MAAF TYPO...
Kota Huayue
Seorang anak laki-laki berjalan di jalan utama sambil membawa bungkusan pangsit panas, bocah itu mengenakan linen putih, walaupun tidak terlihat mewah namun dengan penampilannya yang bersih dan temperamen nya yang tenang membuat orang-orang meliriknya sesaat. Bertanya-tanya tuan muda mana yang berani pergi sendirian tanpa pelayan. Jalan utama kota ramai seperti biasanya, banyak kios penjual besar maupun kecil menawarkan jualan. Anak laki-laki yang sejak tadi fokus mencari makanan untuk dibawa pulang, memilih tanghulu, seorang pria paruh baya langsung menyambut dengan wajah bisnisnya.
"Tuan Muda, silahkan kebetulan tanghulu saya adalah yang terbaik di jalan ini..."
"Tuan, tolong bungkus lima untuk saya."
Anak laki-laki itu berkata langsung dengan sopan, tidak mendengarkan penjual yang membual tentang dagangannya, meskipun dia tidak tahu yang dikatakan orang itu benar atau tidak dia tidak bisa membuang waktu karena harus segera kembali. Memberikan 5 tael perunggu ia langsung melanjutkan perjalanan, kota ini kecil dibandingkan kota kota di tempat asalnya hingga dia bisa menghapal seluruh jalur dalam dua hari, memasuki gang kecil semakin jauh semakin kumuh bangunan sekitar dan semakin lusuh juga penghuninya, jarang juga orang yang lewat. Sekitar seperempat shichen kemudian ia sampai di sebuah kuil lusuh hampir runtuh di tempat terpencil, kuil PuQi, awalnya dia bertanya-tanya dewa seperti apa dan apa yang dewa perbuat hingga dia ditinggalkan hambanya.
Sistem keilahian ia tahu dari dunia aslinya, biasanya terjadi pada kultivator yang melakukan kultivasi hingga tingkat Mahaya, setelah itu kultivator harus melakukan peleburan tubuh fana dengan cara melewati Kesengsaraan Surgawi yang memisahkan manusia dengan dewa. Umumnya tidak banyak kultivator yang berhasil, karena tidak mudah bagi tubuh fana menerima tembakan petir dari Hukum Surga.
Meskipun tingkat kegagalannya tinggi kultivator tidak mempunyai pilihan karena tidak seorang pun yang luput dari mata surga, semakin cepat naiknya kekuatan semakin cepat pula Kesengsaraan Surgawi dan semakin banyak karma jahat yang di lakukan semakin ganas petir yang turun. Banyak pembudidaya akan melambatkan kultivasi nya setelah memasuki tahap puncak atau bahkan pergi ke jalan iblis untuk menghindari kesengsaraan surgawi. Jalan iblis berbeda mereka tidak akan pernah menjadi dewa karena ditolak Tiandao, dan tidak akan pernah melewati fase Mahaya, meski begitu jalan iblis umumnya lebih cepat dalam menaikkan kekuatan.
Anak laki-laki itu pun menarik perhatiannya lagi, dia tidak tahu apakah sistem kultivasi dunia ini sama atau berbeda dengan dunia aslinya. Memikirkannya membuat kepalanya berdenyut, sudah berbulan-bulan ia datang ke dunia ini setelah melewati robekan ruang. Meskipun begitu ia masih belum memiliki cara untuk pulang saat ini, kecuali ia memiliki artefak yang bisa membuat celah ruang atau berkultivasi hingga menjadi semi dewa.
Melewati pintu kuil, ia melihat anak laki-laki lain yang duduk dengan tatapan terkejut?
"Selamat siang." Meski sudut bibirnya terangkat samar tetapi matanya melengkung berbentuk bulan sabit, terlihat ramah dan cantik.
Tidak ada jawaban anak laki-laki itu hanya medesis dan menatap sengit seperti kucing pemarah. Sudah terbiasa dengan respon kasar lawan bicaranya, ia mengeluarkan bungkusan pangsit dan tanghulu dan memberikan pada anak itu.
"Bagaimana luka anda?" Ia bertanya sabar.
"Ini hanya luka kecil," Anak itu membalas sinis. "Tidak akan membuatku mati."
Implikasinya mengataka bahwa lukanya baik-baik saja.
"Meski pil yang anda konsumsi mempercepat penyembuhan, Anda harus tetap makan. Dalam dua hari mungkin anda akan sembuh sepenuhnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] SVSSS X Male Reader FFN : Tuan Abadi
FanficCerita ©milik author pribadi Ren Si dari dunia besar terlempar melalui celah ruang ke dunia lain setelah pertempuran nya dengan iblis kekacauan. Dalam perjalanannya dia bertemu Shen Jiu anak kecil pemarah seperti kucing, sambil berkultivasi dan menc...