Incheon Internasional Airport
Gadis itu mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang dia nantikan sejak turun dari pesawat, senyuman nya terbit kala melihat seseorang yang dia tunggu berdiri di hadapannya dengan senyum yang tak kalah lebar
"Annyeong haseyo Lalisa" Suara lembut itu menyapu pendengaran Lalisa dia sangat merindukan orang yang berdiri di hadapannya saat ini
"Aku baik unnie, and i miss you" Lalisa berucap memeluk sang Unnie yang sudah lama tidak dia jumpai
"Hmm aku juga merindukanmu" Dia berucap membalas pelukan adik kecilnya itu tak kalah erat
"Aisss Yaaa Jisoo Bren Manoban kau membuatku menangis di hari pertama aku kembali ke sini" Lalisa melepas pelukannya menghapus air mata yang mengalir begitu saja
Bugh..
"Adik kurang ajar, sudah untung aku menjemput mu di sini jika tidak kau sudah menjadi gelandang Lalisa Bravin Manoban" Jisoo berucap sembari melayangkan tas sandang nya ke arah Lalisa
"Kau kejam sekali unnie" Lalisa berucap, Jisoo memalingkan wajahnya
"Aku kejam dan kau jahil bukan kah kita saudara yang serasi" Jisoo berucap membuat Lalisa bergidik ngeri melihat tatapan tajam unnie nya itu
"Aiss terserah kau saja unnie, ayo pulang sekarang aku tak sabar bertemu Daddy dan Mommy" Ucap Lalisa mendorong koper nya mendahului Jisoo begitu saja
"Yaa pelan kan langkah mu, kau tau aku pendek" Ucap Jisoo berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Lalisa tapi percuma, adiknya itu memiliki kaki yang sangat panjang dan bisa di pastikan jika berjalan langkahnya sangat lebar
Lalisa terkekeh melihat wajah kesal Jisoo dia lantas memelankan langkahnya agar si pendek itu tidak kesulitan
"LISAAAAAAA"
BUGH
Seseorang tiba-tiba saja memeluk Lisa dengan erat tidak peduli dengan tatapan orang lain terhadap mereka, Jisoo menghela nafas dia muak jika kedua orang ini bertemu akan banyak perbincangan dan perdebatan yang terjadi. Tentunya tidak bisa di hindarkan
"Unnie aku tidak bisa bernafas" Ucap Lisa saat saudara kembarnya itu memeluk lehernya dengan erat. Irene terpaksa melepas pelukannya dia menatap tajam Lisa yang masih mengatur nafas
"Kau tidak merindukan ku? "
"Yaa pertanyaan macam apa itu Unnie, tentu saja aku merindukanmu" Lisa berucap dengan nada kesal saat mendengar pertanyaan Unnie tertuanya itu
"Buktinya kau tidak ingin aku peluk" Irene berucap dengan nada sedih, Lisa menghela nafas
"Bukannya tidak mau tapi kau memelukku begitu erat unnie, aku bisa mati karna kehabisan nafas" Jelas Lisa kembali menarik Irene ke dalam pelukannya agar wanita itu tidak merasa sedih
Jisoo menghela nafas sungguh dia muak dengan situasi sekarang, Irene bertingkah seakan dia adalah anak terakhir padahal kenyataan nya dia yang tertua
"Maaf bisakah kita pergi sekarang" Jisoo berucap membuat kedua orang itu melepaskan pelukan mereka lalu tertawa melihat wajah kesal Jisoo
"Kenapa kalian tertawa?" Jisoo semakin kesal karna unnie dan adiknya itu malah tertawa
"Ani ayo kita pergi sekarang " Lisa berucap merangkul kedua saudaranya menuju mobil
Mereka bertiga segera masuk ke dalam mobil dengan Lisa yang menjadi pengemudi dan menuju Mansion Manoban
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is 'My Dreams' - JENLISA
FantasyLalisa Bravin Manoban. Gadis lembut dengan sejuta senyuman, baginya dunia adalah ruang untuk kebahagiaan dan kegagalan untuk sebuah tangisan, merangkum semua kejadian yang dia alami di dalam pikirannya. CEO muda berprestasi ini diincar banyak orang...