Pagi mulai menyongsong, mentari keluar dari persembunyiannya, ayam-ayam berkekokok, dan seorang gadis masih menutup matanya dengan wajah damai diiringi dengkuran halus. Sebuah ponsel di atas nakas berdering untuk kesekian kalinya, sepertinya wajah damai itu terlihat terganggu. Perlahan mata itu terbuka memperlihatkan warna hazel yang kontras dengan wajahnya yang putih.
"Jam berapa sekarang?" ucap gadis itu dengan wajah mengantuknya dan jangan lupakan tangannya yang meraba-raba nakas mencari hpnya.
"Hmm...jam enam lima puluh" ucapnya dengan suara serak, seketika gadis itu melompat dari tempat tidurnya seakan menyadari apa yang dia katakan tadi.
Yang awalnya membutuhkan waktu 15 menit untuk mandi tapi sekarang gadis itu hanya membutuhnkan waktu 7 menit untuk mandi. Gadis itu berlari mengambil seragam putih abu-abunya di dalam lemari putih dengan 4 pintu. Setelah memakai seragamnya gadis itu mengambil tas, topi, dasi, dan almamater hitam dengan garis merah di pinggirnya. Gadis itu berlari keluar dari rumahnya, tidak lupa pula mengunci pintu rumahnya dan berpamitan dengan ayah dan ibunya. Sekitar 5 meter dari tempatnya berdiri terlihat sebuah bus yang sudah datang di halte, seketika gadis itu mempercepat laju larinya. Bus itu nyaris bergerak meninggalkannya tetapi gadis itu berteriak.
"Berhenti! Hah, hah" teriak gadis itu dengan lantang sambil mengatur nafasnya agar lebih stabil.
Bus itu mulai melaju ke tujuannya, sang gadis yang mendudukkan dirinya di bangku sebelah kiri dekat kaca. Dia melihat jarum yang mengarah ke angka di arlojinya, sekarang sudah menunjukkan pukul 7 lewat 5 menit. Sedangkan upacara di sekolahnya akan dimulai pada pukul 7 lewat 15 menit.
"Semoga cukup" ucapnya sambil melihat arlojinya, lalu melihat ke arah jendela.
Jalanan terlihat ramai dengan banyak kendaraan yang berlalu lalang, untung saja bus memiliki jalurnya sendiri. Bus itu berhenti di halte dekat sekolahnya, Victorian High School itu nama sekolahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 7 lewat 13 menit, yang berarti upacara akan dimulai dalam 2 menit lagi. Gadis itu berlari memasuki sekolah dengan tas di punggungnya, secara tidak sengaja dia menabrak seorang laki-laki sehingga mereka terjatuh. Tapi karena gadis itu terburu buru, dia hanya mengucapkan kata maaf tanpa melihat orang yang ditabraknya. Lalu gadis itu melanjutkan larinya ke kelas XI MIPA 1 untuk menaruh tasnya, lalu kembali berlari keluar kelas menuju lapangan. Untung saja upacara belum dimulai jadi dia bisa langsung memasuki barisan.
Upacara telah selesai 30 menit yang lalu, sebagian murid kembali ke kelasnya masing-masing dan sebagiannya lagi menuju ke Kantin. Seorang gadis dengan mata hazel dan lesung pipi di pipi kirinya berjalan ke arah kelas XI MIPA 1 dengan lunglai. Ketika akan membuka pintu, mungkin gadis itu tidak menyadari bahwa kelasnya akan terlihat seramai ini. Terlihat dari wajahnya yang berdiri kaku di depan kelasnya sendiri dengan mata melotot melihat apa yang terjadi di depannya, oh..ayolah ini masih pagi. Gadis itu masuk dengan air muka yang terlihat kesal, dia benci kebisingan, dan lihatlah keadaan kelasnya sekarang ini. Terlihat seorang laki-laki yang sedang memukul-mukul meja, dan dua anak perempuan yang menaiki meja sambil memegang botol minumnya dan bernyanyi atau lebih tepatnya berteriak, dan jangan lupakan pula sebagian penghuni kelas yang melambaikan tangan mereka ke atas seakan meresapi lagu yang dinyanyikan itu. Keadaan kelas itu seperti kapal pecah!
"Eh, itu siapa?" tanya seorang murid bernametag Rachel sambil turun dari atas meja.
"Itu loh, kalo gak salah namanya Asha, cewek yang gak pernah punya temen dari kelas 10. Wajar sih, dia aja kayak orang aneh. Mana anaknya anti sosial lagi, and katanya gak ada yang pernah lihat dia senyum. Jadi aura tuh cewek kayak suram gitulohhh" jawab seorang murid bernametag Windy itu dengan lancar.
"Oh..." ucap Rachel sambil menganggukkan kepalanya.
"Jangan bilang lo mau jadiin dia babu lo, eh maksudnya temen lo" ucap Windy sambil merutuki dirinya sendiri dalam hati karena salah ngomong.
KAMU SEDANG MEMBACA
EQUANIMITY: One
Teen FictionIni cerpen Karena panjang jadi gw bagi 3 part Karya sendiri END Gw saranin bacanya berurutan soalnya ceritanya saling bersangkut paut Equanimity-Stigma-Jhosua?!Hah?!-Amorphous