one

27 0 0
                                    

Sudah satu bulan setelah menikah, aku merasa menjadi wanita yang paling tidak beruntung. Kenapa?, Ya karena suami ku sering kali memancing emosi ku. Jauh dari sebelum ia menjadi suami ku.

Entah lah kenapa aku bisa jadi jodohnya, ah tidak salah penempatan kalimat. Harusnya, entah lah kenapa dia di utus untuk menjadi jodoh ku. Sifat ku yang gampang marah dan dia pun si pencari masalah.

Bahkan sesekali kami bertengkar hebat hanya perkara kunci mobil hilang di pagi hari. Kalian menanyakan apa aku stress?.

Tentu saja. Seperti saat ini contohnya...

"Woi binii, dasi gue kemana"

"Di tumpukkan situ Minho! Jangan panggil panggil gue! Lagi sibuk juga"

"Gak ada" ucapnya menatap ku dengan pasrah

" AMPE GUE NEMU GUE GEBUK LU PAKE CENTONG NASI "

Aku berjalan meninggalkan piring piring kotor yang sedang ku cuci. Manusia itu sangat senang sepertinya mengerjai istri nya sendiri. Jelas jelas biasanya dia tahu dimana tempatnya. Dasar pemalas.

"Ini apa? Jangan ganggu lagi! Cucian piring kotor banyak emang lu mau cuciin semuanya?"

Dia mengambil dasi dari tanganku dan memberi ku senyuman menyebalkan. Masalahnya senyuman itu senyuman yang selalu membuat rumah tangga kami ribut.

"Makasih bro, tadi males buka lemari aja. Dah gue mau berangkat. Tiati di rumah ya, tar ada om om nyulik elo. Gue gamau di bikin repot"

Syukur , setidaknya aku berasa lebih tenang jika ia berangkat pagi . Terlebih kalau lembur, setidaknya tenaga ku tidak terlalu habis di buat emosi seharian oleh manusia itu.

"Eh lupa..."

" Ngapain masuk lagi?"

" Kiss hehe"

Aku mencium dia? Tidak akan. Berpelukkan saja jarang, tidak usah itu. Bahkan ketika mama papa mertuaku bertanya 'bagaimana honeymoon nya ?' Kami spontan jawab. ' tidur bareng '. Dalam artian yang sebenarnya. Ya benar benar tidur.

" Dih? Lo lagi ga waras ya?"

" Apa sih orang gue tadi mau kiss sama anak gue"

Yaa, bukan anak kami. Anak nya dia, dari sebelum kami menikah. Kalian tahu lah. Alasan lainnya ku selalu bertengkar dengannya. Karena anak anaknya itu terkadang tidak ada habis habisnya memberantaki rumah.

Dan aku tidak begitu suka dengan peliharaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dan aku tidak begitu suka dengan peliharaan. Terlebih aku orang nya takut akan hal hal yang melukai diri ku sendiri. Aku pernah kena cakar oleh salah satu anak nya. Dan aku tidak ingin bicara kepada Minho selama 3 hari.

Kalian tahu apa yang ia lakukan? Dia tidak membujukku selama 3 hari. Dia malah terlihat senang sekali melihat ku menekuk wajah selama 3 hari itu, sesekali meledekku dengan kata kata tak berguna nya itu.

"Dah, gue mau berangkat. Ati ati ada om om"

" LO OM OM NYA PABO"

Dia tidak sadar bahwa usia nya jauh lebih tua di bandingkan diriku,usia kita terpaut jauh sekitar 6 atau 7 tahun.

Hai,hehe cerita baru. Jan lupa dukung ya.
Biasanya aku kalo nulis cerita Ampe beribu kata,sekarang mah ratusan aja. Cape cape nulis banyak tapi ga di nikmatin buat apa yakan?.

Love Hate Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang