Episode 5: Dosen Killer

15 3 0
                                    

" Eh, iya! " kata Clara tiba-tiba.

" Hmm? " bingungku sambil memiringkan kepalaku ke kanan dengan memasang muka bingung juga.

" Nar " panggil Clara singkat.

" Kenapa? " tanyaku masih dengan kepala yang miring.

" Bu Tyas- " kata Clara lagi namun tiba-tiba berhenti.

" ? " bingungku lagi sambil menaikkan salah satu alisku.

" Kok baik " sambung Clara lagi.

" Hah? " aku pun semakin bingung, tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Clara.

" Biasanya galak " kata Clara lagi.

" Ah! Kejadian tadi! " kataku setelah beberapa saat mengerti apa yang dimaksud oleh Clara.

" Dosen ter-killer di antara dosen killer " kata Clara lagi.

" Queen of killer teacher " kataku sambil menutup mataku.

Takut jika mengingat kembali tentang bu Tyas, seluruh bulu yang ada dibadanku saja rasanya sampai naik membuat aku merinding dibuatnya.

Orang lain mungkin takut jika bertemu hantu tetapi bagi kami mahasiswa di jurusan komunikasi, bu Tyas lebih menyeramkan daripada hantu apalagi ketika mengajar dan marah seperti ada tanduk yang keluar dari kepalanya ><.

Dosa tidak?? kalau ghibahin dosen sendiri :/.

" Bisa-bisanya memberi maaf kepada mahasiswa yang membuat kesalahan " kata Clara lagi.

Padahal yang membuat kesalahan sahabat sendiri :/

" Heh! Untung tahu tidak kena hukuman! " kataku dengan nada yang lebih keras.

" Aneh aja gitu, kok bisa yang punya kepala batu bisa mencari! " kata Clara lagi.

" Eh! Apa jangan-jangan bu Tyas itu ibu kamu ?!, " kata Clara tiba-tiba dengan keras buat jantung hampir saja copot.

" Heh! Ngada-ngada! Bu Tyas itu bukan ibu aku! " kataku dengan suara lebih keras dari Clara tadi.

" Keluarga mungkin? " tanya Clara dengan suara kecil sepertinya takut karena tadi aku menggunakan suara yang lebih keras.

" Bukan! Kamu ngarang! " kataku dengan suara keras tapi tidak sekaras suaraku yang tadi.

" Terus? Kenapa dong? " tanya Clara dengan muka ditekuk, kan jadi gemes pengen cubit pipinya yang bulet alias chubby.

" Mungkin karena aku anak yang pintar " kataku sombong sambil mengangkat kepala sedikit lebih tinggi.

" Dih! Sombong amat! " kata Clara dengan muka jijiknya.

" Hah~ mungkin suasana hatinya lagi bagus " kataku sambil menghembuskan nafas perlahan.

" Hmmm~ mungkin " kata Clara sambil mengangkat kedua pundaknya.

" Eh! Inget gak? " tanya Clara tiba-tiba.

" Apa?! " tanyaku dengan muka bingung lagi karena bahasan Clara tidak ada habisnya.

" Alasan kita bisa sahabatan kaya sekarang! " jawab Clara dengan keras.

" Eh? Iya! Gara-gara bu tyas juga! " kataku dengan sangat keras juga.

Gas terus kaya motor :/.

" Hahahhahhha jadi mengingat masa lalu " kata Clara sambil tertawa dengan keras.

" Hahahhahhha iya~ " kataku ikut tertawa, ketawa Clara suka nular.

Kita pun langsung mengingat kembali bagaimana kita bisa berteman sampai sekarang bahkan bersahabat.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang