"7"

27 3 0
                                    

1 tahun yang lalu....

Ridho terlihat bahagia karena mendapatkan kupon membaca sepuasnya di perpustakaan, ia membayangkan bahwa Zakki akan sangat menyukainya meskipun saat ini hubungan mereka sedikit jauh dari kata akrab.

Zakki, sekarang kita libur kebetulan Kakak ingin pergi ke Perpustakaan di kota jadi mungkin kita bisa....

Tidak perlu

Zakki...

Zak...

Iki, sebenarnya aku ingin kita pergi bersama lagi...

Ridho, meski kita saudara tapi kita sama-sama cowok bila kita selalu berduaan... Tentu itu masalah untuk kita berdua.

Ridho tertunduk dan hanya bisa menggigit bibir bawahnya lalu ia berbalik ke arah pintu sambil tersenyum lembut

Kurasa kau benar, yaudah nanti kakak bawakan buku yang bagus.

Tidak ada yang tahu bahwa itulah senyuman lembut terakhir dari seorang Ridho hingga Zakki memiliki penyesalan mendalam akan yang di ucapannya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tokyo, 2022

Zakki membuka matanya dan ia sedikit merasa pusing karena teringat kembali, terkadang ia heran karena belakangan ini sering mimpikannya lagi

"Aku pasti gila... Dulu tak perduli hari libur apapun aku hanya memikirkan pelajaran dan nilai tapi sekarang berbeda karena..."

Ridho tengah larut dengan percakapannya dengan sang kakek yang telah membesarkan mereka berdua sambil tak menghiraukan suara piring pecah akibat ulah Kucingnya "Ini hari Minggu, Kakek.... kabar kami baik saja.... Zakki ada kakek... Tidak, Zakki berbeda dari sebelumnya.... Tenang aja, Ridho bukan bocah lagi... Yaudah sehat-sehat di rumah... Baik.

Zakki yang agak kesal sambil membawa kucing itu ke luar teras "Kakak, tadi..."

"Bukan apa-apa, hanya Kakek berpikir Zakki sedang belajar dan tak keluar dari kamar kayak biasanya" balas Ridho agak pelan tapi Zakki tidak mempermasalahkannya

"Hn, tapi Kakak tidak mengatakan hal lain" Kata Zakki sedikit curi pandang.

"Apa itu?" Tanya Ridho binggung.

"Bukan apa-apa" Dingin Zakki berbalik ke dapur.

Ridho menjadi cemberut dan perlahan mendekati Adiknya itu."Duh... seharusnya beritahu Kakak lebih banyak, mumpung hari ini libur"

"Aku tidak..." Putus Zakki Karena bagaimanapun posisi mereka saling membelakangi.

"Seperti... Nonton bareng, haha bercan-" Suaranya Ridho mencapai daun telinga Zakki itu membuat kembali kaget sontak langsung mengambil jemuran yang telah di cucinya pagi tadi.

"A...Ah... Maaf kak, sekarang Zakki ingin menjemur kain" Kata Zakki sambil memegang telinganya dan berwajahkan merah.

"Apa aku salah ngomong lagi" kata Ridho binggung dan kembali fokus ke hpnya.

Di sisi lain, Zakki terus melamun sembari memandangi langit atap gedung arpatement mereka, ia tahu rasa cinta terkadang aneh. Ada beberapa orang bisa menahannya tapi ia tak bisa terus membuat dinding es saat bersama Ridho, meskipun selama ini Ridho tak pernah menyentuh secara sengaja ataupun berbuat hal lain tapi Zakki selalu berpikir bahwa akan ada kesempatan di mana Ridho akan menyentuhnya meskipun terdengar gila karena ia tidak keberatan selagi orang itu Ridho. Ia berkata bahwa Kain putih bersih dan bersinar pun pasti suatu hari akan muncul tetesan tinta hitam yang mewarnai kain tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang