutan. Bahkan mereka pun mencari hingga gua, tebing curam bahkan sampai mencari kedalam jurang pun mereka cari.
Namun mereka masih belum menemukan dimana keberadaan mereka.
Dan hal ini pun tentu saja semakin membuat mereka pasrah dengan keadaan saat ini.
Apalagi Minato yang tentu saja adalah orang paling dekat atau yang paling jelas adalah kelurganya.
Kegelisahan Minato kini sudah tidak bisa dijabarkan hanya dengan kata-kata saja.
Sudah hampir seharian mereka mencari keberadaan istri beserta anak-anaknya itu didalam hutan yang begitu luas. Namun mereka hanya menemukan kereta kuda yang sudah rusak parah bersama dengan beberapa pengawalnya yang sudah bergeletak tak bernyawa.
Ingin rasanya Minato berteriak kepada dewa dan mengatakan bahwa ia kecewa kepada dewa karna sudah memberikan takdir buruk kepada dirinya. Namun Minato haruslah ingat bahwa ia tidak bisa seenaknya saja menyalahkan dewa yang sudah memberikan dirinya kehidupan.
Langit sudah semakin gelap. Saking gelapnya lentera yang mereka bawa pun nampak terlihat kecil cahayanya jika lentera itu berdiri sendirian ditengah-tengah hutan gelap itu.
Sebenarnya mereka masih memiliki batu sihir cahaya yang bisa membantu mereka untuk penerangan didalam kegelapan ini.
Akan tetapi mereka tidak bisa menggunakannya terlalu sering dikarenakan mereka juga tidak tahu sampai kapan pencarian ini akan berlangsung.
"Komandan sepertinya kita harus mencoba kearah tebing kesebelas sana" seru salah seorang prajurit kepada Minato.
Tebing yang dimaksud oleh prajurit itu adalah sebuah tebing yang lumayan curam. Belum lagi wilayah sekitar tebing itu adalah wilayah beberapa monster magis bersarang.
"Apa kau yakin mereka akan pergi kesana?" Tanya Minato pada prajurit itu
"Menurut saya mereka pasti akan berlari kearah sana. Mungkin sedikit kurang memungkinkan. Akan tetapi komandan wilayah yang dengan lokasi kereta kuda hanyalah tebing itu. Dan kita belum mencoba mengecek kearah sana" jelas prajurit itu
Minato akhirnya mulai menimbang-nimbang yang mungkin dikatakan oleh prajuritnya itu mungkin benar adanya.
Dan dilihat dari situasi mungkin saja mereka berlari kearah sana dikarenakan kondisi saat itu tidaklah memungkinkan untuk mengecek keadaan wilayah terlebih dahulu.
Dan pastinya secara naluriah mereka pasti akan berlari kemanapun asalkan mereka bisa terhindar dari bahaya.
"Baiklah. Kita akan mencoba mengecek kearah tebing itu. Suruh beberapa orang untuk mengikuti dan sisanya mencari kearah lain" ucap Minato
"Dimengerti"
Prajurit itu pun pergi meninggalkan Minato dan mulai memberi tahu kepada rekan prajuritnya yang lain tentang rencana mereka itu.
Kini Minato beserta beberapa prajuritnya pun mulai menelusuri tebing curang yang lumayan dalam dan rimbun itu.
Mereka mulai pencarian mereka dari atas tebing hingga kedalam lembah tebing itu.
Meskipun penerangan mereka begitu minim namun mereka tetap menelusuri tempat itu tanpa terlewatkan.
Sampai akhirnya mereka menemukan seseorang yang entah siapa tergeletak tak berdaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
New World
FantasyKembali hidup usai kematian didunia sebelumnya. Kini dirinya kembali menjalani hidup dengan identitas baru dengan dunia baru pula. "Putri Naruto" "Berhentilah memanggilku seperti itu jiwaku masih lelaki tulen" "Tapi tubuhmu sekarang ini adalah seor...