6 : Crowded

212 29 1
                                    

From Jake: <+1 3567460>

Aku tertinggal kereta. Bisakah kau menjemputku?

Ethan reply:

Tentu bisa, aku akan segera kesana.

Jake menghela napas lega, bagaimana bisa dirinya terlambat dan tertinggal kereta. Untung saja, Ethan membalas dengan cepat setelah itu.

Jake kemudian berjalan menuju depan untuk menunggu setelah memberitahu Ethan dirinya ada di stasiun mana sekarang.

Tak lama, Ethan datang dengan Sunghoon yang menyetir mobilnya.

"Hei, Jake," sapa Sunghoon dengan lambaian tangan.

"Kita akan sedikit terlambat, Karena kita akan menuju tempat Sunghoon terlebih dahulu. Aku janji, tidak akan lebih terlambat dari itu," ucap Ethan.

"Baiklah," Jake kemudian berjalan masuk ke mobil dan duduk di kursi penumpang.

"Berapa lama kalian telah mengenal satu sama lain?" tanya Jake perlahan membuka topik obrolan. Sepertinya, Jake tidak tahu apa-apa tentang Sunghoon. Ethan bisa saja menceritakannya kepada dirinya. Tapi, dirinya tidak peduli dan ingin bertanya langsung kepada Sunghoon terhadap itu.

Tapi, Jake berpikir dan berharap dia tahu menahu soal Sunghoon walau sedikit. Itu membuat dirinya untuk membuka topik pembicaraan kepada Serim sedikit lebih mudah.

Ethan menoleh kebelakang ke arah Jake.

"Sejak ..., Aku berumur sepuluh tahun mungkin?" jawab Ethan ragu.

"Ah, kau benar. Saat itu, Ethan terlihat sangat menyebalkan dan tidak berubah sampai sekarang," ujar Sunghoon melirik Jake dari kaca mobil.

"Aku tidak menyebalkan! Hanya saja, kau yang membuatku seperti itu," sentak Ethan dengan jengkel.

"Tapi kau lebih menyebalkan, Ethan Lee," sahut Sunghoon sedikit mengejek.

"Tapi kau yang terlebih dahulu menyukaiku," Ethan mendengus tertawa.

"Kau benar," balas Sunghoon dengan tawa.

Mobil mereka kemudian berhenti di salah satu gedung yang terasa asing bagi Jake.

"Ethan Lee, silahkan menyetir," tukas Sunghoon mempersilahkan Ethan menyetir.

"Sampai ketemu nanti, Jake," ucap Sunghoon berpamitan kepada Jake.

Ethan mengangguk kemudian membuka pintu dan berjalan menuju kursi kemudi.

"Jake? Pindahlah kedepan," titah Ethan sambil menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.

Jake mengangguk dan berpindah ke kursi depan.

***

Jake bukan seseorang yang menyukai perjalan dengan mobil. Jake memang pernah belajar mengendarai mobil, tetapi itu semua tidak berjalan baik. Seperti biasanya, karena itu semua adalah paksaan dari pamannya.

Jake membenci pamannya karena itu, pamannya selalu saja memaksa Jake dan dirinya tidak akan mau menyetir lagi setelahnya.

Ia menutup matanya, bosan dan lelah, setelah perjalan yang sedikit jauh dengan mobil.

"Jake," panggil Ethan ke arah Jake setelah mobilnya perlahan memasuki area parkir kampus. "Kita sudah sampai, apa terjadi sesuatu?"

Jake mengangguk perlahan ke arah Ethan.

"Aku tidak terlalu menyukai perjalan dengan mobil," balasnya kemudian melepas sabuk pengaman yang terpasang.

Jake merenggangkan tubuhnya dan mengabaikan Ethan yang sedari memperhatikan Jake dengan raut wajah cemas.

Hope For Happiness || SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang