Sudah lebih dari satu bulan telah berlalu. Kini Keluarga Namikaze sudah kembali seperti sedia kala.
Hal itu tentu saja membuat para pelayan dan pekerja lain pun merasa ikut bahagia. Lantaran selama satu bulan itu suasana di kediaman Namikaze nampak begitu suram.
Bagiamana tidak suram nyonya dan juga tuan dan nona muda mereka terbaring lemah diatas pembaringan mereka. Tuan besar mereka Namikaze Minato tentu saja yang paling suram. Bahkan hal itu berdampak pada latihan para kesatrianya.
Dan tentang siapa pelaku dari pada percobaan pembunuhan itu pun sudah diadili oleh keluarga kerajaan langsung. Dan hukuman yang mereka terima bukanlah sekedar dimana seorang penjahat yang mendekam disebuah penjara gelap. Bukan itu hukuman yang mereka dapat. Akan tetapi sebuah hukuman yang memutus kehidupan mereka.
Ya, hukuman yang mereka terima adalah hukuman mati dengan cara dipenggal kepalanya. Siapa saja yang mendapat hukuman itu? Mereka yang mendapatkan hukuman adalah tuan beserta nyonya keluarga itu dan juga komandan yang bergerak dalam peristiwa naas keluarga Namikaze. tidak hanya sampai disitu saja penderitaan mereka. Jasad dari pada terpidana pun kepalanya digantung di benteng istana kerajaan sebagai bentuk peringatan dimana siapa yang berani mengusik keluarga ataupun calon keluarga kerajaan maka mereka akan berakibat sama seperti mereka yang digantung disana.
Lalu bagaimana dengan Anak-anak dan kerabat mereka. Anak mereka juga dijatuhi hukuman dengan hukuman penurunan tingkat kebangsawanan mereka menjadi tingkat paling bawah. begitu pula dengan kerabat mereka.
Terlihat kejam namun itu adalah hukuman yang menurut pihak kerajaan adalah hukuman yang pantas mereka dapatkan. Dan itu disetujui oleh rakyat kerajaan pula.
Dan dari kejadian itu tentu saja membuat Naruto yang sekarang ini masihlah kecil (tubuhnya) tentu saja bertekad untuk menjadi wanita yang kuat untuk melindungi keluarga dan juga orang-orang yang disayanginya.
Meskipun sekarang Naruto masih berusia 3 tahun di kehidupan keduanya ini namun mempersiapkan hal semacam itu bukanlah hal yang sulit bukan. Lagi pula Naruto sudah terbiasa dengan itu. Ya meskipun sekarang dirinya tidak bisa menggunakan chakra akan tetapi setidaknya ia bisa beladiri. Dan karena dikehidupannya yang kedua ini Naruto terlahir kembali sebagai putri dari keluarga kesatria maka tidak salahnya juga Naruto untuk belajar berpedang bukan.
Ok sudah diputuskan bahwa mulai hari ini Naruto akan belajar berpedang dari ayahnya yang merupakan komandan kesatria kerajaan.
***
acara makan siang keluarga Namikaze nampak terlihat begitu menikmati hidangan yang tersaji didepan mereka, Sebenarnya ada satu orang yang tidak terlalu menikmati hidangan yang tengah disantapnya sekarang ini. Alasannya karena makanan kesukaanya tidak pernah tersaji di setiap acara makan.
Dan orang yang tidak terlalu menikmati makanannya tentu saja sang tokoh utama Putri Namikaze Naruto. Dan makanan yang tak pernah tersaji dimeja makan iya tentu saja semangkuk mie berkuah kaldu babi yang ia sebut Ramen.
'ahhh kenapa disini tidak ramen sih. aku ingin ramen' batin Naruto.
Pernah satu ketika Naruto meminta makanan kesukaannya itu kepada juru masak keluarganya namun tidak ada satupun yang tahu nama makanan itu. Dan ketika Naruto menjelaskan rupa dari pada makanan itu sang juru masak nampak kurang begitu mengerti dengan penjelasan Naruto. Ya seperti kalian tahu saja jika Naruto sangat buruk dengan menjelaskan sesuatu jadi pantas saja sang juru masak pun tak mengerti dengan penjelasan Naruto yang nampak begitu acak-acakan. Namun meski begitu sang juru masak tetap berusaha mewujudkan permintaan nona kecil majikannya itu.
Namun nampaknya ada beberapa bahan yang tak bisa didapatkan oleh juru masak itu yang membuat rasa ramen buatannya terasa jauh dari pada ramen yang dulu sering Naruto makan.
Meski begitu Naruto tetaplah berterima kasih kepada juru masak itu karna sudah mau berusaha mewujudkan keinginannya yang tak seberapa itu.
Oke lupakan tentang ramen buatan juru masak keluarganya itu. Sekarang yang harus Naruto pikirkan adalah bagaimana Naruto bisa belajar pedang dari ayahnya ini. Dan mungkin sekarang adalah saatnya untuk meminta kepada ayahnya tersebut.
