07: Hati Arka bakal kuat?

198 19 0
                                    

silahkan divote😉


“Bagaimana studimu di sana, oke?" Mami bertanya pada Naya yang duduk di sebelah Arka agak jauh.

"Oke, Mami" Naya hanya tersenyum canggung.

"Kak Naya sudah lama tidak kembali. Ana sangat merindukan Kak Naya" ucap Adriana dramatis, yang duduk di sebelah Mami dan Daddy.

Naya tersenyum lembut pada Ana, adik suaminya, Arka. "Kak Naya juga kangen Ana. Kak Naya udah lama gak ketemu Ana. Bahkan sekarang Ana udah gede, udah mau nikah aja"

"hehe, Ana mau menyusul Kak Naya. Toh, Mami selalu menyuruh Ana cepat nikah biar bisa dapat beri Mami dan Daddy cucu" Mami mencubit paha Ana dan menatap garang Ana. Ana cengegesan.

Naya menggigit bibirnya dan menatap Mami dan Daddy. Pasti Mami dan Daddy berharap sama aku dan Arka untuk beri cucu?, pikir Naya. Naya menunduk.

"Naya, jangan dengarkan Ana. Mami tidak peduli kapan Naya dan Arka bisa beri cucu untuk Mami dan Daddy, Mami tidak akan memaksa kalian" ucap Mami. Naya tersenyum, ia bersyukur sekali dapat mama mertua yang baik dan memahami.

Tanpa disadari oleh Naya, Arka menatap wajah Naya dari samping dalam diam dengan ekspresi yang sukar diartikan.

"Arka, bawa Naya ke kamar untuk beristirahat. Pasti Naya udah capek banget. Kalian harus tidur di sini ya, udah malam banget mau pulang ke rumah kalian" ucap Daddy. Arka mengangguk dan bangkit berdiri. Naya mendongak menatap Arka.

"Ayo" lalu Naya mengikuti di belakang Arka.

Naya berjalan mengikuti Arka ke kamar. Di sepanjang jalan menuju kamar, mata Naya menatap sekeliling dinding rumah yang dipenuhi foto keluarga yang terpajang indah.

"Ekhm" Naya menoleh ke arah Arka yang berdiri di samping pintu kamar yang terbuka. Segera Naya ke sana.

Naya melihat kamar dan memasukinya. Saat ingin menutup pintu, ada satu tangan yang menghalang pintu darioada tertutup.

"Kenapa ya?" Naya bersedekap dada dan bersandar di pintu yang dibuka paksa oleh Arka.

"Kamu tidak melihat kamar siapa ini?" Arka menyeringai melihat Naya yang mengernyit bingung. Naya berbalik dan menoleh ke arah nakas yang menampilkan foto solo Arka yang berpakaian kantor dan foto pernikahan mereka.

"Ahh" Naya terkejut saat Arka mendorong tubuhnya masuk ke dalam dan menutup pintu setelah dirinya juga berhasil masuk.

"Minggir, gue gak mau sekamar sama lo. Gue ke kamar lain aja" Naya menepis tangan Arka dibahunya saat Arka ingin menghalang dirinya dari pergi dari sana.

"Minggir, Arka Ardian Alvaro" Naya berteriak kesal depan Arka. Tidak peduli ada yang mendengarnya atau tidak.

"Gak boleh, Naya Wulan Safitriana" Arka juga berteriak tapi wajahnya lebih kepada senang saat melihat wajah kesal gadis didepannya.

Untungnya tidak ada yang mendengar teriakan mereka karena kamar Arka yang kedap suara.

Naya duduk di samping ranjang dengan perasaan dongkol dan kesal melihat suami sialannya yang terkekeh geli.

"Kamu pergi mandi, nanti aku akan ambilkan kopermu di mobil" Arka membuka jasnya dan meletakkannya di atas ranjang dan menggulung lengan kemejanya ke siku.

Goodgirl To BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang