4.

9.7K 793 67
                                    

Jangan lupa comment yang banyak ya^^

sepulang dari kediaman Jung, Jaemin lebih banyak diam dan termenung, celotehan Jeno pun hanya dibalas dengan senyum tipis atau anggukan. Sesampainya mereka diapartemen pun Jaemin tak berbicara dan langsung memasuki kamarnya setelah menaruh makanan yang dibawakan Taeyong ke kulkas.

Jeno sendiri terheran heran dengan sahabatnya. tak biasanya Jaemin sependiam ini. ia menatap punggung sempit sahabatnya itu yang kini telah menghilang dibalik pintu kamar tidurnya. Jeno menghela napas lalu masuk kedalam kamarnya juga, membersihkan tubuhnya dan berniat menghampiri Jaemin setelah itu.

Selama tubuh Jeno terguyur air shower, ia berpikir apa kesalahannya sehingga Jaemin jadi diam seperti itu. sementara Jaemin sendiri sibuk dengan pikirannya tentang perjodohan Jeno dengan anak kolega Jaehyun.

Selepas mandi, Jeno buru buru mengenakan boxernya dan pergi kekamar Jaemin tanpa atasan yang membuat tubuh kotak kotaknya terekspos. dibukanya perlahan pintu kamar Jaemin agar tak mengganggu siempu pemilik kamar. Jeno mendapati Jaemin sudah berbaring menghadap tembok atau posisinya kini membelakangi Jeno.

Jeno langsung naik keranjang Jaemin dan memeluk pinggang ramping sahabatnya dari belakang. Jeno tau Jaemin sendiri belum tertidur. "hey, ada apa?"

"kenapa Jeno?" tanya Jaemin pelan.

"kamu yang kenapa? ada apa hm?" Jeno merapatkan tubuhnya dan menyamankan diri memeluk Jaemin.

"aku gapapa Jeno."

"liar." sahut Jeno.

"No, i'm not" sanggahnya lagi.

Jeno menghela napas sebentar. Jeno mengecup leher Jaemin lalu kemudian mengucapkan selamat malam pada si manis dan berakhir mereka tertidur sambil pelukan, eh atau lebih tepatnya Jeno yang memeluk Jaemin dari belakang.









Pagi nya mereka menjalankan aktifitas seperti biasanya, Jaemin akan memasak dan setelahnya mereka akan makan bersama.

"Jeno.."

"Yaa?"

"Kata bubu Jeno mau dijodohin ya sama daddy?" Tanya Jaemin hati hati.

Jeno menoleh menatap Jaemin lalu mengangguk. "Gua gk mau tapi daddy maksa, ck."

"Kenapa gak mau? Memangnya Jeno sudah lihat orangnya?" Tanya nya lagi.

"Sudah lihat difoto. Gua masih gak mau punya hubungan atau apalah yang harus berkomitmen. Tapi kata daddy suruh dicoba dlu." Jawab Jeno.

Ada perasaan bahagia dan kecewa bercampur menjadi satu dihati Jaemin. Bahagia kalau Jeno sebenarnya tidak begitu niat dengan perjodohan ini dan kecewa karena ia tak mau punya hubungan dengan orang lain.

"Okei.. nanti kalau perjodohan ini berlanjut, jangan lupa kasih tau nana yaa Jeno.." Jeno tersenyum lalu mengangguk.





Jeno kini tengah berkutat dengan laptop serta berkas berkas disebelahnya. Hari ini pekerjaannya sungguh banyak membuat dirinya penat, obat nya ya hanya satu yaitu *KFC bersama Jaemin.

Jeno ingin waktu segera berjalan cepat lalu ia pulang dan bermakna ria dengan sahabatnya.

Tok tok tok..

"Masuk." Muncul lah seorang wanita yang kira kira usianya 30 tahun yaitu sekretarisnya.

"Maaf pak Jeno menganggu, ada hal yang harus saya sampaikan."

"Apa?"

"Malam ini tuan besar jung menyuruh pak Jeno datang ke restoran xxx karena adanya jamuan dengan keluarga Yoo." Jelas sang sekertaris.

"Bilang saya tidak bisa." Tolak Jeno.

"Tapi tuan besar sudah me rescadule agenda anda hari ini sehingga ia meminta anda untuk segera bersiap." Jeno berdecak sebal.

Daddy nya ini memang sama keras kepalanya dengan dirinya. Jeno menghela napas kesal, ia mengangguk kemudian bersiap mendatangi tempat yang sudah ditentukan.







Jeno memasuki ruang privat yang sudah dibooking untuk pertemuan kali ini. "Ah, itu dia Jeno."

Jeno menunduk sopan dan duduk disamping Taeyong dan berhadapan dengan putri keluarga Yoo.

"Nak Jeno, kenalkan ini putri kami Yoo Jimin atau biasa dipanggil Karina." Ucap nyonya Yoo.

Karina menundukkan kepala sedikit lalu tersenyum sopan sedangkan Jeno hanya memandang datar perempuan didepannya.

"Karina ini baru lulus s2 di london loh Jen" ucap Taeyong.

Jeno hanya mengangguk mendengarkan.

"Nah coba gih kalian ngobrol dulu berdua, mami sudah pesenin meja di taman. Kalian bisa ngobrol berdua dan saling mengenal ya?" Usul nyonya Yoo.

"Jen, ajak gih karina nya." Suruh Jaehyun.

Jeno pun mengajak karina ketempat yang dimaksud nyonya Yoo. Kini keduanya tengah duduk berhadapan dalam keadaan canggung.

"Ekhem.."

"Emm.. Halo Jeno? Aku karina." Ucap Karina membuka percakapan.

"Ya"

"Maaf sebelum nya nih Jeno, kamu punya pacar gak ya?" Tanya karina.

Jeno menaikkan alisnya heran. Ini kalo dia punya apa karina bakal nyuruh dia putus, ya walau sebenarnya ia tidak punya. Cuma tiba tiba saja benaknya terlintas wajah Jaemin.

"Tidak. Aku tidak punya kekasih." Jawab Jeno.

Karina mengangguk paham. "Aku punya pacar, Jeno." Ucap Karina.

"Aku punya pacar udah genap satu tahun tapi aku belum berani bilang ke orang tua ku." Ceritanya.

"Kenapa? Dia bukan laki laki baik?" Tanya Jeno.

"Bukan. Dia baik, sayangnya dia bukan laki laki. Aku gak suka cowok, Jeno." Terangnya.

Ah, Jeno antara kaget dan tidak kaget. "Lalu kenapa kamu gak nolak perjodohan ini? Sejujurnya aku juga tidak mau." Ucap Jeno to the point.

"Aku.. tidak bisa menolak permintaan mami" lirihnya.

"Seumur hidup aku selalu dimanja dan diberikan apapun yang aku mau, orang tua ku bahkan tidak pernah menuntut atau meminta macam macam dariku. Rasanya hidupku terlalu sempurna.

Sampai beberapa hari lalu mami dengan wajah berseri mengenalkan ku pada sosok Jeno. Mami bilang dia ingin kamu jadi mantunya dan berharap aku mau menerima perjodohan ini... Aku.. bingung. Ini pertama kalinya mami minta sesuatu dariku." Jelasnya. Jeno paham posisi Karina, karena kalau jadi perempuan itu Jeno juga merasa harus menuruti permintaan orang tuanya.

"Apa kau mau aku membatalkan perjodohan ini?" Tawar Jeno.

"Ah jangan, maksudku jangan sekarang. Rasanya kalau kita menolak dari awal akan menyakiti hati orang tua kita. Setidaknya kita kencan beberapa kali untuk mengenal satu sama lain, saat itu aku juga akan berusaha mengenalkan pacarku ke mami. Selama kencan, kamu dan aku boleh membawa pasangan masing masing kok. Bagaimana?" Kini karina yang memberikan tawaran.

Jeno tampak berpikir sejenak lalu mengangguk mengiyakan usul karina.

"Baiklah. Mari kita mulai sebagai teman baik." Karina tersenyum senang lalu menjabat tangan Jeno tanda sepakat.

*KFC : kiss f*ck cuddle












☆T B C

Friend With Benefit | [NOMIN] END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang