6

717 90 12
                                    

Bruk

Atsumu menjatuhkan punggungnya ke tumpukan salju. Dingin, namun ia suka. Tobio berjongkok di utara kepalanya, merapikan poni kuning kekasihmya dengan senyum.

Perlahan yang lebih tua membuka mata,  memajukan wajahnya, dan mencium bibir si biru. Keduanya memejamkan mata, saling meraskan satu sama lain dengan dalam sebelum akhirnya Tobio menuang segumpal salju ke wajah Atsumu.

Yang lebih mungil bangkit berdiri dan tertawa melihat Atsumu kepayahan mengusap-usap wajahnya sendiri. Sebelum Atsumu mengejar, Tobio lebih dulu berlari.

"Tobio-kun!" Atsumu segera mengejar Tobio yang berlarian di sekitar pepohonan. Tobio tertawa namun tidak lama karena Atsumu dengan cepat menangkap tubuh dan menubruk sampai keduanya jatuh bersama.

"Atsumu-kun.." Tobio terkekeh dengan mata birunya yang memancar. Atsumu menahan kedua tangan kecil itu diatas kepala seraya mengukungnya di atas salju.

"Kau tidak bisa lari dariku." Atsumu menangkup pipi Tobio dengan bibir, menggigitnya kecil seolah itu adalah bakpao. Setelahnya Atsumu mengecup pucuk hidung Tobio, keningnya, lalu bibirnya.

Lidahnya menerobos masuk membuat pipi Tobio memerah dan matanya terpejam erat. Ciuman Atsumu begitu mendominasi sampai ia melepas cengkraman tangan. Tangan Tobio melingkar di leher Atsumu, posisi keduanya berangsur-angsur berubah menjadi Tobio di pangkuan Atsumu.

Cup

Cup

Cup

Cup

Atsumu mengecup bibir becek Tobio berkali-kali lalu seluruh wajahnya. Tobio hanya tertawa sambil mengelus belakang kepala Atsumu pelan.

"Atsumu-kun yamenai.."

"Tidak mau." Atsumu mendengus dan mengerutkan pelukkannya.

Kkkk kk kkkk

Saat hendak mencium Tobio lagi, kegiatan mereka terganggu oleh suara binatang liar.

"Rubah! Kawaii!!" Mata Tobio membesar. Ia melihat dua rubah kuning dan satu rubah putih.

Atsumu turut menoleh. Rubah-rubah itu mendekat membuat Tobio kesenangan.

"Hush hush jangan menggangguu" ujar Atsumu, bukannya pergi dua rubah kuning justru mencubitnya berkali-kali. "Aw! Aw!"

Tobio turun dari pangkuan Atsumu, ia membelai pelan rubah putih yang lebih tenang dari dua rubah lain. "Lucu.. Seperti Kita-san.. Iya kan Atsumu?" Tobio menengok. "Atsumu?"

Tampak Atsumu berlarian dikejar dua rubah yang terus mengkikik. "Tobio-kun! Tolong aku!! Mereka mau membunuhku!! Yak!"

Kkkk kkkk kkk

Tobio tertawa.

.
.
.

"Ahh sugoi.." Berendam di dalam onsen adalah perasaan paling nyaman apalagi di musim dingin.

"Mmm.." Tobio hanya berdeham sebagai respon setuju. Matanya terpejam dengan sebuah handuk kecil di atas kepala, terlihat imut. Pipi Atsumu merona hanya dengan pemandangan itu.

"Tobio.."

Tobio membuka mata dan menoleh, terlihat kepala Atsumu sudah maju membuat Tobio segera memejamkan mata.

Cup

Bukan bibir membuat netra Tobio terbuka. Atsumu mencium perpotongan lehernya. Kupu-kupu berterbangan dalam perutnya.

"Atsumu-kun.." Tobio mengelus rahang Atsumu sehingga keduanya kembali ciuman bibir untuk yang kesekian kali. Namun saat Atsumu hendak lebih jauh Tobio mundur. "Maaf.."

Found Ya! (AtsuKage) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang