Episode 6: Pembully

19 4 0
                                    

Aku baru ingat ada hal yang ingin aku ceritakan pada Clara tetapi aku lupa karna Clara yang terlalu asyik bercerita.

" Btw, aku lupa mau cerita sama kamu " kataku.

" Cerita apaan?? " tanya Clara sambil memiringkan kepalanya.

" Tadi pagi, aku ketemu..... " kataku namun terpotong oleh Clara atau mungkin lebih tepatnya dipotong _-.

" Ketemu siapa?? " tanya Clara penasaran.

" Baru setengah jalan udah dipotong " kataku sambil memutarkan mataku malas atau rolling eyes.

" Kan penasaran, jadi siapa?? " tanya Clara sambil tersenyum lebar tanpa dosa.

" Hah~ mereka bertiga " kataku akhirnya sambil menghembuskan nafas perlahan.

" Hah? Siapa? " tanya Clara bingung sambil memiringkan kepalanya.

" Hah~ biasa Xaviera dan kawan kawan " kataku sambil menghembuskan nafas perlahan.

" Kok bisa?! " kata Clara setengah teriak sampai rasanya matanya hampir keluar.

" Sabar! Ini aku mau cerita! " kataku dengan menatap Clara tajam seperti mata elang.

Seketika Clara terdiam menampilkan wajah imutnya seperti sedang memelas karena takut.

Aku pun menceritakan semuanya bagaimana aku bisa bertemu dengan Xaviera dan teman-temannya.

Aku yang terlambat berlari-lari di lorong-lorong hingga tidak sengaja menabrak seseorang yang ternyata Xaviera dan kemudian sedikit beradu mulut tetapi karna aku sedang buru-buru aku tidak menanggapinya dan langsung pergi dari tempat.

10 menit kemudian~

Aku selesai bercerita kepada Clara tentang kejadian tadi dengan detail tetepi juga singkat dan inilah reaksinya;

" Mereka! Terus mereka ngelakuin sesuatu gak? " tanya Clara dengan mode serius dan cemas di saat yang bersamaan.

" Tidak kok! Tadi cuma nabrak aja " kataku sambil membuat gestur tidak dengan melambaikan tangan dan menggelengkan kepala.

" Tetapi kamu gak apa-apa?? " tanya Clara sambil menatapku dari atas sampai bawah, memastikan aku baik-baik saja.

" Tidak, hanya jatuh aja kok " kataku berusaha meyakinkan Clara karena aku sedikit berbohong.

Berbohong?? Yaa~ aku berbohong karena sebenarnya lututku tadi sempat berdarah tetapi untungnya aku bawa plaster cadangan di tas dan untungnya aku menggunakan celana panjang jadi tidak ketahuan, kalau Clara tau pasti sudah ngamuk dan masalahnya akan bertambah rumit nantinya.

" Yakin?? " tanya Clara sampai matanya menghilang menatapku tajam.

" Iya~ " kataku berusaha meyakinkan dengan wajah santai.

" Hah~ mereka kenapa sih tidak ada lelahnya mengganggu orang lain " kata Clara sambil menghembuskan nafas perlahan.

" Iri mungkin~ " kataku sambil mengangkat kedua bahuku.

" Aku kan pintar terus cantik lagi " kataku sombong sambil mengangkat kepalaku sedikit lebih tinggi.

" Hah~ percaya diri banget " kata Clara sambil memutar matanya malas atau eyes rolling.

" Iya dong! " kataku percaya diri sambil mengangkat kepala dan menempelkan tangan kananku di dagu.

" Whatever! " sarkas Clara.

Sepertinya aku lupa menjelaskan siapa mereka atau mungkin kalian hanya mengenal namanya saja, orang yang menabrakku tadi. Sekarang aku akan menjelaskan siapa mereka sebenarnya.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang