two

13 0 0
                                    

Hari ini kupikir diriku harus bebas dari semua pekerjaan ku, baik pekerjaan kantorku dan pekerjaan rumah ku. Ku berpikir untuk menghabiskan waktu ku seharian ini keluar rumah.

Musim semi yang cerah, banyak bunga cantik warna warni yang bermekaran.  Dan hari ini, Minho juga libur. Ia mengambil cuti dari kantornya.

"Wangi amat, mau kemana neng?"

"Nyari bujang"

"Emang ada bujang yang mau sama istri nya om om?"

"Masih pagi, baterai gue baru penuh. Ga mood ngomel ngomel"

Dia terkekeh mendengar ucapan ku.

"Sarapannya mana?"

"Beli aja. Males masak"

"Dih, ngapain beli orang aku bisa masak sendiri"

"Aku? Caelah gaya lu om"

"Sopan sesekali sama suami. Gimana sih jadi istri ga hormat banget"

"Nyenyenye "

Aku yang sedang merias diri di depan cermin di buat terkejut karena manusia ini tiba tiba memeluk ku dari belakang.

"Ngapain sih udah sono. Pelak peluk,biasanya juga ga pernah. Sono jauh jauh"

Dia malah stuck ada maunya nih om om. Ucapku membatin.

"Jalan bareng yuk?"

Nah kan bener ada maunya.

"Ga"

"Sesekali, mumpung libur nih. Gue traktir deh apapun yang lu mau"

Eitss kesempatan bagus tidak boleh di tolak ygy. Ini rejeki.

"Yauda sana mandi cepetan, bau tau ga Lo"

"Bau wangi kan? Iyalah parfum gue gitu loh"

Idih? Idih idih...

Minho melepaskan pelukannya dariku lalu ia pergi untuk mandi. Dia mandi 20 menit, dan aku bosan menunggu nya di luar. Ku putuskan untuk berdiam dikamar.

Dia keluar dari kamar mandi hanya separuh badan yang tertutup. Aku tidak perduli, aku kembali bermain dengan imajinasi ku. Tapi...

" Mau liat sesuatu ga?"

"Sumpah ga lucu, gausah aneh aneh. Gue takut om om"

Dia memasang senyuman menyebalkan itu lagi. Aku hanya bisa menjauhkan jarak dari nya.

 Aku hanya bisa menjauhkan jarak dari nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ish ish ga lucu Minho, jauh gak luu"

Tak lama..

"TARAA MAK JRENGGG"

bersamaan dengan ia menurunkan handuk nya aku pun berteriak sekuat kuatnya.

"AAAA IBUU MAU PULANG, TAKUT SAMA OMM"

Lelaki itu hanya tertawa melihat aku yang ketakutan. Kini aku menutup wajah ku dengan kedua tangan ku. Aku tak ingin melihatnya.

" Apasih, orang gue mau pamer kolor baru juga. Yeuu, pede amat loo gue pamerin punya gue. Ga akan HAHAHAHAHA ya ampun dekk lucu amat tu mukaa"

Aku membuka kedua tanganku. Kini ku memegang tas yang siap untuk di Lesatkan ke arah kepala lelaki itu.

"SINI LO MINHO! UDAH BIKIN JANTUNG GUE HAMPIR COPOT! SINI LO!"

Kami berlari seperti anak kecil, setiap sudut rumah kami telusuri. Kini kami di ruang tengah, terbatasi oleh sofa yang ada.

"Coba aja kalo bisa, tar kalo kena gue bales pake sesuatu yang lebih jahat"

Tadinya mau takut, tapi aku tahu itu hanya sekedar ancaman. Jadi,,, aku lanjutkan niat ku untuk memukul nya.

Prangg

Salah sasaran terjadi . Aku malah melesatkan tas ku ke Vas bunga pemberian ibuku sebelum ku pindah ke rumah ini.

"ibuuu pecahh" ucap ku menahan bendungan air mata

" Yah pecah dek, makanya kalo main hati hati ya. Ini loh sasaran nya sebelah sini, bukan vas bunga. Dadahh selamat merapihkan, gue mau siap siap oke"

 Dadahh selamat merapihkan, gue mau siap siap oke"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begini lah kira kira ekspresi nya saat ini... Memang harus perbanyak sabar mempunyai jodoh macam orang ini.

Aku membersihkan semua pecahan pecahan,untung saja aku teliti dan hati hati. Kalau tidak aku akan mempunyai goresan di salah satu badan ku.

Minho keluar dari kamar setelah ia bersiap. Tepat di saat yang sama aku selesai membersihkan pecahan-pecahan vas itu. Ku rasa mata ku sedikit merah karena menyesal atas perbuatan ku terhadap hadiah pemberian ibu.

"Makanya dek, kalo main hati hati ya lain kali. Orang sasaran nya dimana, ngelempar nya kemana. Makanya anak kecil gausah banyak gaya"

Aku mengusap wajahku ke tubuh belakang Minho. Tak peduli ia akan murka atau tidak.

"Jorok banget sumpah, ga boong. Ingus Lo auto nempel di jaket gue"

"apasih orang ga ingusan kok wle"

"Udah gausa ngambek, santai aja santai. Dah yuk jalan, kalau gamau sini om gendong"

Minho mendekatkan wajah menyebalkan nya itu ke arah ku.  Aku reflek mendorong nya dan segera berjalan ke pintu keluar dan meninggalkan dia beberapa langkah dariku.

Sepintas ku lihat ia tersenyum dan menggeleng. Entah lah ada apa dengan nya.

SeeUonextChapter

Love Hate Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang