Pesta ulang tahun putra mahkota Uchiha Itachi berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
Kini para tamu undangan sudah mulai berpamitan pulang ke kediaman masing-masing. Begitu juga dengan keluarga Naruto. Mereka lebih dulu berpamitan sebelum mereka pulang ke kediaman Marquess Namikaze.
"Menetapkan disini untuk satu hari ini saja. Setelah itu kalian bisa pulang di esok paginya. Aku merasa kasih dengan putra putri kalian Marques Namikaze" seru sang ratu Mikoto kepada kepala keluarga Namikaze a.k.a Minato
"Terima kasih atas tawarannya yang mulia. Tapi dengan sangat terpaksa kami menolak. Kami tak bisa meninggalkan wilayah terlalu lama. Jadi dengan berat hati kami menolaknya" ujar Minato
"Sangat disayangkan sekali. Kalau begitu bagaimana dengan prajurit tambahan untuk mengantar kalian pulang. Aku terlalu khawatir dengan kalian yang harus pulang larut malam begini. Apalagi kalian membawa anak kecil bersama kalian. Dan aku sangat berharap kalian tidak menolak tawaran kali ini"
Dengan sangat terpaksa akhirnya Minato pun menerima tawaran atau yang lebih tepatnya paksaan dari Mikoto sang ratu.
Mereka pun akhirnya pulang ke kediaman Marques Namikaze dengan menggunakan kereta kuda milik mereka plus dengan tambahan pengawalan ketat dari kerajaan Uchiha.
Perjalanan mereka pun pada awalnya berjalan dengan lancar hingga dipertengahan jalan mereka dihadang oleh orang tak dikenal. Akan tetapi jika dilihat lebih baik sepertinya mereka para pemberontak yang ingin menggulingkan keluarga Namikaze.
Rombongan itu pun akhirnya harus terlebih dahulu menghadapi para pemberontak itu.
Kushina sang ibu yang berada didalam kereta kuda bersama ketiga anaknya nampak terlihat saling berpelukan. Meski sebenarnya Kurama dan Naruto tidaklah terlalu takut dengan keadaan diluar.
Hei ingat, mereka ini pernah mengalami hal yang lebih dari ini. Jadi kejadian seperti ini bukanlah hal yang harus Naruto dan Kurama takutkan.
Meski begitu, Naruto tetap khawatir dengan ayahnya yang sedang bertarung disana. Bukan Naruto meremehkan kekuatan ayahnya. Naruto tau ayahnya kuat. Akan tetapi kali ini berbeda. Ini bukanlah dunia Shinobi yang dulu Naruto tinggali. Dunia ini berbeda. Ayahnya tak bisa bergerak dan berpindah tempat dengan sekejap seperti kilat. Di dunia ini ayahnya hanyalah seorang ksatria biasa. Ingat disini ayahnya hanyalah seorang manusia bisa bukan seorang manusia dengan kekuatan super. Ayahnya bisa saja terluka atau bisa saja kemungkinan terburuknya terbunuh.
Hal itulah yang paling Naruto takutkan sekarang ini.Dengan erat Naruto memeluk ibundanya melepas rasa takut diluaran sana. Pikiran Naruto terus melayang kepada ayahnya yang sedang bertarung diluar sana.
Suara benturan keras antar benda tajam itu berdenting nyaring hingga terdengar jelas ditelinga Naruto. Dengan rasa penasaran Naruto pun mencoba mengintip keluar dari celah garden kereta kuda yang sedang Naruto naiki.
Baru Naruto akan mengintip ke jendela potongan bagian tubuh manusia dengan keras membentur kaca jendela kereta kuda tersebut. Tak lama setelahnya jendela pun kemudian dihiasi oleh warna merah pekat dari hasil cipratan darah pada potongan tubuh itu.
Naruto yang kaget hanya terdiam dengan mata yang terus melihat kearah jendela yang kini penuh dengan darah.
Kushina yang juga kaget langsung kembali meraup Naruto kedalam pelukannya. Naruto yang sadar pun langsung mengigik ketakutan.
Entah mengapa tubuh ini baru mereaski keadaannya sekarang ini. Naruto tau ini bukan kali pertama Naruto melihat hal seperti ini. Akan tetapi bagi tubuh kecil ini hal tersebut adalah kali pertamanya merasakan hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
New World
FantasíaKembali hidup usai kematian didunia sebelumnya. Kini dirinya kembali menjalani hidup dengan identitas baru dengan dunia baru pula. "Putri Naruto" "Berhentilah memanggilku seperti itu jiwaku masih lelaki tulen" "Tapi tubuhmu sekarang ini adalah seor...