JohnTen #2

486 13 0
                                    

AKHIRNYA BENERAN ENDING... SELAMAT MEMBACA TEMEN TEMEN!! Semoga sukakkk

WARNING!!! ada adegan dewasa. Ada part Nohyun juga nih ahayyyy.

Gatau ah gemes juga aku sama Nohyun

Dah dah, back to the story..

***

Masih di waktu dan tempat yang sama..

Ditengah-tengah kegiatan memasaknya, Johhny menyempatkan diri untuk pergi ke atas. Mengganti kompresan yang ia berikan pada Jeno dan Ten.

Sejam berlalu, bubur buatan Johhny akhirnya jadi.

Resep bubur yang sudah ia hapal di luar kepala itu sangat mudah baginya untuk dimasak.

Johhny membuka pintu dengan nampan ditangannya yang berisi 2 mangkuk bubur, beserta setablet obat paracetamol dan sebuah obat paracetamol syrup.

Johhny duduk disebelah kasur yang Jeno tiduri, dan dengan telaten ia menyuapi Jeno dan juga Ten yang sudah terbangun.

"Baik, sekarang waktu kalian minum obat," Jeno mengangguk patuh, dan bibirnya terbuka menerima suapan obat yang Johhny berikan.

Ten juga meminum obatnya dengan air tanpa hambatan.

Sekarang, kondisi Ibu dan anak itu sudah jauh lebih baik. Meskipun rasa kantuk menyerang mereka karena pengaruh obat.

Tiitttt tittt

Bunyi termometer yang terpasang pada ketiak keduanya berbunyi dan Johhny lantas mengambilnya.

"Masih tinggi," gumamnya saat melihat suhu tubuh keduanya yang sama, yaitu 37,5°C.

"Aku akan memanggil dokter," Johhny berdiri hendak keluar mengambil ponselnya.

Namun, Ten lebih dulu mencegahnya, "Tak perlu John."

"Eoh?"

"Ibuku biasanya akan memelukku hingga suhu tubuhku turun, jadi, bisakah kau..??" pinta Ten dengan wajah memelas.

Bukannya Johhny tak tau cara itu, namun, ia belum pantas bagi dirinya untuk memeluk tubuh keduanya di kasur.

"Daddy~~~ cepatlah," rengek Jeno.

"Baiklah," pasrah Johhny yang sedikit heran karena Jeno memanggilnya dengan sebutan daddy.

Apa mungkin Jeno merindukan ayahnya?

Johhny membuka kemeja nya hingga tubuhnya kini benar-benar shirtless.

Ten menatap tubuh Johhny dengan tatapan penuh minat meskipun dirinya sedang dalam kondisi lemah.

Belum lagi tatto yang ada pada lengan Johhny menambah kesan maskulin pria tinggi tersebut.

Ah sial, kini Ten tak bisa menolak pesona Seo Johhny..

"Johhny daddy, peluk Jeno~~" rengek Jeno dengan raut wajah cemberut saat Johhny hanya terdiam kaku diantara Ibu dan anak yang sedang rebahan disebelahnya..

"Santailah John, tak usah kaku begitu." ujar Ten.

Tangan Johhny lalu terangkat untuk memeluk Jeno, dan tanpa disuruh Ten langsung memeluk tubuh pria disampingnya.

"Ahh nyaman sekali," gumam Ten dan Jeno membuat Johhny diam-diam tersenyum kecil.

Johhny membuang rasa gugupnya dengan ikut tertidur. Tangannya dengan sigap menarik selimut dan kembali menarik kedua sosok disampingnya untuk semakin dekat dengannya.

"Cepatlah sembuh ...." gumamnya.

■■■

Johhny mengingat setiap momen disaat dirinya sedang merawat Ibu dan anak bernama Ten dan Jeno.

✔Kumpulan Oneshoot & Two shoot || nct shipper ||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang