S E T I A
•••
Di bawah ada Bas, temuin dulu gih," titah Oliv lembut pada Lea.
"Suruh pulang aja sih, Mah. Lea capek," tolak Lea malas.
"Gak boleh kayak gitu, dia itu calon suami kamu, Lea. Sana temuin," desak Oliv.
Lea menghentakkan kakinya kesal dan langsung turun ke bawah.
Di bawah sudah terdapat Bas dengan penampilan sangat rapih, setelan jas melekat di tubuhnya serta rambut yang sangat membuat semua kaum hawa akan menjerit-jerit.
Ia terduduk manis dengan memainkan ponselnya.
Lea duduk di sofa sebrang Bas. Ia menatap malas pada laki-laki itu, yang berstatus calon suaminya.
Ya, mereka berdua adalah korban perjodohan antara Kakek Lea dengan Kakek Bas.
"Mau ngapain?" tanya Lea jutek.
Bas terkekeh atas pertanyaan calon istrinya tersebut.
"Nemuin calon istri," jawab Bas terkekeh.
"Udah, kan? Sana pulang." usir Lea ketus.
Walau sedikit sakit, tetapi Bas harus bisa memakluminya. Ia tahu, tak sepenuhnya Lea menerima Bas.
"Gak mau kangen-kangen an dulu, nih?" goda Bas.
"Males." ujar Lea datar.
"Gak mau peluk juga?" tanya Bas.
"Kangen aja gue gak mau. Peluk lo? Ogah." jawab Lea menusuk.
Bas menghela napasnya kasar lalu tersenyum manis.
"Beneran?" jahil Bas.
"Ngapain gue bohong?"
"Gak ada, sih," ucap Bas menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Aku bawain kamu martabak telor, di makan ya." ucap Bas lembut.
Walau Lea menggunakan kata 'Gue-Lo' tapi Bas selalu memakai kata 'Aku-Kamu' dan selalu bersikap manis serta lembut pada Lea.
Jika dulu Ares yang selalu membawa Lea martabak telor, kini giliran Bas yang melakukannya.
"Gue gak suka." ketus Lea.
Bas tentu tidak merasa sakit atas tolakkan Lea. Ia tahu, jika dirinya sudah pulang, Lea akan memakan martabak telor tersebut dan membawanya ke kamar.
Bas tahu itu semua dari Oliv, Mamah Lea. Oliv selalu melihat Lea seperti itu.
Bilangnya aja gak suka, padahal mah diem-diem di makan.
Hadeh!
"Yaudah kalo gak suka, nanti kasih aja Ke si Mbok." ujar Bas tersenyum.
"Hmm," deheman Lea malas.
"Aku pulang, ya. Udah malem,"
"Udah tahu malem, malam namu. Ganggu orang aja,"
"Maaf ya, udah ganggu kamu. Lain kali aku gak namu malem-malem, deh."
"Gak usah namu sekalian."
"Kamu bercandanya lucu," tawa kecil Bas.
"Siapa yang bercanda, kagak ada tuh." ujar Lea.
Bas tersenyum lalu mendekati Lea. Laki-laki itu mengusap pelan kepala Lea yang lembut dan wangi apel.
Ia mendaratkan satu kecupan hangat di kening wanita itu.
Cup
"Jangan tidur malam-malam, ya." bisik Bas lembut.
Lea tidak marah, karena memang Bas selalu melakukannya. Tapi walau sering, mampu membuat jantung Lea bekerja berkali-kali lipat setiap harinya.
•••
Rabu, 27 April 2022
21:35
KAMU SEDANG MEMBACA
SETIA [ON GOING]
Romance"Hmm," deheman Lea malas. "Aku pulang, ya. Udah malem," "Udah tahu malem, malam namu. Ganggu orang aja," "Maaf ya, udah ganggu kamu. Lain kali aku gak namu malem-malem, deh." "Gak usah namu sekalian." "Kamu bercandanya lucu," tawa kecil Bas. "S...