"Otouchan" Panggil Naruto pada sang ayah.
Minato yang dipanggil oleh putrinya langsung menoleh kearah putri kecilnya tersebut.
"Ne, membutuhkan sesuatu nak?" tanya Minato lembut
"Otouchan Nalu mau belajal pedang boleh?" pintanya dengan serangan mata biru imutnya itu
"hm? belajar pedang? kenapa putri cantik touchan harus belajar pedang nak?" Tanya Minato kembali
"Nalu mau belajal pedang bial biasa melindungi kaachan dan niichan nanti" seru Naruto
Mendengar hal itu membuatnya Minato kembali teringat dengan kejadian kelam yang hampir merenggut nyawa keluarga kecilnya itu. Minato jadi bingung apakah ia harus mengijinkannya atau tidak. Jika Minato mengijinkan ia takut putri kecilnya ini terluka dan jika Minato tidak mengijinkan pun kenapa ia harus melakukan itu. Bukanlah putrinya hanya meminta diajarkan berpedang bukan meminta untuk ikut pergi ke medan perang. Minato bingung harus menjawab apa tentang permintaan putrinya ini.
"Kenapa harus Naru yang melindungi kan niichan dan touchan yang melindungi Naru?" Tanya Menma dengan nada penuh protes
"ya nalu mau saja. maca cuman niichan saja nalu juga mau melindungi okaachan" seru Naruto dengan nada protes juga
"Tapi kamu juga itu seorang lady loh" ujar Kushina
"Tapi nalu mau kaachan" balas Naruto dengan wajah memelasnya.
Minato dan Kushina yang melihat itu tentu saja menjadi tak tega menolak permintaan putri kecilnya tersebut.
"Baiklah Naru boleh belajar berpedang tapi tidak sekarang nanti ketika umurmu sudah menginjak usia 7 tahun baru Naru boleh belajar pedang." putus Minato final
Mendengar hal itu tentu saja membuat Naruto nampak begitu senang. Ya, meskipun ia harus menunggu 4 tahun lagi sebelum ia benar-benar bisa mewujudkan keinginannya itu.
Hal itu tak lepas dari mata orang-orang tersayangnya. Mereka nampak senang melihat lady kecil mereka nampak senang. Dalam pikiran mereka mungkin ketika hari itu telah tiba mungkin hanya akan berlangsung beberapa hari saja. Ya karna mereka tahu bagaimana kerasnya belajar berpedang itu. Jadi tidak salah bukan membiarkannya untuk mencoba.
Namun itu berbanding terbalik dengan pemikiran Kurama. Ia sudah sangat hafal dengan tingkah laku dan pola pikir dari mantan inangnya itu. Kurama tahu jika Bocah itu sudah bertekad akan sesuatu maka akan ia wujudkan bagaimana pun caranya. Dan Kurama yakin bahwa tekadnya kali ini tidak akan sia-sia.
***
Acara makan siang pun berakhir. Kini keluarga Namikaze sudah kembali pada kegiatan mereka masing-masing. begitupun dengan Naruto yang kini nampak mengikuti ayah dan kedua kakaknya pergi ketempat latihan para prajurit keluarga Namikaze.
Ketika mereka sampai ditempat latihan para kesatria mereka langsung disambut hangat oleh para kesatria disana.
"Untuk kali ini Naru lihat saja ya. Jangan dulu ikut latihan ok" ujar Minato penuh pengertian. Naruto hanya mengangguk saja dan duduk diam disebuah bangku taman yang tak jauh dari sana.
Kini naruto benar-benar hanya menonton para prajurit berserta kedua kakaknya berlatih pedang.
Dulu Naruto memang sedikit tertarik dengan ilmu berpedang akan tetapi Naruto tidak punya waktu untuk itu. Lagipula saat itu berpedang tidaklah cocok dengan gaya bertarungnya. Jadi Naruto lebih memilih berlatih ninjutsu dan taijutsu dibandingkan dengan ilmu kenjutsu.
Akan tetapi sekarang berbeda. Memang masih ada teknik ilmu sihir yang cukup mirip dengan ninjutsu akan tetapi ilmu sihir rumit karena ia harus banyak menghapal tentang pola sihir. Dan kita tahu bahwa si rambut pirang yang satu ini benci dalam urusan menghapal. Ia lebih suka menggerakkan badan dari pada memutar otak. Jadi menurut Naruto lebih baik belajar berpedang daripada belajar ilmu sihir.
'Aku pasti bisa. Dan kali lihat saja aku akan melindungi mereka yang aku sayangi'
tbc
mohon dimaafkan jika mana terjadi kesalahan ketik alis typo maupun kesalahan informasi. sekian dan terima kasih
penulis amatir
KAMU SEDANG MEMBACA
New World
FantasiaKembali hidup usai kematian didunia sebelumnya. Kini dirinya kembali menjalani hidup dengan identitas baru dengan dunia baru pula. "Putri Naruto" "Berhentilah memanggilku seperti itu jiwaku masih lelaki tulen" "Tapi tubuhmu sekarang ini adalah seor...