4 》 Istana

6.8K 599 68
                                        

Entah Naruto harus merasa senang atau bagaimana. Sejak pertemuan pertamanya dengan Sasuke diusianya yang baru menginjak 8 bulan tersebut membuat Naruto kesal sekaligus bahagia.

Entah mengapa memang. Tapi Naruto sangat bersyukur akan hal itu.

Kini Naruto sudah menginjak usia 3 tahun. Dan kini pula Naruto sudah bisa berjalan dengan kedua kakinya sendiri. Dan jangan lupakan pula Naruto kini sudah bisa berbicara lancar meski aksen bayinya masih melekat.

Hari ini Naruto tengah bersiap bersama keluarganya untuk pergi ke istana Uchiha. Untuk apa? Tentu saja untuk memberi salah secara resmi kepada raja dan ratu diwilayah kerajaan ini. Dan juga untuk bertemu dengan si pangeran pantat ayamnya.

"Sepertinya gaun ini cocok untuk anda nona Naruto" ucap Ayame sembari menunjukan salah satu gaun kepada Naruto.

"Ah kau benar Ayame, gaun itu terlihat cantik. Cocok sekali untuk nona Naruto" ucap Yugao setuju.

"Nah sekarang kita pilih ikat rambutnya kira-kira pakai yang mana, yang warna biru kah atau warna kuning?"

"Warna biru lebih cocok"

"Tidak warna kuning lebih cocok"

"Biru Yugao"

"Tidak. Warna kuning lebih cocok"

Naruto yang melihat perdebatan mereka hanya bisa diam duduk manis diatas kursi.

'Oh ayolah. Aku tak ingin memakai itu semua. Aku ini laki-laki. Hah~ tapi percuma aku bicara pun mereka tak akan percaya. Apalagi dengan tubuh baru ini' batin Naruto

Dengan raut wajah malas Naruto terus memperhatikan kedua pelayan pribadinya yang kini tengah memperdebatkan masalah pita mana kira-kira yang akan dipakai oleh Naruto.

Setelah perdebatan panjang akhirnya mereka pun menjatuhkan pilihannya kepada salah satu pilihan mereka. Yakni sebuah pita rambut berwarna coklat dengan sebuah renda berwarna putih

'Kenapa tidak sedari tadi saja?' Batin Naruto

"Sekarang kita pikirkan sebaiknya rambut nona Naruto diikat saja atau digerai ya? Menurutmu lebih cocok seperti apa?" Tanya Yugao

"Diikat saja. Cuaca kali ini lebih terasa panas. Jika diikat nona Naruto tidak perlu merasa khawatir akan kegerahan" saran Ayame

"Ahh benar juga. Baiklah sekarang kita sisir dulu rambut nona Naruto"

Sementara si objek alias Naruto hanya diam saja sembari menatap cermin didepannya. Biarkanlah kedua pelayannya saja yang mengurus semuanya. Ingat jiwanya itu masihlah lelaki tulen dan ia tak mengerti selubuk beluk tentang urusan seorang wanita.

Setelah beberapa menit lamanya akhirnya semua persiapan pun selesai.

"Wah nona cantik sekali" seru Ayame yang disetujui oleh Yugao.

Naruto hanya tersenyum dan berucap terima kasih kepada kedua pelayan pribadinya atau juga bisa disebut pengasuhnya.

Tak mereka sadari bahwa seseorang masuk kedalah ruangan tersebut sebari tersenyum melihat mereka.

"Wah ternyata putriku sudah selesai ya. Hm benar-benar cantik seperti ibunya" ucap orang itu yang ternyata adalah Minato sang ayah dari Naruto.

"Touchan" pekik Naruto girang.

Biarlah dia terlihat seperti anak kecil. Lagi pula disini dia memanglah sesosok anak kecil jadi tak masalah bukan. Hitung-hitung imbalan setelah sekian lama tak merasakan pelukan dan kasih sayang dari orang-orang terkasihnya.

New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang