foivee

8 0 0
                                    

Berada di rumah keluarga Bang suatu hal yang harus di syukuri, karena apa? Ini seperti surga dunia. Tentram,damai...

Huftt rasanya aku bisa menghirup oksigen yang banyak pada rumah ini.

"Tuan, nona di panggil oleh ibu dan bapak ke ruang makan"

"Baik terimakasih"

Kami berjalan menuju ke ruang makan. Lee berada di depan ku dan aku membuntuti nya di belakang sesekali melihat dinding indah yang terdapat beberapa foto keluarga.

Langkah kaki kita sampai di tujuan. Lantas kami membungkuk dan memberi salam kepada sang tuan rumah.

"Ngapa formal amat sih bro? Baru ga ketemu 2 bulan yang lalu. Udah kayak kanebo aja, kaku bener"

"Yekan gimmick itu penting Tuan Bang"

"Silahkan duduk Tuan dan Nona"

Kami duduk berhadapan dengan Kak Chan serta Istrinya. Aku memberi senyuman kepada istri Kak Chan, sungguh ia manis sekali.

"Sebentar lagi makanan akan datang, kalian bisa menunggu kan? Silahkan di cicipi jamuan Yang ada dulu ya"

"Terimakasih nuna. Tenang saja , kami bisa menunggu"

Kami berbincang bersama hingga semua hidangan di hidangkan.

"APPA"

Suara bayi 12 bulan yang baru saja bisa berjalan. Bayi perempuan keluarga Bang yang sangat manis.

"Halo sayang... Kemari dan duduk lah di pangkuan appa "

Dengan kaki mungilnya ia melangkah perlahan ke arah Ayahnya.

"Berikan salam kepada paman itu"

"Annyeong-haseyaur samchoon "

"Halo cantikk, siapa namamu?"

"Hei? Bukannya udah dikasih tahu kepada semua saat ia baru lahir?   Gimana sih min?"

"Mianhe Hyung aku lupa "

"Berhubung  putri kecil ku sudah bisa mengenalkan dirinya sendiri jadi.. ayo kenalkan dirimu pada paman dan bibi itu" ucap kak Chan dengan lembut .

"Halo pa-man,bii acuuu Aela Lusiana Bahng" ucapnya terbata bata dengan senyuman yang terukir.

Ah imutnya, aku seperti es yang mencair melihat senyum milik gadis kecil.

"Aera Luciana Bahng, nama itu aku sudah tentukan sejak sebelum aku menemui istriku. Entah apa yang ada di pikiran ku saat itu, tapi itu nama yang indah kan?"

" Ne oppa sangat indah. Ah putrimu sangat cantikk boleh kah dia menginap bersama kami ?"

"Jangan , nanti dia akan merepotkan mu" larang istrinya kepada ku.

Sungguh aku tidak akan di repotkan sebenarnya, tapi aku juga besok harus kembali bekerja.

"Jika Kapan kapan bermain bersama di rumah bibi mau tidak?" Tanyaku kepada Aera.

"mau! Acu mau ikut bi'i "

"Baiklah jika aku punya waktu senggang akan ku kabarkan dan kita bermain bersama ya?"

Gadis kecil itu mengangguk dengan mantap.

***

Jam menunjukkan pukul 11 malam.

Malam ini kami telah berbincang banyak hal, mulai dari bisnis, keluarga,dan beberapa cerita tentang masa lalu.

"Baiklah Hyung di karenakan sudah hampir larut, aku pamit pulang. Besok masih ada urusan yang harus ku kerjakan, lagi pula besok kau harus menulis lirik dan menyiapkan untuk comeback junior bukan?"

"Ah iya iya kau benar, besok aku juga akan sangat sibuk. Baiklah, kalian boleh pulang lalu istirahat lah dengan cukup. Jangan lupa untuk secepatnya memberi ku keponakan" ucap Chan oppa memberi senyuman

"kau doakan saja yang terbaik Hyung" Minho berbisik

Aku membuka mata ku lebar lebar, jelas kalau sudah membahas masalah ini aku akan panik tiba tiba dan bingung bertindak seperti apa.

Akhirnya kami pulang setelah berpamitan dengan Chan oppa beserta istri...

SeeUonextChapter

Love Hate Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang