3.

869 90 8
                                    

Lisa berdiri di pintu masuk toilet, menangkap sosok Jennie yang bercermin sembari merapikan pakaiannya. Sepertinya gadis Kim itu tidak menyadari kehadiran Lisa di ambang pintu

-Jennie POV-

"Jennie unnie" Suara Lisa membuat ku kaget, aku menoleh mendapati Lisa yang berdiri di sudut pintu sambil menatap kearah ku

"Kenapa berdiri di situ Lisa? " Aku bertanya, bukannya menjawab Lisa malah berjalan mendekat kearah ku berdiri di samping ku sembari menyandarkan punggungnya di kaca besar yang ada di toilet

"Apa aku boleh bertanya sesuatu pada mu unnie" Lisa berucap

"Boleh" Jawab ku

"Apa kau pernah menyukai wanita unnie? " Pertanyaan Lisa membuat ku kaget, atas dasar apa anak itu bertanya aku pernah menyukai wanita?

Sejujurnya saat perguruan tinggi dulu aku pernah menyukai seorang wanita, dia teman ku yang berasal dari Amerika, sayangnya waktu itu aku tidak berani mengungkapkan perasaan ku padanya, kita se gender dan dia jauh di atas ku, orang tuanya pengusaha besar di Amerika jadi mustahil untuk ku menjalin hubungan dengannya apalagi saat itu aku tau dia tidak pernah menyukai ku dan hanya menganggap ku sebatas teman

"Unnie aku bertanya pada mu" Suara Lisa membuyarkan lamunanku, aku menatap gadis itu sebentar

"Atas dasar apa kau bertanya seperti itu Lisa? " Aku balik bertanya, dan Lisa terlihat bingung seperti mencari jawaban dari pertanyaan ku

"Aku hanya bertanya unnie, jika kau tak ingin menjawab tidak apa apa" Ucap Lisa

Suasana menjadi canggung , aku melirik Lisa sebentar dia masih dalam posisi yang sama, bersender di kaca dengan tangan yang dia masukkan kedalam saku celananya

"Jika aku pernah menyukai wanita apa kau masalah dengan hal itu? " Aku bertanya memberanikan diri menatapnya dari samping, Lisa tampak kaget dengan pengakuan ku

"Tidak unnie, hmm berarti kau sudah pernah berhubungan dengan wanita? " Lisa kembali bertanya

"Belum"

"Maksudnya? "

Kenapa anak ini selalu bertanya? Apa dia sangat penasaran dengan kisah cintaku, menurut ku tidak ada yang special dari kisah cinta yang aku lalui, hanya kesedihan yang membekas di sana

"Perasaan yang aku punya tidak terbalaskan" Jawab ku lagi dan lagi membuat Lisa kaget

"Kenapa begitu? Bukan kah kau cantik dan kau juga pintar, banyak wanita atau pun pria di luar sana yang ingin menjadi kekasih mu unnie " Lisa berucap, itu adalah sebuah pujian bagi ku

"Kau memuji ku Lisa? " Aku bertanya padanya, Lisa menampilkan wajah bingung atas pertanyaan ku tadi

"Itu kenyataan unnie "

Entah kenapa ucapan yang Lisa lontarkan mampu membuat senyum kecil di bibir ku terbit, baru kali ini seseorang memuji ku, biasanya kebanyakan orang menghina bahkan merendahkan diriku. Sepertinya Lisa tidak tau kalau dalam hubungan bukan wajah dan kepintaran saja yang di lihat tapi latar keluarga dan ekonomi kita juga perlu di Lihat, kebanyakan orang tua menginginkan anak anaknya untuk mendapatkan jodoh terbaik

"Bagaimana rasanya saat pertama kali jatuh cinta pada sesama jenis unnie? " Lisa kembali bertanya, rasanya aku ingin menghilang saat ini juga, ayolah Lisa seperti menginterogasi ku di sini

"Aku tidak tau Lisa, itu sulit di jelaskan" Jawab ku seadanya

"Benarkah? "

"Sudahlah jangan membahas hal itu, lebih baik kita kembali ke mereka sekarang" Aku berucap, tanpa menunggu persetujuan dari Lisa kakiku langsung melangkah keluar dari toilet meninggalkan Lisa di sana

She Is 'My Dreams' - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang