08: Naya meresahkan

217 24 7
                                    

Haii😉


"Lama banget sih" bentak Naya. Arka terkejut tiba-tiba dibentak saat membuka pintu kamar ditambah lagi matanya tidak sengaja melihat belahan dada Naya yang memakai kimono saat gadis itu menunduk menarik kopernya.

'sialan' umpat Arka.

Arka meneguk ludahnya kasar dan berpaling ke arah lain, pokoknya bukan ke arah Naya yang sibuk mengeluarkan pakaiannya.

"Kenapa lo?" Naya menatap bingung ke arah Arka yang keliatan-- aneh. Arka berdiri membelakanginya dan mengusap leher beberapa kali.

"Oh, gak ada apa-apa" Arka berbalik dan menatap gugup ke arah Naya.

"Eh, kamu mau kemana?" Arka mencegat Naya daripada pergi.

"Kamar mandi. Kenapa? Lo mau gue ganti di sini? Yaudah" Naya bersiap mau membuka kimononya tapi keburu Arka beranjak pergi

"Saya keluar dulu" Arka menutup pintu kamarnya dan bersandar di sana.

"Kak Ar, ngapain di sana?" Ana menatap pelik ke arah kakaknya yang duduk bersandar di pintu kamar sementara tangan kanannya berada di dada.

"Ekhm, kakak mau turun ke bawah. Mami lagi masakin apa?" tanya Arka, dia bergerak mendekati adiknya, Ana yang berdiri di samping tangga.

"Makanan kesukaan Kak Naya" Ana.

"Kakak turun dulu. Kamu mandi gih, baunya busuk banget" Arka menutup hidung dan bergerak menjauhi Ana.

"Ih, Kak Ar" Ana menghentakkan kakinya melihat Arka menjauh sambil terkekeh geli.

"Kakak lucknut" cibir Ana.

"Kakak dengar!" teriak Arka dari bawah.

"Maap!" teriak Ana lalu ke kamarnya.


*****


"Ar, panggil istrimu sana makan malam" Mami.

"Baik, Mi" Arka beranjak dari duduknya lalu menuju ke kamar.

"Jovan sayang, kamu kenapa sih? pms ya, marah-marah mulu" Arka mengernyit bingung mendengar suara Naya yang sepertinya sedang menerima panggilan.

Arka berdiri diam di pintu kamar yang sedikit terbuka. Matanya menatap lekat tubuh Naya yang terbalut baju tidurnya yang berwarna baby blue.

Arka meliat Naya yang duduk membelakanginya di atas ranjang sambil tangan gadis itu bermain hujung rambutnya yang panjang atas pinggang.

"Yaudah, terserah kamu aja. Aku larang juga kamu gak akan dengar" jawab Naya yang masih lagi tidak menyedari kehadiran Arka.

"Bye, sayangnya Ana" di seberang sana terdengar kekehan lalu Naya segera menutup panggilan saat terdengar pintu tertutup kuat.

"Siapa itu? Mesra banget dengarnya" Arka berjalan tanpa menoleh ke arah Naya. Arka meletakkan ponsel beserta dompetnya di atas meja rias, yaitu di depan Naya.

Naya menatap Arka dengan alis terangkat sebelah.

Arka berbalik lalu bersandar di meja rias. Arka bersedekap dada dan menatap santai ke arah Naya yang juga menatapnya.

Goodgirl To BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang