[3]
Oleh
strawsea•
Suara bising menelusup masuk, mencoba tuk menampilkan apa yang ingin mereka tampilkan.
Malam itu kala rembulan meniupkan nada-nada angin yang gemulai, seolah ingin memberikan rasa tenang tiada tara, namun wanita sang pujaan di hati terlihat tenggelam di lautan ketakutan.
Sorot matanya terpejam, peluh dinginnya keluar tak terelakan, telapak tangannya memegang kepala bagian belakang sedangkan telapak tangan satunya lagi memegang dada, bagian jantung.
Perasaan yang tak Marilina kenal mencoba menghancurkannya, dia melihat sekeliling yang telah berubah, mayat-mayat bayi, bulir air mata sang ibu, balas dendam, ketakutan, perang, dan semuanya bercampur aduk.
Sampai pada akhirnya perempuan yang tak muda ini, menatap penuh kecemasan, Marlina melihat dirinya yang sedang mengandung, tidak ada yang salah dengan itu, tetapi sebuah jeritan lolos bak lolongan serigala yang tengah kesakitan.
Malam yang seharusnya jadi malam bahagia bersama dengan Cinta kasih kini berubah menjadi pilu kasih.
Marlina melihat anak yang tengah dikandungnya akan mati.
Dan dia di sana menyaksikannya langsung.
"Dia akan tetap mati, Marlina. Bayi itu bukan sembarang bayi."
•
BERSAMBUNG

KAMU SEDANG MEMBACA
Niskala Magi
FantasyApakah ini adalah akhir dari hidup para penyihir? Di dunia yang dikuasai oleh teknologi canggih, terciptalah sebuah batu yang bisa menangkal sihir. Batu yang merupakan kunci dari kemenangan manusia biasa dalam perang melawan para penyihir. Namanya...