🐦 Game Over

160 27 0
                                    

"Anjing!"

"Sialan!"

"Woe elah bangsat."

"Belok goblok."

"Brisik anying."

Iqbaal, Harit, dan Nana menoleh beraamaan ke arah Minhee. Iqbaal yang dari tadi sibuk mengumpat mendadak diem dan gak perduli lagi sama gamenya.

"Loh, bisa misuh juga?" Tanya Nana. Agak shock pas denger Minhee yang dari tadi cuma diem, anteng baca komik tiba - tiba misuh.

"Bilangin bunda ah."

"Aku kan bilangnya Anying. Bukan anjing." Minhee membela diri. Salah siapa main game tapi mulutnya brisik. Ya kalau nyanyi sih masih mending. Ini Aa'nya malah ngumpat mulu.

"Itu bilang anjing."

"Terus harus bilang apa? Guguk gitu?"

"Minhee, Aa' tuh bukan orang yang tepat untuk dijadikan panutan. Mending kamu liat abang aja." Nana merangkul bahu Minhee.

"Dua - duanya gak bisa dijadiin panutan. Gak bener semua kelakuannya." Jawab Minhee enteng. "Sok atuh lanjut main gamenya. Aing mau lanjut baca komik. Jadi, jangan berisik ya. Maaf ya bang Harit. Keluarga ini emang rada gak bener. Yang bener cuma Minhee doang. Kalau ngerasa gak nyaman timpuk aja kepalanya pake stik PS."

Iqbaal geleng - geleng. "Mulutnya. Kepala siapa yang mau ditimpuk, hm?"

"Kepala aa' lah. Kan bang Harit main gamenya sama aa'."

"Udah, Rit. Gue tau lo sekarang ngerasain culture shock. Tapi dibetah -betahin aja ya." Iqbaal menepuk bahu Harit.

"Gue speechless sih. Ternyata keluarga kalian gak sekalem keliatannya." Harit pikir keluarga Kenari tuh keluarga elit, berkelas, cool. Yang bener - bener jaga image. Tapi ternyata malah kebalikannya. Rusuh, gak akur. Jauh banget sama ekspektasi dia selama ini.

"Ya beginilah keluarga kita. Udah yok lanjut ngegame aja."

Mereka lanjut ngegame. Belum semenit mulai, Iqbaal udah mulai misuh - misuh lagi. "Anjing sia. Goblok. Kurang dikit anjirrrr. Bangsat. Woe. Goblok."

"Gak beradab." Lirih Minhee mencibir kelakuan Iqbaal.

Pintu kamar tiba - tiba dibuka. Siwon berdiri di tengah pintu melihat keadaan di dalam kamar. "Kalian berisik banget. Sampe kedengeran ke bawah. Toling ya suaranya dikondisikan. Malu kalau di denger tetangga."

"Aa' tuh yah." Adu Minhee.

"Gak Aa' aa' an. Tadi ayah juga denger suara kamu."

"Enggak ayah. Minhee dari tadi cuma diem."

"Yaudah kalau gitu diem aja. Gak usah berisik. Suara kalian polusi suara." Suwon menutup kembali pintu kamar dan kembali ke bawah.

Mereka berempat langsung diam.

"Kalian gak usah nyanyi lagi deh. Suara kalian polusi suara." Kata Harit.

"Minhee udah pensiun." Sahut Minhee.

"Gue cuma akting doang sekarang. Gak nyanyi lagi." Iqbaal ikut menjawab. Lalu pandangan Harit, Minhee, dan Iqbaal terpusat pada Jaemin.

Jaemin menatap mereka bingung. "Apa? Napa gitu amat liatin gue? Mau nyuruh gue pensiun? Oh tidak bisa. Selama NCT masih ada, saya akan terus mengeluarkan polusi suara. Lagipula polusi yang gue keluarkan menghasilkan uang."



Keluarga KenariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang